"Bagaimana Kak makanannya? Enak?"
"Hm? Oh, iya, enak sekali. Sangat enak."
Jungwon memandang intens Heeseung yang tadinya tampak melamun. Tapi setelah Jungwon menegurnya, dia langsung menyantap makanannya dengan lahap.
Sunoo? Dia sudah tidak bersuara semenjak mamanya Jungwon menyajikan makan malam untuk mereka. Sekarang beliau tengah pergi keluar untuk bertandang ke rumah tetangganya.
"Saking enaknya Kakak sampai melamunkan rasanya, ya?" ledek Jungwon sambil menyendok makanannya sendiri dan memasukkannya ke mulut.
"Sepertinya Kak Heeseung baru kerasukan," celoteh Sunoo setelah menelan makanannya. "Kau tahu, Won? Aku bertemu dengan Kak Heeseung di tepi pantai. Dia duduk sendirian di bebatuan yang sering dijadikan spot foto oleh pengunjung. Hih, seram!"
"Hei, tidak seperti itu!" sergah Heeseung sembari memukul bahu Sunoo.
"Humph, padahal Kakak kalau melihat orang lain masih ada di pantai saat hari akan gelap selalu diperingatkan untuk segera pulang. Tapi Kakak sendiri ternyata sama saja," kata Jungwon.
Ingin sekali Heeseung mengatakan saja apa yang dia lakukan disana petang ini. Tapi dia tidak sanggup untuk berkata bahwa dia bertemu dengan duyung yang sepertinya... tertarik padanya?
Ya, setidaknya begitulah yang bisa Heeseung tangkap dari perilaku aneh Thalassa.
Dia tampak malu-malu ketika pandangan mereka bertemu. Dia juga suka menyentuh tangan Heeseung dan bercerita dengan antusias. Dia juga bilang bahwa dia senang dapat bertemu Heeseung setelah sekian lama hanya bisa memerhatikannya dari kejauhan.
Ditambah lagi dengan ucapan gadis itu yang tidak sengaja menggantung gara-gara teguran Sunoo. Menguatkan argumen Heeseung kalau makhluk mitos itu sepertinya memiliki perasaan terhadapnya.
Apa perasaanku terbalaskan? batin Heeseung. Dia menyendok lagi makanannya dan menyuapkannya ke mulut, tanpa peduli lagi apa yang Sunoo dan Jungwon bicarakan tentangnya.
Tapi apa dia benar-benar merasakan hal yang sama? Kali ini Heeseung membatin sambil mengunyah makanannya. Apa perlu kutanyakan padanya, ya? Atau aku harus menyatakannya dulu? Tapi apakah ini tak terlalu cepat? Kami baru bertemu tiga kali. Aku khawatir akan membuatnya kepikiran.
Ya, ditambah lagi Thalassa adalah makhluk yang berbeda jauh dengannya. Dunia mereka juga bertolak belakang.
Heeseung adalah manusia, Thalassa adalah duyung. Tidak masalah kalau mereka saling mencintai, tapi apakah mereka bisa bertahan?
Astaga, kenapa aku harus jatuh cinta pada makhluk mitos ini, sih? Seperti tak ada yang lain saja. Lee Heeseung, rupanya kau benaran sudah gila semenjak bertemu Thalassa.
Ah, namanya juga cinta. Tidak mengenal perbedaan dunia dan wujud.
__ __
Sore hari, seperti biasanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Thálassa [ Heeseung ENHYPEN ] ✓
RomantikGenre [ Fantasy ] [ Romance ] Tentang sebuah kisah cinta yang terukir diatas pasir dan lautan Juga ... kisah cinta beda dunia yang antara seorang manusia biasa dengan makhluk laut cantik setengah manusia setengah ikan yang selama ini dipercaya sebag...