04

4 0 0
                                    

Kahsa ingin menghabiskan hari libur dengan bersantai-santai di kamar, namun rencananya tak berjalan mulus ketika terdengar ketukan dari balik pintu kamarnya.

"Sa, anterin mama belanja, yuk!" Kahsa mendengus ketika mendengar ajakan mamanya.

"Ayolah, Sa. Mumpung sekarang kamu libur, kita sekali-sekali belanja. Mama tunggu di luar, ya, jangan lama-lama," Mama Kahsa berjalan ke luar kamar.

Kahsa mengganti pakaian dengan sedikit rasa malas. Beruntung ia sudah mandi pagi meskipun hari libur.

Ia kemudian keluar kamar. Berjalan ke arah mamanya yang tengah menunggunya di mobil.

"Ayo, Sayang, naik"

"Mau belanja ke mana, Ma?" Tanya Kahsa di tengah perjalanan.

"Ke Mall Plaso, dekat sana juga katanya ada kedai baru yang makanannya enak,"

"Duh, jadi ga sabar buat cicip makanan di sana," Ucap Kahsa sembari mengelus perutnya.

"Kalau soal makanan langsung semangat, ya," ledek mama Kahsa.

Sesampainya di mall, Kahsa hanya berjalan di belakang mamanya yang tengah sibuk berbelanja. Bagai anak ayam berjalan dengan induknya.

Setelah hampir dua jam keduanya berkeliling mall. Mereka pun keluar dari mall untuk makan di kedai yang telah mereka bicarakan saat diperjalanan.

"Di mana, Ma, kedainya?"

"Itu yang berwarna hitam dengan aksen gold di depan,"

Mereka memasuki kedai yang lumayan ramai. Tempat kedainya cukup luas dengan meja dan kursi yang tertata rapi. Setelah mengamati kedai tersebut, Kahsa melihat ternyata terdapat tempat outdoor di belakang kedai.

Setelah memesan, Kahsa memilih tempat outdoor karena ia merasa lebih sejuk daripada di dalam kedai.

Ketika pesanan datang, ia tak sabar untuk segera mencicipi hidangan yang menggugah selera di depan matanya.

"Hm... Enak, ya, Ma,"

"Iya, kan, kalau tadi kamu ga mau diajak pergi, mungkin kamu hanya akan melihat foto-foto yang mama kirim saja," Lagi-lagi mama Kahsa meledek dirinya.

"Iya, deh," keduanya saling tersenyum sambil menikmati makanan yang mereka pesan.

"Mama ke toilet dulu, ya," Kahsa hanya menganggukkan kepalanya.

Sembari menunggu mamanya, Kahsa melihat-lihat pemandangan yang tersaji di depan matanya. Ia terpaku ketika melihat sosok yang tak asing baginya. Beberapa kali ia memicingkan matanya memastikan bahwa dugaannya tak salah.

"Masa, sih?" Tanya Kahsa pada dirinya.

Kembali ia terpaku oleh sosok itu. Merasa janggal, aneh, tak percaya atau bahkan menggelikan? Entahlah, Kahsa pun tak tahu reaksi apa yang ia keluarkan ketika terpaku dengan aktivitas sosok tersebut.

"Ga, ga, ga. Ga mungkin itu dia. Pasti ini hanya halusinasi gue saja,"

Beberapa kali ia menggelengkan kepala dan memejamkan matanya. Berharap ini semua hanya mimpi atau halusinasinya saja.

"Sa, kamu kenapa?" Mama Kahsa merasa heran dengan sikap Kahsa.

"Ga kenapa-kenapa, Ma. Sudah selesai, kan, Ma. Ayo kita pulang,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis X hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang