33. 1000 ORIGAMI BURUNG

112K 10.8K 3.5K
                                    

Hai! Panggil aku Syasya !!

[ SELALU HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE 🌟 & KOMEN 💬 KALIAN. ]

Happy reading !! 🦩

• SILAHKAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! MULAI BESOK PART AKAN DI PRIVAT SECARA ACAK! •

33. 1000 ORIGAMI BURUNG.

**

“Malam lebih panjang dari satu hari untuk mereka yang bermimpi, dan siang lebih panjang dari malam untuk mereka yang mewujudkan impian mereka.” -Eldrian Mahendra.

**

Menginjakkan kaki masuk ke dalam sebuah toko khusus alat tulis yang lumayan besar, sekarang ini deretan barang-barang perlengkapan sekolah seperti buku, pensil, pulpen, dan lainnya berada dihadapan Glova

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menginjakkan kaki masuk ke dalam sebuah toko khusus alat tulis yang lumayan besar, sekarang ini deretan barang-barang perlengkapan sekolah seperti buku, pensil, pulpen, dan lainnya berada dihadapan Glova.

"Kita ngapain ke sini?" Glova bertanya kepada Altop yang sedang menggenggam tangannya.

"Udah, ikut aja. Cepet lo ambil keranjangnya!" titah Altop.

Glova menurut, tangannya mengambil keranjang belanjaan berwarna merah yang disediakan toko tersebut. Hingga langkah mereka berhenti di rak yang tersusun tumpukan kertas lipat.

Tanpa mengira-ira, Altop langsung memasukan semua tumbukan kertas lipat itu ke dalam keranjang yang dibawa Glova. "Kok lo belinya banyak banget? Buat apaan?"

"Nanti lo juga tau," balas Altop singkat. "Kalau berat, taruh aja keranjangnya dibawah."

Meletakkan keranjangnya dilantai, Glova melebarkan pandangannya ke sekitar. Ketika memutar tubuhnya kesaping, ia dapat melihat rak berisi deretan pulpen.

Glova tidak ingat, kapan terakhir kali dirinya membeli pulpen. Bahkan di sekolah saja, Glova memilih meminjam pulpen dari temannya. Bukan karena tidak mampu membeli, hanya Glova malas saja membawanya. Lagian kalau beli, paling juga akan cepat hilang.

"Ih lucu," gumam Glova kagum. Dirinya menggapai pulpen berwarna ungu. Entah kenapa, gadis itu selalu terhipnotis dengan warna ungu. Bukan ungu yang mencolok, tapi lebih ke warna ungu lavender.

"Kalau lo suka, ambil aja, Va." Altop tidak berpaling menatap Glova, ia malah sibuk bermain handphone setelah memborong tumpukan kertas lipat ke dalam keranjang belanjaan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALTOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang