___
Pertama kali keluar kamar, mata Chaewon membeliak saat berhasil menangkap pemandangan yang ada di depannya.
Gila. Ini gila.
Tak hanya kamar saja yang begitu besar. Chaewon hampir saja melongo saat melihat ruangan besar nan lapang. Rumah yang Chaewon tinggali ternyata benar-benar luas dan besar.
Berwarna putih yang juga dipadukan dengan warna emas. Chaewon tak menyangka bahwa di dunia nyata ternyata ada rumah semewah itu.
Dulu Chaewon pernah mendengar, di ujung selatan desanya ada sebuah istana yang ditempati oleh keluarga raja. Orang-orang mengatakan bahwa istana itu begitu luas dan mewah, tak hanya itu perabotan yang ada di dalamnya juga sangat berkualitas.
Namun, Chaewon tak pernah menyangka bahwa istana akan semewah ini. Beruntung sekali orang-orang yang dapat tinggal di sana, jadi babu saja itu sepertinya tak akan apa-apa.
Tapi, tunggu. Omong-omong tentang istana. Tidak mungkin Chaewon sekarang berada di istana di ujung selatan itu?
"Wangbi mama, kita lewat sini."
Seorang wanita muda yang sedari tadi menguntit Chaewon kini mengulurkan tangannya. Semenjak kedatangan Chaewon ke sana, anehnya semua orang malah memanggilnya sebagai ratu.
Ada-ada saja. Apakah orang-orang itu tak tau bagaimana Chaewon sebenarnya? Jika tau, Chaewon yakini mereka takkan sudi mendekati Chaewon apalagi melayaninya.
Sembari matanya mengamati. Otak Chaewon masih saja bekerja. Di mana ia sekarang? Daerah antah-berantah mana yang Chaewon tempati saat ini?
Alis Chaewon menukik. Jari telunjuknya kini terangkat menuju bibir. Ia berpikir keras. Memecahkan kebingungan yang terjadi, rasanya sekarang Chaewon seakan tengah memecahkan teori konspirasi raja atau prajuritnya.
Menatap pelayan yang berdiri di depan Chaewon. Wanita yang setinggi Chaewon itu memakai baju hitam putih dengan topi hitam, baju katunnya tampak layak daripada baju Chaewon yang biasa ia pakai untuk mengembara di hutan.
Sontak memeriksa bajunya. Chaewon teringat kejadian beberapa menit yang lalu. Segerombolan wanita datang ke kamarnya. Menyapa Chaewon, mereka semua membawa Chaewon untuk bertukar baju.
Chaewon seketika memberontak. Terlebih ia dipaksa memakai baju yang aneh. Baju gaun motif bunga itu begitu pas di tubuh, begitu lembut dan sangat berbeda dari baju-baju di negeri Chaewon. Anak bangsawan saja sepertinya belum pernah memakai baju yang Chaewon pakai sekarang.
"Wangbi Mama, silahkan duduk. Jeonha dan yang lainnya akan datang sebentar lagi."
"Uh?"
Chaewon terkejut. Tunggu, yang dikatakan wanita itu apakah Joongi? Astaga, kenapa lelaki itu kembali muncul ke permukaan? Sudah bagus tadi Chaewon tetap berada di kamarnya.
"Ne, Daebi Mama juga akan datang untuk sarapan bersama."
"Mwo, nugu?"
Mata Chaewon rasanya ingin melompat. Ibunda ratu? Sial, kenapa semuanya sekarang menjadi bertambah rumit?
"Ne Wangbi Mama, sekarang silahkan untuk Wangbi Mama duduk."
"Ani, aku harus ke kamar."
"Ne? Wangbi Mama, jangan begitu. Jeonha memerintahkanku agar Wangbi Mama ikut sarapan bersama."
"Shiro, aku akan ke kamar."
Bagaimana caranya Chaewon bisa kabur? Mencari-cari celah, mata Chaewon mendapatkan beberapa sudut yang bisa membantunya untuk kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIRIS
Fanfiction(SLOW UPDATE) Moon Chaewon saat terbangun tiba-tiba saja berada di sebuah negara bernama kerajaan Korea, di tahun 2022 tanpa bermodalkan apa-apa Chaewon terbangun di tubuh seseorang yang ternyata berwajah sama dengannya. Terkejut akan keadaan yang...