Chapter - 18

2.1K 211 27
                                    

Kalau di pikir-pikir setelah kejadian kemarin, ibu dan adik Yoongi mendadak iba padanya.
Pagi ini pun, seperti biasa Yoongi menyiapkan sarapan pagi, dan juga bekal makan siangnya.

Ibunya yang sudah bangun pun melihatnya, lalu ia bertanya.
"Kamu masak yang benar, kalau rasanya tidak enak dia pasti akan marah padamu".

Yoongi tersenyum, "udah dirasain kok Bu, Taehyung bakalan suka".

Wajah ibunya seperti tidak yakin, tapi karna dia tidak mau ikut campur, dia pun pergi begitu saja. Yoongi hanya bisa tersenyum sampai tidak sadar dia sudah selesai menata bekal untuk Taehyung.

***

Sesampainya Yoongi di kantor, dirinya tak berhenti tersenyum menatap orang-orang. Entah kenapa rasanya orang di sekitar Yoongi mulai berubah.

Walau ibunya masih mengatakan hal aneh, atau menakuti dirinya karna mempunyai calon suami yang seperti itu, Yoongi hanya bisa tersenyum dalam hati.

Sampailah Yoongi di ruangannya, terlihat teman-temannya menyapa dirinya, Yoongi seperti biasa tersenyum kepada mereka.

Jimin yang sudah datang lebih awal pun melirik Yoongi yang tersenyum sumringah, seperti habis menang lotre.
"Pagi~", sapanya.

Yoongi tersenyum menanggapinya, "pagi juga ji.."

"Kenapa senyum-senyum?"

"Emang nggak boleh?"

"Boleh lah, tapi ya aku kan pengen tau  gitu.."

"Aku membuat bekal lagi untuk Pak Taehyung", sambil yoongi mengelus tasnya.

"Loh bukannya kemarin kamu bilang nggak suka?"

"Err itu..", yoongi menggaruk pipinya yang tidak gatal, dia bingung menjawabnya.

"Aduh sumpah ya gi, aku tuh bingung sama kamu, kemarin begini eh hari ini begitu, sebenarnya ada apa sih?", Jimin benar-benar bingung dengan kelakuan yoongi yang berubah-ubah.

"Aku mau cerita tapi—"

"Tapi apa??", Seokjin datang secara tiba-tiba, membuat Yoongi dan Jimin terkejut.

"Ohh Kak Seokjin, nggak ada apa-apa kok hehe"

"Kalian gini, ada cerita nggak mau berbagi, aku kan penasaran.."

"Cerita nggak penting kok kak, jadi kakak tidak perlu penasaran hehe", Jawab Jimin seadanya.

"Aku tidak perlu memberitahu Kak Seokjin, nanti kak Seokjin juga tau sendiri..", Yoongi mengatakannya dengan pelan, supaya teman yang lain tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.

Seokjin cemberut, tapi dia hanya mengangguk dan pergi.

Yoongi jadi tak enak hati, tapi sebenarnya Yoongi juga tidak yakin, apakah hari ini Taehyung seperti biasanya? Walaupun sudah diberitahu, tapi Yoongi benar-benar tidak yakin.

Yoongi takut, kalau Taehyung berubah seperti kemarin. Taehyung menunjukkan Wajah yang belum pernah ia lihat, dan suaranya yang meninggi ketika marah.
Di kantor sebenarnya pernah, dia pun juga pernah dimarahi, tapi kalau dalam hubungan seperti ini, Yoongi juga pasti akan takut sekali.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, biasanya Taehyung datang ke kantor di jam segini.
Yoongi menunggu kedatangan Taehyung, tapi jantungnya terus berdebar-debar.
Entah itu karna dia takut, atau benar-benar tidak sabar ingin bertemu dengan Taehyung.

Dan benar saja, Taehyung datang dengan Jungkook yang mengikutinya dari belakang.

Yoongi sudah tidak sabar ingin menjumpai Tunangannya itu, tapi dia harus menunggu sampai jam makan siang.

Tetapi, Jungkook datang menghampirinya, dan menyuruh Yoongi untuk menjumpai Taehyung.
Yoongi yang terkejut pun langsung berdiri.

Dan berjalan kaku menuju ruangan Pak Taehyung.

Ketika sampai di depan ruangannya, Yoongi menarik nafasnya dalam-dalam, lalu membuang perlahan. Setelah itu dia masuk dengan 3 ketukan di pintu kaca tersebut.

Taehyung di dalam ruangan hanya meliriknya dan kembali menatap kerjaannya di meja. Yoongi berjalan pelan dan duduk menghadap Taehyung.

"A-ada apa memanggil saya"

"Tugas yang kemarin saya beri sudah selesai?"

Nafas Yoongi mendadak berhenti, dia mengingat-ingat tugas apa yang Taehyung beri padanya. Setelah dia mengingatnya Mata Yoongi mendadak berkaca-kaca.

Taehyung terdiam melihat Yoongi, dan bertanya. "Kenapa menangis?"

"Sa-saya tidak mengerjakannya, ka-karna kemarin.."

"Yasudah tidak usah di tangisin, lagian kerjaan kemarin sudah saya oper ke lain.."

"O-oh.."

"...."

"...."

Entah kenapa mereka mendadak diam, Yoongi juga tidak tau mau berkata apa, rasanya seperti sedang berhadapan dengan Bosnya bukan Tunangannya.

Setelah beberapa menit di ruangan tersebut hening, akhirnya Taehyung angkat bicara soal kemarin. "Gimana kemarin? Setelah aku pulang apa mereka masih mengganggu mu?"

Yoongi mendongak dan merapatkan kakinya, "su-sudah tidak, tapi tadi pagi ibu memberitahu ku untuk buatkan bekal yang enak untuk mu".

"Kamu bawa bekal lagi? Ah syukurlah, aku sangat tersiksa tidak memakan masakan buatan mu"

"Uhm", yoongi tidak tau menjawab apa.

Taehyung menggaruk kepalanya, "apa berlebihan? Tapi memang benar"

Yoongi tersenyum dan menunduk.

"Yoongi, gimana kalau kita beritahu saja pada yang lain"

"Ha? Si-siapa?"

"Ya orang-orang disini gi, apa kamu tidak ingin memberitahu mereka?"

"Aku mau, tapi apa harus sekarang?"

"Kalau nunggu besok kelamaan, 2 hari lagi kan acara pernikahan kita, terlalu mendadak pasti"

"O-oh.."

"Ooh saja respon nya, yasudah kita beritahu sekarang, ayo keluar.."

"T-tapi"

"Tidak ada tapi-tapi", Taehyung pun menarik Yoongi untuk keluar bersamanya.

Taehyung keluar dari ruangannya, diikuti Yoongi dari belakang, ngomong-ngomong mereka keluar dengan bergandengan tangan.

Taehyung Menggenggam tangannya erat, dia pun berhenti di ruangannya, sampai semua mata tertuju padanya.

"Perhatian semua, saya disini ingin memberi sesuatu kepada kalian"

Mereka yang melihatnya Bosnya kelihatan kebingungan, belum lagi Bosnya itu sedang memegang tangan Yoongi.

"Saya dan Yoongi sebenarnya sudah bertunangan, sebulan yang lalu"

"HAH?!!!!!!!"
Suara mereka yang terkejut, dan benar-benar tidak menyangka apa yang dikatakan Bos mereka itu.

"Jadi saya umumin sekarang supaya kalian tidak terkejut—"

"Tapi kami sudah terkejut Pak... Kok bisa pakkkk"

Taehyung tersenyum, lalu melepaskan genggaman tangan Yoongi, lalu dia menepuk bahu Tunangannya itu. "Selanjutnya kalian tanyakan saja pada Yoongi..", setelah mengatakan itu Taehyung balik ke dalam ruangannya.

Yoongi mendadak membeku, karna teman kantornya seperti meminta jawaban padanya. Yoongi pun tersenyum kikuk dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.
"M-mau mulai dari ma-mana?"
















Tbc

Enigma || TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang