Hari Yang Melelahkan Untukku [ Part 3 ]

10 3 0
                                    

Sesampaiku di ruang osis....Ternyata hari ini osis akan mengadakan rapat dadakan, sehingga hari ini aku akan pulang sedikit larut. Dikarenakan hari ini aku akan pulang sedikit larut, maka aku pun mengabari mamaku terlebih dahulu kalau semisal nanti aku akan pulang sedikit larut, dan aku juga akan meminta mama untuk tidak menyuruh Pak Teguh menjemputku.


Aku akan menetap di sekolah mulai dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam dikarenakan adanya rapat dadakan. Dari apa yang kudengar akan ada pengenalan anggota osis baru, pembahasan tetang event yang akan datang, pembahasan tentang rapat selanjutnya, dan masih banyak lagi.


Jam 17.00 pun kian telah tiba, itu artinya sebentar lagi aku sudah bisa pulang

"Cukup sekian untuk hari ini, kalian boleh pulang. Selamat beristirahat semuanya." Rapat dadakan hari ini pun telah usai, dan aku pun sekarang sudah bisa pulang. Tak membereskan terlalu banyak barang, aku pun langsung beranjak dari kursiku dan segera keluar ruangan.

Aku sempat berpapasan dengan kak Bintang di dekat gerbang sekolah, sebenarnya aku hendak menyapa kak Bintang....Hanya saja, ia terlihat seperti sedang berbicara dengan seorang siswi dari osis juga, maka dari itu aku tidak menyapanya, dan langsung berjalan lurus melewati gerbang sekolah.

Tiba-tiba saja ponselku berdering, ternyata ada telpon dari Pak Teguh. "Pak Teguh....Tadi saya sudah telepon mama, malam ini bapak tidak usah jemput saya, ya pak. Saya pulang jalan kaki saja malam ini....Baik, terima kasih ya pak," ujarku pada pak Teguh lewat telepon. Awalnya beliau sempat khawatir, tetapi setelah aku menjelaskan, akhirnya beliau pun mengiyakan untuk tidak menjeputku. Aku mengakhiri panggilan tersebut, lalu aku pun mulai berjalan ke luar gerbang sekolah.


Sembari berjalan pulang, aku mampir sebentar ke minimarket terdekat untuk membeli sebungkus roti, dan sekotak susu untuk mengganjal perutku. Aku juga sempat mampir ke toko yang berada di sebelah minimarket tadi untuk membeli beberapa alat tulis, aku membeli beberapa pena dan beberapa kuas untuk tugas yang akan datang.


Kini, aku merasa telah berjalan cukup jauh....Padahal sebenarnya rumahku masih sangat jauh dari tempat aku berdiri sekarang. Sesekali aku berhenti untuk beristirahat dan mengatur kembali napasku yang tersengal-sengal karena saat aku berjalan, terkadang aku berjalan santai, namun terkadang aku juga sedikit berlari kecil.

Saat aku berhenti di pinggir jalan untuk yang ke delapan kalinya, tiba-tiba saja turun hujan yang semakin lama semakin deras. Aku sedikit panik karena tampaknya hujan tak akan semakin mereda di waktu yang singkat, dan juga....Di sekitar sini tidak ada tempat untuk berteduh.


Dengan kedua tangan yang memegang ransel di atas kepalaku, aku menoleh ke kanan dan ke kiri, entah apa yang kucari....Aku pun bingung. Pandanganku juga tak begitu jelas dikarenakan hujan yang begitu lebat. Sampai akhirnya ada sebuah mobil yang perlahan menghampiriku, saat mobil sudah benar-benar dekat, kaca mobil pun dibuka.

"Kak Andharu, ayo masuk!" Perintah seorang anak perempuan sebayaku dari dalam mobil tersebut.

Tanpa pikir panjang aku pun segera masuk, lalu tak lama setelah itu....Aku sedikit takut. Kenapa dengan bodohnya aku bisa langsung masuk ke dalam mobil orang yang aku bahkan tidak kenal, bisa saja aku diculik....Ah, tidak....Aku tidak boleh berprasangka buruk terhadap orang, siapa tahu orang ini memang benar-benar berniat menolongku.

"Selamat malam kak Andharu, maaf lancang tiba-tiba menyuruh kakak masuk tadi. Perkenalkan, saya Farrah. Tadi kita bertemu di ruang osis, apakah kakak ingat? Saya anggota osis baru kak." Mobil berjalan, anak tadi pun memperkenalkan dirinya dengan sopan.

Short Lasted FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang