3.Kenapa jadi dia?

27 19 2
                                    

•Happy Reading All•

Saat itu jam menunjukkan pukul 10.00 Pagi. Semua murid SMAN 56 Kwangya mendapatkan jatah istirahat sekitar 30 menit. Ada yang pergi ke kantin, bermain di lapangan atau ada yang hanya diam di kelas untuk sekedar tidur.

"Katanya yang buat keributan dikantor tadi itu salah satu orang tua murid."

"Suara nya kedengeran sampai ke kelas kan tadi? Kamu nggak denger?"

"Nah bener kan... Maksud gw kenapa enggak baik-baik aja gitu ngomongnya sama pak Arya kalau ada perihal penting."

Ucap beberapa murid Snamya yang terlihat memenuhi kantin sekolah sembari membicarakan hal-hal entah apa yang seperti nya bagi mereka menarik itu.

Namun ada seseorang yang mungkin jika diperhatikan secara langsung mampu menarik perhatian.

Bukankah itu Langit? Dia terlihat duduk di salah satu bangku yang ada di kantin. Terlihat melamun menatap kosong kearah 'langit', dan sesekali memainkan sedotan yang ada pada minuman nya itu.

"WOY! Bengong aja pak. Lagi mikirin apa?"

"Lagi mikirin teori alam semesta mungkin, hahaha."

"Sok aesthetic lo!"

"Huh?"

"Orang tua lo nyuruh lo pindah ya?"

Tanya salah satu dari 3 orang yang menghampiri Langit saat itu.

"Tau darimana lo?" sahut Langit yang terlihat mulai penasaran kemudian menanggapi apa yang dibicarakan oleh Angga.

"Lu kenapa pindah? Bentar lagi lulus kan?" tanya Angga mengedikkan bahu nya.

Ditanyai seperti itu, Langit justru hanya diam dan melihat sinis kearah Angga.

Sibuk sekali dia... Kenapa mengurusi urusan orang lain dan darimana dia tahu mengenai Ayah nya yang meminta Langit untuk pindah.

"Dahlah... Males gw bahas nya." jawab datar Langit kemudian pergi meninggalkan Angga dan teman-temannya itu.

"Hari ini gimana Ja? Mau nebeng lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini gimana Ja? Mau nebeng lagi?"

"Ah enggak Nu... Hari ini aku bawa motor kok, kamu langsung pulang aja."


"Oh yaudah hati-hati ya, aku duluan." ucap Ninu berpamitan kepada senja teman baik nya itu.

A Little HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang