3. Kenapa?

5 0 0
                                    

Bayu sudah dibuat murka pagi-pagi, anggotanya ada yang terjerat kasus pelecehan terhadap warga sipil. Salah satu anggotanya ada yang melapor kepadanya bahwa ada perempuan yang ingin bertemu dengan komandannya untuk melapor jika ia adalah korban dari anggotanya. Awalnya ia tidak percaya, tapi setelah perempuan itu membeberkan bukti-bukti yang dibawanya, ia percaya.

Setelah berbicara dengan si perempuan itu agar tidak menyebarluaskan bukti demi menjaga nama baik instansi, Bayu menyuruh perempuan itu untuk pulang terlebih dahulu. Amarahnya sudah tidak terkontrol lagi. Ia langsung menuju ke keberadaan anggotanya yang bermasalah itu.

Membuka pintu barak dengan tidak santai, Bayu langsung berteriak mencari keberadaan anggotanya. " Dimana Serda Agam!!!" Sang tersangka langsung menegakkan badannya ketika komandannya memanggilnya dengan suara keras.

Bayu langsung membuka ponselnya dan menunjukan poto yang dikirim perempuan tadi sebagai bukti bahwa Seda Agam sudah melakukan pelecehan terhadap warga sipil. Muka Serda Agam langsung pucat pasi mengetahui bahwa komandannya yang jarang sekali marah, malah murka kepadanya sekarang.

"Apa betul ini adalah Anda Serda Agam?" Bayu masih berusaha mengontrol emosinya. Serda Agam tidak bias menjawabnya, ia hanya terdiam kaku seperti patung.

"APA BETUL INI ANDA?!!" Tanya Bayu yang sudah sangat emosi. Pasalnya Serda Agam ini melakukan tindak pelecehan dan pemerkosaan terhadap teman barunya yang baru dia temui beberapa bulan lalu.

Dan sekarang perempuan itu mengaku hamil anak dari Serda Agam. Sumpah, Bayu sangat marah jika ada anggotanya yang terjerat dalam kasus seperti ini, pemerkosaan? Pelecehan perempuan? Bayu sangat tidak mentolerir hal seperti itu. Apalagi korbannya sampai hamil, dan Serda Agam ini berusaha melarikan diri dari tanggung jawabnya.

"S-Si ap Ndan, euu, itu.." Melayang satu tamparan dari tangan Bayu. "Jawab yang benar!!"

"Siap salah ndan!! Benar itu saya!!" Jawab tegas Serda Agam, dengan rasa takut.

Bayu langsung menggeret Serda Agam, kerah bajunya ditarik oleh Bayu. Di tengah lapangan Bayu langsung melepaskan cengkraman di kerah Serda agam lalu mendorongnya hingga membuat Serda Agam terhuyung ke belakang.

"Pantaskah seorang apparat negara melakukan itu pada warga sipil?" Tanya Bayu dengan amarah yang ia redam. Orang-orang sudah mengerumuni lapangan dan mengelilingi mereka berdua. "Jawab Serda Agam!!!" Bayu sudah meninggikan intonasinya.

"Siap salah!" Jawab Serda Agam dengan lantang, matanya tak berani menatap atasannya yang sedang murka. Bogem mentah meluncur ke arah pipi kiri Serda Agam, hilang sudah kesabaran Bayu.

Namun sayang, perkelahian belum dimulai tapi sudah berhenti dengan dilerainya Bayu dan Serda Agam oleh prajurit lain. Kedatangan Danyon membuat nyali Serda Agam semakin ciut. "Kalian berdua, ikut ke kantor saya!!" Perintahnya.

___

Acesha yang baru datang dari luar batalyon heran melihat gerombolan orang-orang yang melingkar, seperti sedang ada acara ditengah erombolan itu. Sambil menyangking minuman kalengnya yang berada dalam plastik, Acesha mendekati Risti yang sedang berjinjit-jinjit kesusahan.

Acesha langsung menatap heran pada teman sekamarnya itu. "Onok opo?" Tanyanya.

"UEDANNN COKK, Komandan mau rebut sama Sersan Agam" Risti berbicara tidak santai pada Acesha. Tanpa menghiraukan Acesha lagi, Risti lebih memilih melanjutkan kekepoannya di tengah lapangan. Tapi Acesha malah bergelut dengan pikirannya sendiri.

Saat Acesha akan memutar badannya untuk pergi meningalkan lapangan, tiba-tiba orang-orang yang berada di lapangan itu malah membubarkan diri juga dengan dengan raut muka yang seperti kecewa, seperti tidak jadi menonton pertandingan saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AEOLIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang