"because we have no time for getting old, mortal body timeless soul" - troye sivan
⏳⏳⌛
Matahari sudah naik berada di atas kepala. Sedangkan gadis yang masih di bawah selimut tetap nyaman memejamkan mata. Tak lama pintu kamar terbuka oleh gadis lain yang baru datang.
Karin, gadis yang baru saja masuk ke dalam kamar menggeleng pelan melihat temannya yang masih berada di alam mimpi.
"Sell bangun, udah mau zuhur lo" Karin menepuk juga menggoyangkan badan Gisellea.
"Eungg.."
"Bangun Sell udah siang, yang lain pada ngajak keluar"Gisellea menggeliat heboh dan mengerjit terganggu dari tidur. Beberapa menit barulah Gisellea mengintip Karin di sebelahnya yang sedang memainkan ponsel duduk di atas kasur.
"Kemana?"
Karin mengangkat bahu tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel.
"Tadi Jaemie sama Ecal yang bilang mau pergi jalan-jalan bareng waktu gue balik gereja"Erangan malas terdengar dari Gisellea.
"Ah males gue pergi"
Karin melirik sekilas gadis yang masih bermalas-malasan di atas kasur.
"Bilang aja sama mereka, kalo gue ngikut aja sih asalkan perginya ga ke tempat outdoor"
"Lo harus tau sekarang aja di luar udah panas apalagi nanti siang" lanjut Karin.Gisellea hanya membalas dengan berdeham pelan. Sang gadis terlihat kembali memejamkan mata. Karin yang menyadari napas teratur yang terdengar dari Gisellea hanya menggeleng pelan.
"Enak makan apa ya?" Gumam Karin pelan pada diri sendiri.
"Pengen soto"
Karin sukses terkejut mendengar sahutan dari Gisellea yang ia kira kembali tidur."Seger sih pasti" sahut Karin menyetujui ucapan Gisellea.
"Kalo gitu gas aja deh pergi"
Setelah berucap begitu, Gisellea meraih ponsel yang berada di atas nakas di sebelah tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
renegade
أدب الهواةit's no surprise neither of us not damaged. {nama lokal & bahasa non baku}