Part 1

964 65 11
                                    

“Akh-‚ pusing bet.. Astajim..” keluh Renjun kesakitan sambil memegangi kepala mungilnya. Penglihatannya sedikit memburam namun lama-lama kembali pulih seperti semula. Setelah dirasa sedikit mendingan ia pun mendongakkan kepalanya dan langsung tersentak kaget di detik yang sama. “Anjing, puji Tuhan terima kasih karena aku Huang Renjun yang tampan shining shimering splendid ini masih diberi sebuah kesempatan hidup tapi ini DI MANA, ANJING!? RUMAH SAKIT JUGA BUKAN‚ ASTAJIM!!” teriaknya diakhir sembari menatap sekelilingnya karena tempat ini benar-benar sangat asing baginya dan terlihat seperti bangunan rumah China kuno pada zaman dahulu.

Nafas Renjun memburu lalu segera memeriksa dan meraba tubuhnya,“Astajim, perasaan gue kecelakaan parah kenapa bisa kaga ada luka-lukanya!? Terus ini kenapa gue bisa pakai hanfunya cewek dan lagi mengapa gue ini bisa punya DUA GUNDUKKAN, ANJING!? Cobaan macam apalagi ini ya Tuhan,” Pandangan Renjun lalu mengarah ke bawah kemudian mendongak ke atas kembali dengan mata yang berkaca-kaca,“MAMA, JUNIOR INJUN HILANG HUWAAAA!!” teriaknya dengan tangis kesedihan.

Seorang pria tampan tiba-tiba langsung masuk ke ruangan itu setelah mendengar teriakan Renjun.

BRAK!!

Bunyi suara pintu yang dibuka dengan kasar. Pria tampan itu lari dengan terburu-buru dan langsung mendudukkan dirinya disamping Renjun yang kini tengah menangis tersedu-sedu, terhiksroot-hiksroot dan langsung memeluk Renjun, mencoba untuk menenangkannya.

“Cantikku, syukurlah kamu sudah sadar tapi mengapa kamu menangis? Ada apa, cantik? Apakah kamu mengalami mimpi buruk selama tak sadar 5 hari ini, sayang?” tanya pria itu bertubi-tubi pada Renjun. Semua pertanyaan yang dilontarkan oleh pria itu membuat Renjun mengernyitkan keningnya, bingung. Sambil sesenggukkan ia menjawab, “Huwee.. Lo ah bukan tapi maksud In-Injun kamu siapa? Huwaaaa mama..”

“Siapa aku? Tentu saja aku ini kan suamimu, sayang. Ada apa denganmu kenapa kamu bisa lupa denganku?” kata pria tampan itu sambil menekankan satu kata itu pada Renjun.

Renjun terperangah mendengarnya sambil membelalakkan matanya, “Su.. SUAMI!? DEMI TUHAN COBAAN APALAGI INI HUWAA!! MAMAAAA!!”

“Sayang tenang sayang jangan berteriak tenanglah cantik ini sudah malam tenanglah sedikit sekarang jelaskan padaku ada apa denganmu cantikku? Atau mau ku panggilkan tabib?”

“A-aku ini kan pria tulen kenapa bisa menikah denganmu yang notabenenya juga seorang pria sama seperti diriku! Huwaa..”

Perkataan Renjun membuat alis pria itu sedikit terangkat mendengarnya,“Apa maksudmu, cantik? Jelas-jelas kau seorang wanita bukan pria seperti yang kau katakan sekarang, lihatlah dirimu itu.”

“Ja-jadi du..dua gundukkan ini nya-nyata..??”

Pria itu memiringkan kepalanya bingung,“Hah..??” melihat kebingungan pria yang ada disampingnya ini Renjun pun langsung menunjukkan hal yang ia maksud dengan jari telunjuk mungilnya dan seketika hal itu membuat pipi pria itu langsung memerah padam dan terlonjak kaget saat itu juga.

“Yak-!! Kenapa bangun-bangun begini kau jadi berubah frontal begini sih! Tentu saja itu nyata kau kan wanita tulen cantik. Astaga ya Tuhan.”

Kalimat itu membuat Renjun mau tak mau harus menerima kenyataan akan transformasi dirinya sekarang yang dari lelaki menjadi perempuan, tubuhnya melemas dan matanya berubah sendu,“Hiks..” hanya sebuah isakkan tangis saja yang mampu keluar dari bibir mungilnya.

“Cantik?? Kok nangis lagi?? Ada apa, hm?” gumam pria itu sambil merengkuh tubuh Renjun lagi dan semakin mendekatkan tubuh Renjun ke pelukannya lalu mengelusnya pelan guna menenangkan Renjun lagi.

Renjun yang tak kuasa menahan tangisnya pun langsung menangis dengan kerasnya sambil bergumam,“Ta-tapi huwaa.. In.. Injun gak bohong! Injun itu emang laki bukan gadis huwaa.. Te..terus Injun itu belum nikah tau huwaa.. Mama huwaa..”

Mr. Wife || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang