#3. Belajar Nackal

2.5K 35 2
                                    

🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️

"Udahlah. Nyerah aja, Olipo." ujar Kak Nozaki tersenyum meremehkan.

"Nggak akan!"

Aku, Kak Nozaki, dan Kak Keizo saat ini tengah bermain salah satu game MMORPG di kamar Kak Nozaki. Di tangan kami kini memegang masing-masing satu stik controller PS.

Saat bermain, aku duduk di pangkuan Kak Keizo dan kedua lengan Kak Keizo melingkar di perutku, tentunya dia sambil memegang stik controller-nya. Sedangkan Kak Nozaki sendiri, dia duduk di kursi kebesarannya.

Kami bertiga menatap layar dengan sangat seksama, dan jemari kami bergerak di atas stik controller dengan lincah dan cepat. Mode player 1 vs 1 vs 1 membuat kami harus benar-benar fokus untuk bertahan dan menyerang lawan satu sama lain.

Sisa HP (Health Point/status keadaan darah karakter) dari Hero-ku sudah hampir habis, HP dari Hero milik Kak Keizo tinggal setengah, dan HP dari Hero milik Kak Nozaki hanya berkurang sedikit demi sedikit lalu setelah itu terlihat mengisi HP-nya sendiri dengan otomatis hingga penuh lagi. Enak sekali Hero milik Kak Nozaki bisa melakukan hal seperti itu.

Aku mencoba membuat Hero-ku menyerang Hero Kak Keizo terlebih dulu karena memang Hero miliknya sedang melakukan sesuatu di sudut map permainan. Aku memang sengaja menghindar dari Hero milik Kak Nozaki karena terlalu berbahaya. Beberapa serangan kecil darinya dapat membuat Hero milikku akan langsung mati.

Setelah menemukannya, Hero-ku langsung saja menyerang Hero milik Kak Keizo dengan mengeluarkan semua jurus yang dimilikinya. Jurus pertama, jurus kedua, sampai ke jurus pamungkas, semua aku keluarkan. Tapi itu hanya mengurangi sekitar 10% HP yang ia miliki.

Yang aku heran, Kak Keizo sama sekali tidak menyerang balik Hero milikku, bahkan dari 4 ronde permainan sebelumnya. Ketika aku menyerangnya, dia malah mendiamkan Hero miliknya.

Saat aku fokus menyerang Hero Kak Keizo, dari belakang muncul Hero milik Kak Nozaki yang langsung mengeluarkan jurus pamungkasnya untuk menyerang Hero-ku dan Hero milik Kak Keizo sekaligus. Serangan itu berhasil menbuat Hero milikku seketika mati, dan hanya membuat Hero milik Kak Keizo kehilangan beberapa baris HP.

"Yuhuu! Oliv kalah! Hahahaha!" serunya sambil tertawa mengejek.

"Yaahhh! Kak Zak curang iihh!"

"Weh, curang darimana? Aku 'kan emang pro." sombongnya membanggakan diri sendiri.

"Liat nih, Olipo."

Dengan entengnya, Kak Nozaki memainkan stik controller-nya hanya menggunakan satu tangan saja sambil memejamkan kedua matanya. Dan beberapa detik kemudian, Hero milik Kak Keizo juga akhirnya kalah dan mati terbunuh oleh Hero Kak Nozaki.

"Apa aku bilang? Aku emang pro." sombongnya lagi.

"Sombong aja terus." cibirku.

"Bukan sombong, Olipo. Tapi mengatakan fakta."

"Iya deh iya." ujarku mengalah. Bisa-bisa kalo diladenin bisa sampe seharian menanggapi Kak Nozaki perihal kehandalannya dalam bermain game. Sifatnya sebelas-duabelas dengan Meza. Pernah mereka berdua bertemu dan apa yang terjadi. Seperti tengah mendengar perdebatan partai politik saja.

OK-Cherry (Shemale Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang