8

385 29 3
                                    

23. hukuman

kaigaku melihat betapa berantakannya lelaki mungil didepannya ini, dia marah tapi dia bungkam dan segera melepas jasnya untuk menutupi tubuh pria kecil dihadapannya itu.

"kamu. saya marah, saya gatau mau omongin apa lagi." ditariknya tangan mungil itu dan menuntunnya berjalan meunuju lift. "nanti kamu masuk angin, ayo naik dulu kamu lebih penting dari pada ego saya. saya gamau kamu sakit cuma karena saya lagi kesal!"
...

kaigaku mengganti posisinya dari rebahan menjadi duduk bersandar ketika zenitsu telah selesai bersih bersih. "satu, saya marah karena kamu bilang temen kamu jenguk kamu. tapi kenyataannya kamu mabuk, temen mana yang jengukin bawa alkohol?".

"kaai aku..." kaigaku memotong perkataan siempu, dia tak suka bila perkataannya dipotong sebelum menyelaisaikan semuanya.

"saya belum selesai!. kedua saya nunggu kamu hampir 3 jam dilobi, padahal saya sudah bilang hari ini saya mau pulang!!" kaigaku memandang lekat lawan bicaranya yang menunduk merasa bersalah.

"ketiga, tadi ditelpon kamu bilangin saya apa?"
kaigaku mencengkram dagu zenitsu memaksa sang empu menatapnya.

"stupid kaigaku"zenitsu berucap sambil sedikit meringis.

"keempat kamu turun, kemeja kamu basah dengan kancing yang hampir tak terkancing dengan benar dan memakai hotpants.kamu mau goda saya buat nyetubuhi kamu didepan umum? kamu suka yang begitu?." kaigaku melepas cengkramannya didagu mulus sisurai pirang itu.

"kamu tau kan sekarang harus apa?" kaigaku berbisik sensual ditelinga sang empu.

"answer me baby??" tangan kaigaku langsung meraih pinggang ramping zenitsu dan tanpa aba aba dinaikkannya lelaki mungil itu diatas pangkuannya.

"babyy??..."kaigaku menatap zenitsu lekat, tangannya melongsong liar meraba tiap titik sensitif tubuh zenitsu.

"can i take my punishment, daddy?. ahh..." zenitsu tak sadar berikan desahan kecil ketika kaigaku mencubit kecil nipple milik simungil itu.

"sure baby,,, do your best!" kaigaku membelai surai pirang itu lalu terduduk pasrah menyandarkan tubuhnya pada headboards kasur dan memberikan seluruh kendali pada simungil dipangkuannya.

zenitsu menanggalkan celananya meraba bagian sensitifnya yang paling bawah sambil menggesek batangnya dipangkuan tuannya.
kaigaku menatap puas pemandangan dihadapannya tetapi tidak pada bagian bawahnya, zenitsu terus menggesek secara sensual hingga membuat benda itu sesak dan ingin segera dipuaskan.

"are you not suck my dick?" zenitsu masih sibuk mecelup jarinya pada lubang senggamanya sambil meracau tak jelas. "not yet, wait daddy!! aahh!" koheren menggema kesemua penjuru ruangan.

"it's your punish!" kaigaku menarik dagu siempu,"take mine!!" zenitsu yang diperintah dengan sigap mengeluarkan batang kelaki lakian sisurai hitam, benda itu sudah berdiri tegap meminta kepuasan. baru zenitsu ingin mengulum batang itu dagunya ditarik.

"masukin"
"no, belum". kaigaku menatap nyalang kesabarannya menipis, diarahkannya batang kejantananya pada lubang merah muda lelaki mungil dihadapannya."please, it's not ready yet" pria kecil itu memohon namun tak sedikit pun situan meresponnya.

"nggh sakit...hiks" zenitsu meringis ketika kaigaku memasukkan paksa batang kejantannya. "ini baru setengah your fucking little slut!!" tangan kaigaku membekap mulut siempu yang merintih kesakitan.

'jlleeebbb' zenitsu menangis sejadi jadinya ketika batang besar milik kaigaku memasukinya secara penuh, ia merasakan perih menjalar pada lubang senggamanya, tidak dengan kaigaku ia masih merasa belum puas tanpa memperdulikan lawan mainnya yang menahan sakit akibat kejantanannya yang begitu besar.

"GERAKIN!!!"
"please kaigaku, give me a second it's hurt" zenitsu hanya bisa memohon sambil merintih, ia benar benar merasa sakit dibawah sana.
"take your punish, don't make me mad" kali ini zenitsu pasrah tak ingin kaigaku semakin marah, pria itu adalah perwujudan iblis ketika sedang dalam kondisi buruk, zenitsu bergerak dengan bersusah payah sesekali merintih menahan sakit yang menerjang.

ia tak kuasa menahan saat ini gerakannya perlahan melemah tubuhnya tak bisa diajak bekerja sama dan seketika pinggulnya berhenti kontan, tubuhnya tak sinkron dengan pikirannya. "siapa yang bolehin kamu berhenti???" kaigaku dengan sifat dominasinya tak memberi belas kasihan pada pria kecil diatasnya.

"please, i can't feel my arms" mendengar kata kata dari zenitsu, pria besar itu langsung membalik kondisi bersiap untuk menggempur sipemilik surai kilat.

tunggu yeee next up masih narasi ngewe:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

don't claimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang