11. fascinated
diperhatikannya lelaki bertubuh mungil dihadapannya itu, uzui hanya tak habis pikir sikecil ini kelewat aneh tapi kenapa imut banget apalagi kalau fokus gini.
"mas, saya mau buat dua tatto berbeda?" uzui masih memandangj bocah ini yang masih lekat dengan smartphone yang ia otak atik. "mas uzui! satu dibadan saya, kalo yang satu ini gimana? bagus dimana?" zenitsu memblokir akses penglihatan uzui dengan benda pipih yang ia sodorkan langsung kemata uzui.
"lengan aja, yang buat dibadan yang mana cil?" uzui heran sikecil ini tak menunjukkan sample satunya,"mas nama saya ZENITSU, bukan kecil apalagi bocil!" sikecil ini mempertegas karena tak nyaman dipanggil 'KECIL'."biar gampang, yaudah bagian mana yang mau ditatto luan?" uzui kepalang gemas sayangnya dia harus profesional saat ini dia sedang bekerja.
"lengan dong!!" zenitsu lantang dengan semangat membaranya langsung mengulurkan tangannya. uzui terkekeh kecil melihat tingkah sisurai pirang sambil menyiapkan jarum tatto, "gak takut kamu? kalo takut masih saya ijinin buat mundur kok??" uzui bertanya niat menggoda, tapi dengan lantang zenitsu menjawab "GAK TAKUT DONG, AKU KAN LAKIK DAN INI DEMI AYANK".
beberapa menit kemudian suara rintih kesakitan keluar dari mulut mungil itu berusaha menahan sakitnya jarum yang menusuk nusuk."saya bilang juga apa!"
selesai sudah rintitan jarum dan tinta masuk kekulitnya, gambar naga terukir indah ditangan kecil mulus itu, "naaahhh tinggal bagian badan" serunya yang ditatap nganga uzui. "yakin? saya belum dapat samplenya, coba sini liat." uzui tak habis pikir dengan manusia imut ini kenapa begitu ingin menatto tubuhnya yang padahal tak cocok dengan imagenya.
"oh ini, buka baju dulu." uzui masih tak mengerti isi pikiran pria imut ini.
"ok, mas jangan ejekin saya kurus banget ya!!"
"hahaha iya cil" uzui lagi lagi terkekeh melihat tingkah kliennya yang aneh ini.
'whaattttt!!' pria bebadan tegap ini ternganga melihat zenitsu dengan sigap menanggalkan pakainnya yang memampangkan tubuhnya 'ini mah bagus apanya yang kurus!! beneran badannya anjirr, bagus banget' uzui terang terangan mempertontonkan reaksi mesum nan bodoh dimukanya tapi untungnya dikecil ini polos.
zenitsu baringkan tubuhnya dengan posisi tengkurap yang dipandang lekat oleh uzui.
"mas kenapa? saya tau badan saya gak sebagus mas? tapi gausah ngeliatin gitu! saya insyekurrr ni!!!" uzui yang mendengar itu langsung tersadar dengan kelakuannya."sorry..."uzui mulai mengusap pelan media ukirnya dengan tatapan kagum. iya mulai bergelayut dengan jarum dan tinta mengukir telaten ditubuh pria mungil itu. siempu yang berbaring hanya mengeluarkan koheren halus menahan pedih bercampur geli.
"nanti saya boleh minta foto hasil tatto kamu?". uzui mengutarakan niatnya dengan blak blakan, sejujurnya dia jarang meminta foto hasil tattonya dari kliennya tapi entah mengapa dia tertarik dengan bocah mungil nan imut dihadapannya.
"ii-iya boleh, kan ini karya mas"
"oke siap!! jangan panggil saya mas? panggil uzui aja?". uzui merapikan peralatannya dan kembali duduk dihadapan klien mungilnya itu.
"oke kak uzui" zenitsu bangkit dari baringannya mencoba duduk. sedangkan uzui sibuk mencari perban dan salep antibiotik.
'krreeeekkk''pintu ruangan uzui terbuka menampakkan sosok perempuan bersurai hitam yang dibiarkan tergerai "maaf ganggu mas, mas makan?"
"iyaa suma, kamu kok tau mas disini?"
"makio tadi ngasih tau, tumbenen dia agak santai gak ngegas ngegas, ternyata klien mas laki laki toh."
"saya makan disini ya sama zenitsu, masih harus ngeperban tatto."
"iya mas biar saya bawakan"wanita itu segera beranjak dari ambang pintu.
uzui masih sibuk mencari cari sesuatu, ia bingung meletaknya dimana."itu istri kak uzui?"zenitsu spontan bertanya.
"bisa dibilang begitu, tapi belum pasti."uzui bergerak mendekati bagian belakang zenitsu untuk membersihkan tatto yang dia buat, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok wanita yang tadi baru beranjak.
suma menata hidangan didekat dua lelaki yang sedang berbincang."hinatsuru??" yang ditanya hanya berkedip sambil tersenyum lalu permisi pergi.
"dimakan cil, saya biar nyelesain tatto kamu"
yang diperintah hanya menurut, uzui yang sedari dari memperhatikannya merasa gemas melihatnya.'denial banget kalo saya bilang saya gak tertarik dengan dia,' uzui berkata dalam hati sambil senyum senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't claim
General Fiction"harusnya aku tak dilahirkan dengan wajah cantik" zenitsu menyeka air mata dilihatnya tubuh telanjang dipenuhi bercak kotor perbuatan makhluk jahanam yang menjamah tubuhnya bagaikan melukis dikanvas dimalam yang panjang, kata pria itu ' ini seni, ca...