"Memangnya apa yang kamu harapkan dari hubungan yang sudah berakhir?" - Senja Pradipta
Senja memarkirkan motornya asal karna parkiran sudah penuh dengan motor motor dari kelas X sampai kelas XII. Hari ini ia memang berangkat sekolah kesiangan karna harus mengantar Sean sekolah terlebih dahulu. Bahkan sekolah Senja dan Sean berbeda arah, tapi Senja tetap dengan senang hati mengantarkan adik kesayangannya sampai ke sekolah.
Senja berjalan santai di koridor sekolah sambil sesekali melirik kearah lapangan futsal. Ternyata teman-temannya berada disana. Senja buru buru memasuki kelasnya untuk meletakkan tas yang ia bawa meskipun isinya hanya satu buku. Ia melangkahkan kakinya keluar kelas untuk menyusul teman temannya di lapangan futsal. Tetapi di tengah perjalanan menuju lapangan futsal, Senja si hadang oleh seseorang yang sangat ingin ia hindari. Seseorang tersebut berjalan kearah Senja sambil membawa sebuket bunga. Ingin rasanya memutar balik lalu pergi dari sana tapi ia bingung ingin pergi kemana.
Senja tetap melangkahkan kakinya tanpa menatap seseorang yang kini berjalan kearahnya. Tepat saat mereka berpapasan, lengan Senja ditarik oleh seseorang tersebut. Senja menatapnya dengan malas.
"Happy Graduation kak Senja" Ucap seseorang tersebut.
"Thanks tapi acara perpisahan masih seminggu lagi" Jawab Senja acuh.
"Gak papa aku mau jadi orang pertama yang ngucapin happy graduation buat kak Senja" Ucapnya.
"Oke terima kasih" Jawab Senja singkat.
"Ini dari aku buat kak Senja" Ucap seseorang tersebut memberikan sebuket bunga pada Senja.
"Thanks, seharusnya Lo gak perlu repot-repot ngasih gue ginian. Lo kasih ucapan selamat aja udah cukup" Ucap Senja menerima buket bunga tersebut.
Meskipun terkesan cuek, Senja tetap akan menerima pemberian dari orang lain lalu menyimpannya. Tapi terkadang karena hal itulah orang orang salah mengartikan kebaikan Senja, seperti lawan bicaranya saat ini. Ia tersenyum ketika Senja menerima buket bunga yang ia bawa.
"Lo ngapain masih disini?" Tanya Senja heran.
Si lawan bicara hanya menggelengkan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap mata Senja dengan gugup.
"Kak ayo kita balikan, aku janji bakalan berubah. Aku gak akan ngatur-ngatur kakak lagi" Ucapnya.
Senja mengerutkan keningnya. Ia merasa heran dengan lawan bicaranya ini. Senja akui nyali lawan bicaranya sangat besar bahkan ia berani meminta balikan terlebih dahulu.
"Sorry gue gak bisa" Ucap Senja lalu melenggang pergi.
"Kak kasih aku satu kesempatan lagi" Ucapnya memohon.
Senja pun menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap perempuan yang masih berusaha mengejarnya.
"Zoya Alluna stop mohon mohon ke gue. Gue udah bilang enggak ya berarti enggak. Jangan pernah maksain kehendak Lo ke orang lain. Jangan jadi orang egois Zoy. Gue tetap baik ke Lo bukan berarti gue masih ada rasa sama Lo, tapi gue cuma ngelakuin kewajiban sebagai manusia yang harus memanusiakan manusia lain." Jelas Senja.
Zoya menatap Senja dengan mata yang berkaca-kaca. Apa yang Senja katakan sangat menamparnya. Jika di ingat-ingat ia memang sangat egois semasa pacaran dengan Senja. Tapi bukankah masih ada kesempatan kedua untuk memperbaiki?. Sayangnya Senja bukan tipe orang yang akan bermurah hati untuk menerima kembali orang yang sama. Orang yang seharusnya memberikan semangat tetapi malah menjadi alasan utama untuk tidak membuka hati kembali.
"Kak sekali aja kasih aku kesempatan kedua" Ucap Zoya memohon.
Senja menghembuskan nafasnya pelan. "Gue gak bisa Zoya. Gue harus bilang berapa kali biar Lo ngerti? Dulu gue pernah ngasih Lo kesempatan tapi cuma Lo anggap angin lalu dan sekarang Lo dateng ke gue buat minta balik?" Tanya Senja.
"Kapan kakak ngasih aku kesempatan? Kakak dari dulu cuma sibuk sama belajar" Ucap Zoya emosi.
"Gue belajar karna buat masa depan gue Zoy. Gue ngejar prestasi, Lo tau sendiri kan gue ngejar peringkat biar gue bisa bebas SPP selama 3 bulan. Tapi Lo selalu bilang gue gak ada waktu. Kita setiap hari ketemu di sekolah Zoy. Sebisa mungkin gue ngasih waktu buat Lo. Bahkan gue kadang rela skip kerkom cuma karna gue sekelompok sama Alin dan gue tau Lo gak suka sama dia" Jelas Senja selembut mungkin.
Sekali lagi Senja menghela nafasnya pelan lalu memegang bahu Zoya. "Zoy Lo cantik, Lo baik, Lo pinter, Lo bisa dapetin yang lebih baik daripada gue. Banyak yang suka sama Lo tapi Lo malah sibuk ngejar gue yang udah gak ada rasa sama Lo. Tuhan Maha membolak-balikkan hati, sekarang Lo masih suka sama gue tapi Lo gak tau kan besok Lo masih suka gue atau enggak?. Lo jangan cuma terpaku sama satu pilihan, masih banyak pilihan-pilihan lain yang nungguin Lo." Ucap Senja.
Setelah mengatakan hal tersebut, Senja meninggalkan Zoya dengan keterdiaman nya. Banyak sekali perkataan Senja yang berputar dipikirannya. Tetapi tidak bisa dipungkiri jika semua yang Senja katakan ada benarnya. Memang dirinya lah yang selama ini egois. Ternyata sefatal itu kesalahannya tetapi dengan bodohnya ia masih mengejar cinta yang bukan untuknya lagi. Memangnya apa yang kamu harapkan dari hubungan yang sudah berakhir?
Zoya Alluna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita gak bisa kaya dulu lagi ya kak?"
Fransisca Lintang Maheswari (Alin)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan jadi orang egois karena dunia gak berputar di Lo doang"
Halo bestie 😙👋🏻...
Akhirnya aku bisa update dan gak ngaret hehe...
Gatau mau ngomong apa dah intinya jangan lupa vote dan komen
Berikan kritik dan saran yang membangun ya bestie 🥰
Oh iya ini ada yang mau gak kalo aku bikin flashback kisah cintanya Senja?
Kalo gak ada yg mau gapapa si kan cuma nawarin😁
Tolong banget ini mah tolong jangan jadi pembaca gelap
Oke segini dulu kalo ada waktu aku update lagi hehe ..
