Eighteen

1K 103 12
                                    

"Zhan Zhan, ini buah kesukaan kamu."

Mama nya masuk sambil membawa piring yang isinya buah Apel, Xiao Zhan sendiri yang melihat buah kesukaannya itu langsung berusaha untuk membenarkan posisinya. Ya walaupun masih harus dibantu sama Mama nya.

Xiao Zhan membuka mulutnya saat Mama nya menyodorkan buah Apel dan dengan lahap Xiao Zhan memakannya. Namanya juga buah kesukaan ya pastinya akan habis.

"Oh ya, ini yang belikan Yibo."

"Uhuk! Uhuk!" Xiao Zhan langsung tersedak saat mendengar ucapan Mama nya, Nyonya Xiao kaget langsung mengambilkan air dan menyuruh Xiao Zhan meminumnya.

"Kamu kenapa Zhan? Kok sampai kaget begitu?" Xiao Zhan menggelengkan kepalanya dan menatap Mama nya seakan-akan memberitahukan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Pasti Mama kan yang memberitahu Yibo buah kesukaan aku?" Nyonya Xiao menggelengkan kepalanya, tapi Xiao Zhan tetap gak percaya. Karena dia tau kalau Mama nya itu seperti apa, Mama nya sering menceritakan dirinya pada teman-teman Mama nya yang lain, katanya Nyonya Xiao supaya jodohnya Xiao Zhan cepat dapat.

"Mama gak pernah kasih tau Yibo, tiba-tiba aja Yibo datang bawakan buah Apel. Terus Mama suruh masuk dia sepertinya gak mau, katanya takut ganggu kamu istirahat."

Xiao Zhan memainkan jari tangannya, kenapa Yibo jauh lebih peduli dan lebih perhatian padanya? Sedangkan kekasihnya sendiri seperti gak peduli lagi dengannya.

Bahkan dulu saat Xiao Zhan masuk rumah sakit. Sorenya Weilong datang sambil membawa pesanan Xiao Zhan. Tapi kalau ini gak ada sama sekali, hanya kemarin Weilong datang. Tapi dia datang gak sendiri, biasanya Weilong selalu datang sendirian dan gak pernah membawa orang lain.

"Kenapa kamu bengong? Lagi memikirkan apa? Yibo?"

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya, tebakan Mama nya sebenarnya gak begitu tepat sasaran. Xiao Zhan lagi memikirkan Weilong yang emang udah berubah sikapnya sama dirinya belakangan ini.

"Habiskan dulu, setelah itu minum obatnya terus tidur." Xiao Zhan cuma menganggukkan kepalanya dan memakan suapan terakhir.

Xiao Zhan meraih obatnya dan meminum kaplet obat tersebut. Sebenarnya, Xiao Zhan itu tipe orang yang paling malas untuk minum obat kalau lagi sakit, tapi untuk kesembuhannya Xiao Zhan terpaksa meminum obat tersebut.

"Yaudah kalau begitu, Mama kebawah dulu." Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan bernapas dengan lega saat Mama nya sudah keluar dari kamarnya.

Xiao Zhan meraba nakas samping tempat tidurnya dan mengambil hpnya.  Dia mau bilang terimakasih pada Yibo yang sudah repot-repot membawakan buah Apel buat dia.

Xiao Zhan
[Makasih ya, buah Apel nya]

Xiao Zhan menunggu balasan dari Yibo tetapi hasilnya nihil. Tadi kata Mama nya Yibo yang kesini, berarti tandanya Yibo sudah ada dirumahnya. Tetapi kenapa pesannya masih belum juga dibalas sama Yibo?

Xiao Zhan menggembungkan pipinya dan menatap keluar jendela kamarnya. Sekarang matanya bisa beradaptasi kembali dengan sinar matahari dan tidak merasakan pusing lagi seperti kemarin.

Ting!

Xiao Zhan buru-buru membuka hpnya saat melihat siapa yang mengirimi pesan padanya, dan ternyata ada pesan masuk dari Weilong. Seketika senyum Xiao Zhan mengembang dengan sempurna.

Weilong
[Sayang, kamu masih merasa gak enak badannya atau udah jauh lebih baik dari yang kemarin?]

Xiao Zhan
[Udah jauh lebih baik, kamu kapan main kerumah lagi? Aku kangen sama kamu]

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang