LAGI LAGI DIA

4 1 0
                                        

Singkat waktu,Setelah hari kelulusan itu aku sudah tidak pernah menemui teman temanku disekolah itu,termasuk sendi dan intan sahabat dekat ku.
Aku sibuk kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di yogyakarta.
Begitu mendengar kata yogyakarta aku langsung teringat lisa karena dia orang yogyakarta,Dan sialnya aku masih saja mengharapkanya.
Tapi aku berfikir mana mungkin Lisa juga kuliah disini,dan semoga saja tidak agar aku tidak melanjutkan karirku sebagai pengaggum rahasianya.
 
  saat tidak ada mata kuliah..Aku makan dikantin kampusku dengan beberapa temanku. seno,aryo dan bayu
ketika sedang asik menikmati makanan aku kaget keheranan karena aku melihat lisa sedang membeli makanan juga di kantin itu
"Ah mungkin hanya efek pikiranku saja yang tadi memikirkan lisa" gumam haris dalam hatinya.
  "Woi! ris" ucap bayu mengagetkanku.
"Liatin siapa si? naksir sama bibi kantin kamu"  ucap bayu membuat seluruh temanku tertawa dikantin ini
"yeee gila kamu masa pemuda seganteng ini naksir sama umur 50 taun" Jawab haris dengan nada bercanda.

  Ternyata ramalanku gagal,aku mengira lisa tidak kuliah disini ternyata dia adalah salah satu mahasiswa disini,sama denganku.
Aku yang bingung harus senang atau takut,
Aku senang karena aku bisa mengungkapkan perasaanku selama ini dsini.
Dan aku juga takut jika harus jadi pengagum rahasianya lagi.

  1 semester sudah aku jalani kuliah disini
aku berniat mendekati lisa kembali.
aku mulai memberanikan diriku mendekati lagi lisa
"Hai lisa" Sapa haris.
"iya?..Eh haris ya yang dulu satu sekolahan sama aku kan?" jawab lisa dengan nada keheranan.
Untung saja dia hanya menyebutkan pernah satu sekolah,tidak menyebutkan bahwa aku adalah pengagum rahasianya.
"Iya lis..kamu kuliah disini ternyata,ga nyangka banget bisa ketemu ya ahahah" ucap haris dengan sedikit gugup.
"Iya ris aku kuliah disini biar deket aja kerumah..kebetulan rumahku dibelakang kampus,kapan kapan main deh ya ahaha" Ucap lisa sambil bercanda.

  Sial,Hal ini tentunya membuat aku sangat salah tingkah,ditambah lisa yang menawariku untuk bermain kerumahnya.
meskipun dia bercanda tapi mengapa aku menganggapnya serius. ya inilah laki laki,tidak pernah bercanda kepada tujuan yang serius.

 

"MENGAPA HARUS KITA?"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang