1. Dia

49 8 0
                                    

Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku


Sakitnya tuh di sini melihat kau selingkuh


Sakitnya tuh di sini pas kena hatiku


Sakitnya tuh di sini kau menduakan aku

Senam rutinan sedang diadakan di Skadron 23 yang bermarkas di Lanud Abdul Rachman Saleh. Biasanya sih senam diadakan saat Jumat pagi, tapi kali ini komandan Skadron meminta senam diadakan pada Minggu pagi untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan warga Skadron 23.

Berbeda dengan biasanya yang dipandu om-om tantara saat senam, kali ini dipandu secara langsung oleh instruktur senam yang sudah kita ketahui bagaimana bentukan dan gerakan-gerakan yang membuat bujang-bujang Skadron 23 sangat kegirangan. Tak terkecuali Bayu Dipta Affandri, sang Elang Muda dari Skadron 23 yang sangat kegirangan karena senam kali ini dipandu oleh mba-mba cantic nan bohay.

"Nah gini Ndan, sesekali harus pake instruktur yang bener, biar kita senamnya juga semangat!" Ucap Bayu pada komandannya yang berada disampingnya.

Tangan komandan pun langsung melayang menepak kepala wakilnya ini, bahkan ia tidak menyangka kenapa Bentukan yang seperti bayu ini bias menjadi wakil komandan dan Kasiop. sayangnya Bayu kurang cepat untuk menghindari tangan atasannya itu, dan yak! seperti yang sudah bias ditebak, BAyu meringis karena kepalanya terkena sabetan tangan yang gak seberapa sakit padahal.

"Yeuuuu anak kurang ngajar! Uangmu yang mau pake bayar istruktur?" tanya komandan dengan sengit tapi bercanda.

Bayu dan kawan-kawannya tertawa mendengar ucapan komandannya. Semua itu tak lepas dari pandangan semua orang dan anggota yang lain tak terkecuali Acesha Emeraldy.

Setelah selesai dengan senam pagi, para anggota segera munuju parasmanan yang disediakan untuk sarapan yang diselenggarakan dari Skadron sendiri.

"Ayo Ndan, cacing-cacing di perut saya sudah memberontak nih." Kata seseorang yang berada di samping Bayu yang sedang mencuci tangan.

"Iya Bim, duluan aja. Saya mau ketemu komandan dulu." kata Bayu

"Yasudah, ijin duluan ya Ndan, permisi" Bayu hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab perkataan Bima. setelah mencuci muka dan tangan, Bayu segera menemui komandan yang ada di kantor yang tak jauh dari lapangan.

Bayu sedikit berlari karena ia takut komandannya akan menunggu dirinya, pasalnya komandannya inikan orang yang tidak sabaran. Tapi saat ia melangkahkan kakinya, ia berpapasan dengan seorang perempuan yang sedang mengganti perban tangannya sendiri di lorong kantor.

"Sersan Aces?"

Acesha kaget saat mendengar suara laki-laki di dekatnya. Ia langsung menegakan badannya saat melihat bahwa Bayu sedang ada disampingnya. IA tidak tahu kedatangan Bayu karena sedang focus membenarkan perbannya yang terlepas saat senam tadi.

"Siap, Ndan!" Acesha seketika memberhentikan kegiatannya sesaat.

Bayu melihat tangan Acesha yang sepertinya perbannya belum terpasang dengan benar, lalu menatap Acesha dengan tatapan yang aneh. Acesha yang ditatap seperti itu oleh Bayu merasa tidak nyaman, apalagi dari tadi Bayu melihat perbannya terus.

"Sersan Aces?" Bayu sekali lagi memanggil Acesha dengan menatap matanya. Acesha berusaha membuang pandangannya tapi ia nanti dianggap tidak sopan, tapi disisi lain ia juga tidak suka ditatap seperti itu.

"Siap Ndan!" Jawab Acesha dengan tegas.

"Kamu ndak papa?" Tanya Bayu

"Siap, tidak apa-apa Ndan!" Jawab Acesha

AEOLIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang