Eight

1.4K 136 3
                                    

Yibo terlentang di atas tempat tidur, dia tersenyum sendiri menatap langit-langit kamarnya mengingat pertemuan tadi, Yibo akui kalau Xiao Zhan lebih manis daripada siapapun termasuk teman-temannya yang gencar mendekati dirinya.

“Xiao Zhan entah gue harus marah atau kesal sekarang.” Ucap Yibo mengutarakan isi hatinya sambil membayangkan seakan-akan Xiao Zhan sekarang sedang berada dihadapannya.

Yibo mengalihkan pandangannya dan melihat kearah pintu dan melihat Mamanya masuk dirinya langsung duduk.

“Gimana Yibo?”

“Gimana apanya, Ma?

“Gimana pendapat kamu tentang calon istri kamu.” Nyonya Wang menatap anaknya penuh harap

“Xiao Zhan baik terus manis. Tapi-”

“Tapi apa? Kamu mau nolak lagi? Kan Mama udah bilang sama kamu Yibo semuanya udah terencana kamu tinggal jalani aja, apa susahnya sih nurut sama Mama.” Yibo menghela napas panjang dirinya bukan mau membahas itu malah diungkit lagi kepermukaan sama Mamanya jadi kesal dirinya.

“Mama gak kasihan sama Yibo, dipaksa menikah padahal Yibo belum siap jadi kepala rumah tangga, nanti kalau udah nikah istri sama anak Yibo mau dikasih makan apa? Kan Yibo belum kerja Ma.”

“Kamu juga gak kasihan sama Mama, Mama sama Papa kamu sudah tua belum dapat cucu, Mama juga ingin gendong cucu. Kamu bisa bekerja di perusahaan menggantikan Papa kamu setelah kamu lulus sekolah nanti.”

“Tapi Ma-”

“Sudah sudah, lebih baik kamu belajar untuk ujian kelulusan mu.” Nyonya Wang keluar dari kamar anaknya. Yibo kembali merebahkan tubuhnya.



Hari Minggu seperti biasa Xiao Zhan bersama teman-temannya kumpul di restoran miliknya kali ini Weilong sama Jiyang tidak bisa datang. Teman-temannya membawa pacarnya masing-masing kecuali Xiao Zhan, Chen Feiyu, dan Haoxuan. Zhuo Cheng sama Zhao Yuanyuan, Yuchen sama Xuan Lu, Wenhan sama Cheng Xiao, Seung-yeon sama Tiffany Tang, Yubin sama Zhuoxuan, Jili sama Zhao Yue, Yixuan sama Qiao Xin dan Sungjoo bersama Ziyi.

Mereka asik mengobrol hanya Xiao Zhan yang diam sedari tadi asik mengirim pesan ke pacarnya. Seketika Xiao Zhan mengalihkan pandangannya dari hp saat mendengar Sungjoo memanggil nama Yibo.

“Wang Yibo.” Xiao Zhan melihat Yibo yang berjalan kearah tempat duduk mereka. Saat Xiao Zhan ingin pergi ke ruangannya alibinya, padahal dia ingin menghindari Yibo tapi tangannya keburu ditarik sama Zhuo Cheng yang duduk disampingnya menyuruhnya untuk tetap duduk.

“Kenapa ini Yibo ada di sini. Eh iya kan teman-temannya ada disini”

“Loh Yibo Ge?” Ucap Feiyu melihat Yibo yang sudah duduk, Yibo tersenyum kecil kearah Feiyu. Dan melirik kearah Xiao Zhan yang hanya menunduk kepala .

“Lo ada disini juga Feiyu, Zhan?” Feiyu mengangguk dan Xiao Zhan menatap tajam kearah Yibo.

“Bentar dulu, ini kalian berdua udah sama-sama kenal?”

“Iya mereka di j-argh sakit Ge” Feiyu menatap kakaknya kesal karena Xiao Zhan mencubit pinggangnya. Mereka menatap kearah Feiyu dan Xiao Zhan dengan curiga.

“Ge aku lupa kalau ada urusan, jadi aku pulang dulu.”

“Gege bisa berduaan sama Yibo Ge kalau pulang bersama.” bisik ditelinga kakaknya. Xiao Zhan menghela napas panjang.

“Yaudah Gege semuanya, Feiyu pulang dulu.” Feiyu jalan keluar dari restoran.

Xiao Zhan dikejutkan oleh Yibo karena dia sudah berpindah tempat yaitu duduk disampingnya dan membuat Xiao Zhan langsung bergeser.

“Jangan digangguin Xiao Zhan udah ada penjaganya dia.” Ucap Zhuo Cheng melihat kearah Yibo yang sudah berpindah tempat.

“Emangnya siapa yang melarang gue gak boleh duduk disini?”

“Terserah, awas aja lo kalau ketahuan gangguin Xiao Zhan.” Yibo mengangguk, dia juga tahu kalau Xiao Zhan sudah punya pacar.

Mereka melanjutkan mengobrol, Yibo menyadari kalau Xiao Zhan sedang tidak mood karena sedari tadi hanya mengangguk sebagai jawaban.

“Pacar lu kemana, Zhan?” Tanya Yibo sambil menyenggol lengan Xiao Zhan.

“Ada acara keluarga katanya.” Jawab Xiao Zhan menoleh ke arah Yibo lalu kembali memperhatikan hpnya.

“Oh.” Ucap Yibo sambil mengangguk kepalanya mengerti yang membuat Xiao Zhan kesal bukan main karena respon singkat Yibo.

“Bo-di kapan lu mau punya pacar? Gak bosen terus jomblo.” Yibo menatap datar Yixuan.

“Ngapain juga punya pacar, bentar lagi gue udah punya istri.” Batin Yibo.

“Gak usah keburu, nanti juga ada yang berpaling dan suka sama gue.” Ucap Yibo dan membuat Xiao Zhan tersedak minumannya, Yibo refleks menepuk pelan punggung Xiao Zhan.

“Lo gak papa kan, Zhan? Lain kali kalau minum hati-hati gak usah keburu, tuh minuman gak bakalan ada yang ngambil.” Ucap Yibo khawatir yang terlihat dari raut wajahnya, Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dan seketika pipinya timbul rona merah karena saat ini Yibo mengelus kepalanya.

°°°°°

Xiao Zhan sedari tadi menggulingkan-gulingkan badannya, Xiao Zhan merasa kalau dirinya salah. Karena Xiao Zhan saat ini masih milik Weilong tapi dia tidak bisa menolak pesona Wang Yibo.

Xiao Zhan bingung saat ini, dirinya merasa kalau sudah pasrah dengan keputusan Mama nya yang ingin dia menikah dengan Yibo tapi Xiao Zhan masih sayang sama Weilong.

“Gue harus gimana Zhuo Cheng.” Saat ini Zhuo Cheng berada dirumahnya Xiao Zhan. Zhuo Cheng jengah melihat Xiao Zhan tidak bisa diam, Xiao Zhan juga sudah menceritakan semuanya, kecuali tentang dirinya akan menikah dengan Wang Yibo.

“Kalau lo ragu sama perasaan lo sendiri, gue kasih lo saran. Lebih baik sekarang lo jaga jarak dari Weilong atau Yibo buat beberapa hari ke depan kalau nanti lo kangen sama Weilong berarti lo masih sayang sama dia, tapi kalau lo kangen sama Yibo ya berarti lo sayang ke Yibo.” Xiao Zhan menatap ke arah Zhuo Cheng sebentar, dia tidak yakin dengan saran yang diberikan sahabatnya itu, tapi saran itu boleh juga dicoba buat memastikan perasaannya sendiri untuk siapa Weilong ataukah Wang Yibo. Karena akhir-akhir ini perasaannya goyah saat melihat Yibo pesona laki-laki itu tidak bisa ditolak.

“Zhan gue lapar nih.” Ucap Zhuo Cheng sambil memegang perutnya.

“Lo beli Hotpot aja.”

“Lo mau bikin gue sakit perut? Nyuruh gue makan Hotpot.”

“Kan lo bilang kalau lo lapar.”

“Tapi jangan suruh gue makan Hotpot bukan malah tambah kenyang, sakit perut yang ada.”

“Dirumah gue gak ada makanan, Mama gue masih belum masak sekarang, mungkin sekarang masih sibuk sama teman-teman arisannya itu.” Tanpa disuruh Zhuo Cheng sudah berjalan keluar kamar Xiao Zhan, Xiao Zhan juga sudah tahu apa yang dilakukan sahabatnya kalau sedang berada dirumahnya.

“Xiao Zhan masakin gue telor ceplok!” Teriak Zhuo Cheng yang berada dilantai bawah tepatnya di dapur. Xiao Zhan menggelengkan kepalanya.

“Masak sendiri, gue bukan babu lo!”

To be continue

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang