1.The beginning

32 20 5
                                    


•Happy Reading all•

"Lo sama sekali nggak istirahat sejak tadi? Ntar sakit lho, udah kesana kemari bantuin guru, bersihin banyak ruangan."

"Khawatir lo? Udah sana pergi! Bukannya temen-temen lo nggak suka ya kalo lo temenan sama gue?" tanya Langit kepada teman nya itu.

"Lah ni anak ditanya baik - baik malah gini jawabannya." balas Herari menanggapi perkataan aneh teman nya itu,"Udah lo nggak usah dengerin kata mereka. Gue tulus temenan sama lo nggak kayak mereka yang busuk dibelakang." senyum Pria itu.

Langit tersenyum miring,"Hhhh... Terserah lo dah, yang penting gue dah bilang sama lo..." menahan nafas sejenak, "Lo bisa aja kena bully juga karena temenan sama gue." peringat Langit kepada Herari.

Saat itu lapangan sekolah terlihat sepi, tidak seperti biasanya dimana terkadang terdapat beberapa orang yang sedang bermain bola atau hanya sekedar duduk di tangga Lapangan. Ah ya... Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 siang, saat itu juga hari Sabtu tentu tidak banyak orang Disekolah... Mereka pasti sudah pulang sejak jam 10.00 pagi tadi.

"Jam segini belum pulang, ini aku lagi simulasi ya? Simulasi menjadi babu di masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jam segini belum pulang, ini aku lagi simulasi ya? Simulasi menjadi babu di masa depan."

Gadis itu terlihat sedang menahan rasa kesal nya sembari membawa sebuah kardus berisikan beberapa buku menyusuri koridor sekolah sedang menuju ke tempat dimana perpustakaan sekolah berada.

"Astaga sampai juga akhirnya, ini kenapa kantor sama perpus jarak nya jauh banget sih? Luas bener ni sekolah. Hhhhh....sampai sekarang nggak henti - henti nya aku kagum sama SNAMYA" ucap gadis itu sembari tersenyum menurunkan kardus yang sejak tadi ia bawa di depan pintu perpustakaan.

Kriettt

Pintu perpustakaan terbuka, terlihat kosong namun tampak rapi dan bersih seperti habis dibersihkan.

"Ini tadi Bu Mia cuman nyuruh taruh aja di bawah meja kan?" terka gadis itu seraya menaruh kardus penuh buku itu dibawah meja.

Saat hendak melangkah keluar menuju pintu perpustakaan, langkah nya terhenti karena mendapati seseorang yang terlihat bingung menatapnya, sebenarnya gadis itu juga bingung... Siapa dia?

"Lagi apa? Perpus nya jangan diberantakin lagi ya, hargai saya... Saya sudah capek sejak tadi membersihkan dan merapikan perpus"

"Kamu siapa? Tenang, saya nggak lagi coba untuk mengotori atau berantakin perpus.. Ini cuman tugas dari Bu Mia untuk naruh beberapa buku ini dibawah meja" Seru gadis itu berusaha menjelaskan bahwa ia tidak memiliki niat buruk pada perpustakaan yang sudah susah payah orang ini bersihkan.

"Kamu nggak tau siapa saya"

"Tidak, kenapa saya harus tau kamu? Memang nya kamu artis?"

A Little HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang