Chapter 3

45 1 1
                                    

Sekitar 2 jam mereka mengobrol di KafeCoffe, setelah mereka asik mengobrol. Merekapun kembali ke apartemen. Hmmm,, dari KafeCofe menuju apartemen di dekat kampus memang cukup jauh. Mereka membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 jam.

            Mereka harus tetap duduk dengan tenang di bis selama waktu yang lama. Dengan tampang yang lelah memang sangat terlihat pada muka Oh Jae Hee, Choi Ah ra, dan Park Rae In. mereka lelah menunggu, sampai kapan mereka turun? Sampai kapan bis ini berhenti?.

            Akhirnya bis yang ditumpangi oleh Oh Jae Hee, Park Rae In, dan Choi Ah ra-pun sampai. Wajah bahagia sangat Nampak dari mereka bertiga. Merekapun memasuki apartemen tanpa ragu – ragu. Setelah itu, Park Rae In yang terlihat lelah segera menempatkan badannya di kasur yang empuk. Begitupun dengan Ara, ia sangat senang bisa melihat bantal lagi. Berbeda dengan Raein dan Ara, Jaehi malah mandi agar badannya tetap wangi dan fresh tidak seperti 2 temannya yang tingkah laku seperti anak kecil.

@apartemen

            “Ara” panggil Raein.

            “Hmmm..” balasnya sambil menutup mata.

            “Asal kamu dari mana??” Tanya Raein sambil mengubah posisi tidurnya.

            “Dari kota kecil. my lovely village, it is a gyeongju, itu loh salah satu kota yang ada di provinsi Gyeongsang Utara, tepatnya sih di Sannaemyeon tau kan??. ” jawab Ara.

            “Gak tau, hehe. Tapi kalo Gyeongsangnya aku tau Ra” balas Raein.

            “Ih, padahal disitu pemandangannya bagus banget. Kapan – kapan kalo aku pulang kampung, nanti aku ajak kamu dan Jaehi ke kampungku. Oke??”

            “Serius?? Wihhh, asik doong. Oke.”

            “Kalo kamu sendiri, dari mana??” Tanya Ara.

            “Aku dari Changcheondong, tau??”

            “Hm…”

            “Ya udah, Sinchon? Tau? Temennya Myeongdong sama Dongdaemun. Disana terkenal banget sama tempat belanjanya. Kalo kamu masih belum tau kelewatan banget. Barusan, kita lewatin tempat itu Ra.”

            “Masa sih??”

            “Iya lah. Kamu tidur mulu sih di taksi.” Kata Raein sinis.

            “Eh, tunggu. Kalo kamu tinggal di Changcheondong, kenapa kamu gak tinggal di sana aja, kenapa harus di apartemen ini??” Tanya Ara sambil mengubah posisinya menjadi duduk.

            “Suka – suka guelah mau gimana??”

            “Sst, cepet aku udah selesai mandi. Siapa selanjutnya?” potong Jaehi.

            “Aku” kata Ara berburu masuk ke dalam kamar mandi.

            Ara pun selesai mandi, giliran Raein tiba untuk mandi. Tiada hentinya Ara berbicara. Mungkin, bicara adalah salah satu hobinya. Pantas saja, saat SMU dulu ia dijuluki sebagai “Radio Bodol” kenapa seperti itu? Karena ia berbicara tanpa henti seperti barang rongsokan.

            “Jaehi, kamu dari mana??” tanyanya langsung sambil mengeringkan rambutnya di depan kipas angin.

            “Ooh, aku? Aku dari Busan.”

            “Oohh, dari Busan. Aku dari Gyeongsang. Kapan – kapan kita main ya.” ajak Ara pada Jaehi.

            “Sip.. Ra, hari ini hari terakhir liburan kita ya??”

SUDDENLY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang