Part 21.

3K 227 38
                                    

.
.
.
.
.




Ketika shani sadar dan mengetahui kalau dirinya kehilangan anak bungsu nya shani semakin di buat depresi. Ia tak henti hentinya menangis dan menggumamkan kata maaf pada gracia karna dirinya tidak bisa menjaga dengan baik pemberian terakhir dari orang yang sangat ia cintai itu

Shani kini semakin sering melamun, bahkan shani pun sekarang seakan akan melupakan bahwa ia masih mempunyai anak sulung yang seharusnya ia kuat kan

Tapi shani pun tidak bisa membohongi dirinya kalau dirinya sendiripun kini sudah bingung akan melanjutkan hidupnya

Sekarang shani sedang duduk di ranjang nya menatap kosong kearah depan tak terasa air matanya lolos begitu saja di pipinya

"Gracia maaf hiks" gumam shani

Sungguh shani kini di rundungi rasa bersalah

Di tengah shani melamun shani melihat gracia di depan pintu kamarnya yang kini sedang menatap dirinya. Shani langsung berdiri karna kaget gracia sekarang ada di hadapanya

"Gracia maaf hiks" ucap shani meminta maaf

Namun gracia terlihat menatap shani dengan tatapan yang sangat kecewa bahkan gracia pun tidak menjawab permintaan maaf shani

"Hiks gre maaf hiks" tangis shani semakin pecah saat melihat respon gracia seperti itu

Shani mendudukan kepalanya karna ia tidak berani menatap gracia. Sebenarnya shani pun bingung apakah yang ia lihat kini benar benar gracia atau hanya ilusinya

"Aku kecewa sama kamu shani. Kamu gak bisa jaga anak kita" suara ini yang dari dulu shani rindukan namun bukan dengan nada yang sedingin ini

"Hiks maaf gre maaf" shani terus meminta maaf pada gracia

"Aku benci sama kamu shani"

"Please gre. Maaf hiks maaf"

Shani menegakan kepalanya lalu berjalan mendekati gracia. Namun saat shani sudah dekat gracia malah berjalan mundur

Shani terus berjalan mendekati gracia

Happ

Shani memeluk gracia. Namun shani terlambat, saat ia ingin memeluk gracia ternyata gracia malah menghilang

Shani menangis sejadi jadi nya sambil meneriaki nama gracia

"GRACIA!"

.
.
.
.

"Hey, sayang hey bangun kamu kenapa" ucap seseorang membangunkan istrinya yang sedari tadi meracau tak jelas

"Sayang bangun, kamu kenapa?" Orang itu terus mencoba membangunkan istrinya. Cukup lama ia membangunkan istrinya itu akhirnya istrinya pun terbangun

"Gracia?"

"Iya ayang? Kamu kenapa hm?"

Bukanya menjawab shani malah memeluk gracia sembari menangis

KEBAHAGIAAN?         SEASON 02Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang