Chapter 27

475 34 0
                                    

Selamat menikmati

__________________________________________
Catatan: bukan pencipta fic ini cuma translate saja authornya Prophet666 link baca di bawah kalo udah selesai baca

__________________________________________

"Bahasa Indonesia"

" Elemental (Bahasa Bangsa Elemental) – Mirip dengan Jepang "

' berpikir/berbicara secara telepati '

"Biju/Iblis Berbicara"

'Biju/Iblis berpikir/berbicara secara telepati'

___________________________________________


Dengan Minato xxX

Bergerak melalui medan perang, Minato sedang menuju ke A, ketika tiba-tiba tanah di bawah kakinya bersinar dan meledak sedetik kemudian.

"Apakah kita mendapatkannya", seorang remaja berambut pirang bertanya ketika dia keluar dari sebuah batu besar.

"Saya ragu," jawab pria lain ketika dia muncul dari tanah, beberapa orang lain mengikutinya, muncul dari tempat persembunyian mereka.

"Tetap waspada" dia mengumumkan.

"Hai, Baki-taicho" jawab para pria.

"Baki?" Minato mengulangi dari tempatnya di atas sebuah batu besar, "Aku pernah mendengar nama itu sebelumnya".

Seorang remaja berambut pirang bergegas ke depan dan melemparkan zat seperti tanah liat ke Minato,

"Mati!" dia berteriak saat dia melakukannya.

"Bakugo, Jangan!" Baki mencoba menghentikannya, tapi sudah terlambat.

Tanah liat itu meledak saat mencapai dekat Minato, batu tempat dia berdiri menjadi puing-puing dan debu.

"Berhenti berteriak" balas Minato saat dia muncul di belakang Bakugo, "Suaramu sangat menjengkelkan".

"Akan kubunuh-urkk" dia terputus di tengah teriakannya saat Minato meninju tenggorokannya.

Bakugo jatuh memegang tenggorokannya.

"Aku akan membunuhmu jika kamu berteriak seperti itu lagi" Minato mengancam saat dia berbalik dari remaja itu.

"Sekarang, di mana aku?" Minato bertanya, sebagian besar pada dirinya sendiri, "Ya, kamu adalah orang yang menghadapi Kakashi ketika dia dikirim untuk misi di dekat Takigakure", kenang Minato.

"Katakan apa" Minato memulai, "Aku akan membiarkan kalian semua hidup jika kalian mundur sekarang, aku tidak punya daging sapi denganmu dan sejujurnya aku tidak peduli jika kalian hidup atau mati, aku bisa membunuh kalian semua dalam hitungan detik. lagi pula. Jadi, apa yang kamu katakan?".

Baki berpikir sejenak dan menjawab, "Saya setuju-".

Sebelum dia bisa menyelesaikannya, Bakugo bergegas menuju Minato dengan kunai di tangannya.

Requiem for a New DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang