Bagian 2

649 85 11
                                    

Saint Kyllian disingkirkan oleh Maxime. Caranya pun cukup kejam dan picik sehingga Kyllian harus rela kabur seorang diri demi bertahan hidup.

Max menyebarkan fitnah jika Kyllian pernah meniduri seorang Prietess dan diam-diam mempelajari sihir hitam di ruang pribadinya. Dia menyiapkan banyak hal, termasuk pelacur berkedok Priestess yang mengaku diperkosa Kyllian, juga dengan esensi sihir hitam melimpah yang ditemukan di ruangan.

Sihir hitam melimpah itu dipadatkan sangat rapat sehingga bentuknya menjadi kecil, lantas itu dikurung dalam bola seukuran pingpong. Anak buah Maxime meletakkan bola yang sudah dimodifikasi itu di ruangan Kyllian. Bola akan meledak jika tombol pengendalinya diaktifkan.

Dan sudah bisa ditebak apa yang terjadi setelahnya.

"Max tidak membuat jejak apapun saat itu. Yang artinya anak buahnya sangat kuat dan pintar. Assasin, mungkin. Dia menyiapkan banyak hal. Dan dengan tersingkirnya Kyllian, maka kekuasaan kuil akan diserahkan padanya. Kaisar sudah terlalu lemah untuk mengurus Kekaisaran."

Tap! Tap!

Kethra mengetukkan jarinya.

Max sangat mencurigakan.

Kethra tak pernah mempercayai ataupun suka pada pria itu saat membaca novel. Kethra hanya akan mengerutkan kening, kemudian melempar buku ke sudut kamar. Baginya, Max cukup menjijikkan jika memang benar-benar tokoh utama laki-laki.

Namun, di sini, Kethra yang asli memiliki hubungan dekat dengan Max. Dia memahami jika itu dilakukan untuk memperkuat pengaruh.

Itulah yang membuat Kethra pusing. Dia tak bisa menghindari gesekan-gesekan yang merugikannya. Mau tak mau, dia harus berhubungan dengan Maxime. Dia bukanlah aktris yang baik, dan Max sangat jeli.

Max bisa menangkap keanehannya. Dia harus bersusah-payah menyembunyikannya.

"Hidupku yang malang. Yah, setidaknya aku tak perlu mengkhawatirkan makanan dan kedinginan."

Bagi Iseul yang menyedihkan, itu adalah kemewahan.

"Oke, mari kita membuat langkah untuk bertahan hidup. Pertama-tama, aku harus menjaga jarak dengan Max sambil mengawasinya. Kedua, aku harus menjalin hubungan baik dengan Rae. Ketiga, aku perlu mewaspadai perang yang bisa muncul kapan saja. Terakhir kali, novel itu mengatakan jika segel tempat monster dikunci sudah retak. Hanya soal waktu, monster akan menghambur keluar dan melahap benua White Gold, Eternal Shadow, dan Cold West. Aku harus menemukan banyak orang yang bisa menjamin kehidupan yang damai."

Sulit menemukan itu di tengah perang. Namun, bukan berarti tidak bisa. Dia harus menemukan banyak bantuan demi itu.

"Hari ini ialah tanggal 17 Januari tahun ketiga dalam FT (Fifth Turn)."

Sebagai referensi, penanggalan dunia ini akan diputar dan diulang dalam seratus puluh tahun sekali. Ini adalah putaran tahun kelima. Dan masih lama pula putaran keenam bermula.

"Ini tiga tahun sebelum insiden Henrietta muncul sebagai anak pemilik berkah. Seharusnya Rae masih berumur enam belas, berarti aku sembilan belas. Berarti Rae masih sebagai anak jalanan. Atau mungkin, dia sudah dijual sebagai budak?"

Kethra mengusap wajah. Rae diculik kemudian dijual ke pelalangan budak. Dia bisa melarikan diri, tapi itu menyebabkan tangannya terpotong. Ya, benar. Rae tak memiliki tangan kiri. Dalam novel, Henrietta sangat kasihan sampai menangisinya.

"Ck, aku harus mencarinya terlebih dahulu," kata Kethra. Dia menyimpan kertas itu di laci lantas menguncinya. Rae adalah orang yang kaku, akan susah mengambil hatinya. Namun, dia dapat melakukannya jika dia membuat tangan kiri Rae tetap ada. Bagi Rae, kehilangan tangannya adalah aib terbesar.

Who the Real Villain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang