"Lo tau brightt? kalau gua itu orang paling bodoh, gua bodoh karna bisa suka sama temen sendiri.."
"apalagi orangnya itu Lo, anjing"
Metawin berkata lirih, sangat lirih. Mungkin kalau ia mengucapkan nya lantang suaranya juga akan tertutupi dengan s...
Suara lantang menghentikan kaki jenjang seorang pria bernama Metawin, pria yang dipanggil berbalik menatap malas ke arah pria yang tengah berlari kearahnya
"Apaansih ? treak treak" ucap Win sinis saat pria itu sudah berada di depannya
Pria itu membungkuk sedang berusaha mengatur dan menormalkan kembali nafasnya. "Gue panggil dari tadi juga , Budek banget kuping Lo anjing" kesalnya
"Lo yang anjing"
"Lagian Lo tuh kalau jalan lelet banget ngalahin cewek"
Balas Metawin gak terima dikatain anjing, enak aja. padahal mah tiap hari hobbi mereka saling nganjing anjingin orang lain wkwk
"Udah ah. Lo manggil gue ngapain, mau nebeng? Motor Lo kemana sih Dew? Gak modal banget"
Dew, selaku bespren Metawin sejak mereka masih TK menampol kepala Win gemas. "lu mah gitu Suuzhonnn aje jadi orang. Gue manggil Lo bukan buat numpang ogeb"
"Ah elah gaya banget sibuk ngapainn Lo? Biasanya aja di kamar sambil ngebokep" dew memutar bola matanya.
"Kalau Lo sibuknya karna jadi bandar bokep nahh itu mungkin gue baru Percaya"
Metawin melihat sekelilingnya, takut jika ada yang mendengar ucapan ngawur temen laknatnya satu ini. bisa bisa tercoreng nama Metawin Opas-iamkajorn sebagai muridyangteladan
Karena merasa kesal win mencubit perut si dew, sekali kali emang harus diberi pelajaran tuh anak
"Anjing lepas bego" baru juga di cubit udah marah, emang mental banci si Dew itu
"Lo tu cowok, punya mulut jangan lemes ini masih diarea sekolahan Dew! "
"Kan gue lagi bicara soal kenyataan" bela dew dari diri sendiri untuk dirinya sendiri
"Lo juga nontonnya bareng gue ya sat"
Dew menepuk'i tangan win yang masih mencubit perutnya. "Ya ya iya win..lepasin dulu tangan sialan Lo , aelah"
Karna kasian win lepasin jarinya dari perut Dew
"Dari dulu main tangan mulu Lo win gak berubah berubah" tukas Dew
Win sih gak peduli
"Banyak bacot, Jadi Lo mau ngomong apa? Gue beneran gak ada waktu mau ada urusan. Kalau gak penting mending gue pulang"
Win membalik badannya bersiap siap untuk pergi tapi dengan kecepatan turbo Dew menarik tangan win sampai pria itu kembali lagi menghadap kearahnya.
"Eih.. Jangan pulang dulu" pintahnya
"Kenapa sih njing?
"Ituloh si Cahyo bonyok lagi, kita mesti kesana masak Lo mau cabut"
Satu alis win terangkat. "dia berantem? Loh bukannya tadi dia di sekolah bareng kita"
Bel pulang sekolah baru berbunyi dan dari tadi temannya yang bernama Bright masih bersama win dan Dew. Sekarang lihatlah pria yang satu itu sudah babak belur
"Dimana sekarang tu anak?"
Tanya Win
"lapangan belakang" dew menarik tangan Win agar mengikuti dirinya, "yaudah ayo sebelum sekarat tu anak"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak.." seorang gadis menepuki pipi laki-laki yang berada dipangkuannya, kepala gadis itu mendongak mencari seseorang agar bisa membantunya
"Aduh gimana ini.."
Gadis itu panik sendiri. "kak, Kamu gak pingsan kan". Ia masih menepuki pipi pria itu
"Sttt.. tangan Lo jauhin bangsat" desisnya
Gadis itu refleks menjauhkan tangannya, dari tadi ia pikir kakak kelasnya ini pingsan mana gak ada pergerakan lagi
"Maaf, maaf kak.."
"Pala gue pusing banget tuhannn"
Si Gadis ber nametag 'tontawan'cuma bisa diam . dia sendiri gak tau harus berbuat apa dia bukan anak PMR!
sedangkan pahanya masih dibuat bantalan kakak kelasnya itu
Pria dibawahnya membuka matanya samar-samar, tangan pria itu memukuli Pelan kepalanya sendiri "Anjing awas aja, bakal gue bal-"
"BRIGHT"
Dew dan Win baru tiba mereka jalan bersampingan
"Lo ngapain sih bego nyari gara gara mulu?" Oceh dew tiba-tiba langsung berjongkok menyamaratakan dengan posisi temannya
"Gak bosen Lo?"
Dew mendongak ke atas tepat nya kearah Metawin yang berdiri seperti patung Pancoran "Lo juga , ngapain masih berdiri?"
"Cepet bantuin angkat ni anak"
Win mengalihkan pandangannya
"Ogah"
"Bantuin Win"
"Suruh aja dia jalan sendiri. Siapa suruh punya hobi kok tawuran tawuran kalau udah bonyok aja nyusahin orang".
Mata Metawin lurus kedepan tanpa berkedip, setelah itu dirinya berbalik. berjalan meninggalkan ketiganya
"Win"
"Metawin"
"Bangke ya Lo win"
"Gitu ya Lo Temen Lo lagi sekarat ini"
Panggil Dew tapi benar-benar tidak di gubris oleh si pemilik nama
Sekarang tinggal Dew, Bright dan tu. Dew menatap tu "Lo anak kelas berapa?"
"Kelas 10 kak"
"Mau bantuin gue ngangkat dia?" Tu mengangguk sebagai balasannya.
"Makasih"
Win menoleh ke belakang, walau jaraknya sudah lumayan jauh tapi dirinya masih bisa melihat jelas kalau bright tengah di bopong dari sisi kanan dan kiri oleh dua orang tadi
Ada rasa bersalah ketika dia gak ikut bantuin
"Maaf , gue emang egois Bright"
"Emang gue siapa bisa nglarang-nglarang Lo kan?" Win mengendikann Kedua bahunya
"Haha.. Padahal Gue kawatir sat!" Metawin tertawa hambar berusaha sebisa mungkin menguatkan hati dan fikiran yang selalu tidak singkron
Hatinya berkata "semua orang berhak suka ke siapapun termasuk Lo Metawin"
Sedangkan pikiran Metawin lebih mengarah ke sisi negatif , membuat Win Takut sendiri jika orang lain akan menjauhi dirinya dengan kebenaran sebuah fakta..
Yeah Metawin menyukai sesama jenis!
Susah banget sih di bilangin, yang panik itu gue CAHYO!- batinMetawin