SATU

9 4 2
                                    

"Rik katanya Lo mau cuci darah?"pertanyaan itu meluncur di mulut Bella

"Gak gue gak mau gue kan sehat ngapain nyuci nyuci" dirinya kesal karna dari mulai bulan kemarin dia harus rajin mencuci darah nya itu

"Ih gak boleh gitu nanti tambah sakit loh"ucap bella

"Aku gamau bela nyuci darah itu sakit"ucap nya Sambil cemberut

"Ini mau nganterin anak TK Vaksin atau mau nganterin orang nyuci darah ribet amat dah"

"Kayak nya nganterin anak TK deh kak"ucap seorang gadis yang berusia sekitar 17 tahunan

"Noh ada kembaran Lo gak malu apa"

Ia adalah Raya kembaran Riki Keturunan dari keluarga mereka memanglah banyak yang kembar bahkan orang sering bingung kenapa Raya mempunyai kembaran yang aneh di depan semua orang dia terlihat sanggar tapi di depan adiknya atau Bella yang di sebut sebagai sahabat nya itu dia terlihat imut bahkan swpeti bayi

"Iya ih kak Riki manja"

"Apa Lo bilang gue manja"dia pun memutarkan bola matanya dengan malas

"Ih Ki Riki minji"(ih ka Riki manja)

"Heleh nyenye"

"Ayo ah bel kita pergi tu bocah TK gamau katanya"ujarnya sambil memegang tangan bela kemudian mereka berjalan berniat masuk ke dalam rumahnya itu

"Akhhh bela raya perut gue sakit"ucapnya sambil memegangi perutnya yang Sakit itu

"Astaghfirullah kak"Raya pun berlari ke arah Riki yang sedang kesakitan itu

"Riki makanya Lo jangan manja jadikan nya kek gini ayo kita ke rumah sakit"

"Kak bela ambilin kunci mobilnya di kamar gue"

"Disebelah mana Lo gak jelas bilang nya"

"Di nakas"

"Oke gue ambil sekarang" bela pun berlari ke dalam rumah Riki kemudian ia membuka pintu kamarnya raya

"Dimana yah kuncinya tadi katanya di nakas" ucap nya sambil kebingungan

"Owh ini"bela pun segera mengambil kunci itu kemudian menutup pintu kamarnya lalu ia keluar dari kamarnya Raya

"Ray ini kunci nya"ujarnya sambil memberikan kunci mobil

"Kak Riki kuat ya" ucap nya sambil memapah Riki

"I-iya"

"Bel buka buka pintu mobil nya" kemudian bela pun membuka pintu mobil nya itu

Ia pun kemudian memasukan Riki kedalam mobil

"Eh bentar Lo bisa nyetir gak?"ucap Bella

"Eummm enggak"ucapnya sambil tersenyum tipis

"Lah anj*ng terus siapa yang mau nyetir"

"Kak bela lah"

"Heh Lo berdua kok malah ngobarol ini gue gimana"

"Diem"ucap mereka secara berbarengan

"Kak Riki yang jadi beban harus diem"

"Tapi ini masalah nya udah kumat loh" ujarnya

"Eh iya lupa"

"Ayo bel"

Raya dan bela pun memasuki mobil nya itu kemudian bela mulai melajukan mobil dengan cepat

"Eh eh ini pelan pelan dong bukannya nanti gue sembuh malah nanti semua nya yang kena"

"Ih kan cepet"

Kemudian mereka sampai di depan Rumah sakit kemudian ia pub membuka pintu mobil nya itu lalu ia membantu Riki berjalan

Raya pun segera berlari untuk meminta kursi roda agar bela tidak susah payah memapah Riki

"Suster Saya minta kursi roda nya"

"Owh iya mbak saya ambil kan"

Suster itu kemudian berlari lalu mengambil sebuah kursi roda dan memberikan kursi roda itu ke Raya

"Makasih sus"

"Sama sama"

Raya pun berjalan menuju bela dan Riki "ayo pake kursi roda aja kak"
Kemudian bela mendudukkan Riki ke kursi roda itu

Lalu ia mendorong Riki dengan cepat "maaf sus dokter Yudi di sebelah mana ya?"

"Maju aja lurus lalu belok kanan setelah itu ada ruang nya"

"Oke"

"Ayo bel" ucap Raya bela pun segera mendorong kursi rodanya itu

Dan mereka pun Sampai di ruangan dokter Yudi itu "dok ini tolong Kaka saya"

"Owh iya ayo bawa masuk ke dalam"ucap seorang pria paruh baya yang berusia sekitar 30 tahunan

"Biar saya aja mbak silahkan tunggu di luar"ucap seorang suster yang berada disana

Suster itu pun mendorong kursi roda itu kemudian mereka pun memasuki ruangan itu

"Bel gimana ya sama kondisi kak riki" ucap nya sambil menduduki sebuah kursi yang sudah tersedia di sana

"Hmm gue gatau lah tadi pas gue nganterin dia ke Rs berasa lagi bercanda ya gak sih?"

"Iya jga sih"

"Yaudahlah kita fokus sama Riki aja gue pusing sama sifat dia yang kayak bayik"ujarnya

"Disini siapa keluarga pasien?"ucap dokter Yudi yang keluar dari Ruangan itu

"Kita berdua keluarga nya"ucap bela

"Gini ya mbak pasien itu sepertinya jangan terlalu kecapean itu bisa mengakibatkan penyakitnya kambuh lagi"ujar dokter Yudi

"Owh seperti nya pasien juga belum melakukan cuci darah, apa mau sekalian pasien cuci darah?"

"Iya dok"ucap bella

"Baik nanti dia akan melakukan cuci darah nanti sore"

Drtt drtt

Jaswa
Online

Rik tadi Lo dimana?

Kok gak ikutan ngumpul sih
Ga asik Lo mah

Rik?

Riki?

Ki

Woy Lo di mana anjem

Eumm ini bela ada perlu apa
Ya sama Riki

Hah perasaan gue gak
Salah chat

Maksudnya ini hp Riki tapi
Yang pegang gue bella

Owh

Rikinya kemana btw

Lagi tidur

...

"Hadehhh Tu anak siang siang malah tidur padahal kita mau balapan"ucap jaswa

"Mungkin aja dia capek soal nya abis gue hukum tadi siang"ujar seorang laki laki yang berusia sekitar 17 tahunan

"Hah Lo ngehukum ap?"

"Cuma disuruh keliling lapangan 15 kali Sama push up 100 kali"ucap satya dengan Santai nya

"Apa Lo bilang Cuma"ucap jaswa dengan kaget

"Lapangan itu luas loh"

"Lah terus"

"Udahlah gue Capek ngomong sama Lo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 pelangi | enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang