#5. Pekerjaan Kak Keizo

1.4K 29 2
                                    

🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️🏳️‍⚧️

"F-film dewasa apa maksudnya, Kak?"

"Sex." jawab Kak Keizo cepat. "Kamu pernah menontonnya, atau setidaknya pernah mengetahuinya?"

"E-eh... Aku–"

"Olipo pastinya udah pernah nonton yang begituan, Kak." sergah Kak Nozaki sambil tersenyum menggoda dengan menaikkan satu alisnya padaku.

ARGH, TIDAK! Apa benar Kak Nozaki mengetahui apa yang telah aku lakukan semalam!? Aduuhhh, ini benar-benar gawat! Tamat sudah riwayat ku.

"Kalau kamu sudah menontonnya sebenarnya juga nggak apa-apa sih, Dek." Aku cukup kaget ketika mendengar ucapan Kak Keizo. Antara terkejut dan heran.

Jika benar Kak Nozaki sudah mengetahuinya dan memberitahukannya kepada Kak Keizo ataupun kepada Kak Frazen, kenapa hanya seperti itu saja responnya? Aneh.

"Lagian kamu sudah besar. Memang sudah sewajarnya sedikit demi sedikit kamu mengetahui hal seperti itu, Dek."

Jadi, kakak-kakakku benar-benar sudah mengetahuinya, yah? Tapi mereka tidak menyinggung masalah tadi malam saat aku masturbasi. Ah, yasudahlah. Lagipula barusan kata Kak Keizo memang sudah saatnya aku mengetahui hal-hal yang berbau dewasa. Fiuhh... sementara aku aman dari ceramahan kakak-kakakku.

"Selama ini kamu mungkin masih penasaran apa pekerjaan Kakak yang sebenarnya."

"Iya sih, Kak. Emang Kak Kei kerja apaan, sih?"

Sudah dari dulu aku memang penasaran soal pekerjaan yang dilakoni oleh Kak Keizo. Tapi jika ku bertanya padanya, jawabannya pasti selalu 'Kamu masih belum cukup umur untuk mengetahuinya, Dek'. Tapi syukurlah tiba-tiba sekarang Kak Keizo mau memberitahukannya padaku.

Mengingat Kak Keizo selalu berangkat malam hari dan pulang di pagi harinya. Sangat berkebalikan dengan pekerjaan orang normal pada umumnya. Hal itulah yang membuat aku sangat penasaran dengan pekerjaan Kak Keizo dari dulu. Aku memang paling sebal jika rasa penasaranku tidak terjawabkan.

"Kakak bekerja menjadi aktor di industri film. Lebih tepatnya industri film dewasa."

Setelah mendengarnya, aku terkejut bukan main. Kak Keizo bekerja sebagai aktor? Dan aktor film dewasa pula. Aku benar-benar tidak menyangka. Ku kira selama ini Kak Keizo melakukan pekerjaan normal yang sama sekali tidak menyentuh hal-hal yang berhubungan tentang seksualitas.

"Pantas saja Kak Kei selalu berangkat kerja malam-malam. Ternyata itu pekerjaannya. Aku benar-benar nggak nyangka." batinku.

"Dan tentang oleh-oleh yang diberikan oleh Kak Frazen pada Kakak..., dia memberikan obat kuat 30 bungkus."

Aku ternganga mendengarnya. Pantas saja Kak Keizo selalu bilang aku belum cukup umur untuk mengetahui apa pekerjaannya.

"Obat kuat!? 30 bungkus!?" tanyaku yang masih tak percaya.

"Bahkan kamu sudah tahu itu, Dek. Kayaknya Kakak nggak perlu jelasin gunanya itu untuk apa."

Bukannya kenapa-kenapa, tapi aku memang tahu kegunaan dari obat kuat yang dimaksud oleh Kak Keizo. Apalagi kalo bukan untuk menambah stamina saat bercinta dengan pasangan.

Aku tahu karena aku sering tak sengaja melihat iklan-iklan yang menampilkan produk semacam itu saat aku membuka beberapa situs di internet. Padahal itu adalah situs yang berisi materi-materi pelajaran yang akan aku pelajari. Tapi malah ada iklan seperti itu. Obat kuat, pembesar penis, dan pembesar payudara, sudah tak asing lagi bagiku.

Walaupun sebenarnya aku juga menggunakan obat semacam itu untuk membentuk tubuhku ini. Tapi aku tidak pernah melihat di internet ada yang menampilkan iklan dari produk yang aku gunakan. Entahlah, pil-pil hormon yang selalu dibelikan entah oleh Kak Frazen atau Kak Keizo untukku juga aku tidak tahu mereka mendapatkannya dari mana.

OK-Cherry (Shemale Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang