"Aku percaya kamu tidak seperti apa yang di bicarakan orang-orang."
-Sona-
***
Sona terbangun dengan perasaan gelisah. Ia masih memikirkan kejadian semalam. Pertemuannya dengan Damares benar-benar menguras waktu tidurnya.
Apa lagi setelah apa yang cowok itu katakan semalam, sebelum pergi.
"Jangan sampai ada orang lain yang tau tentang siapa gue sebenarnya. Kalau sampai itu terjadi, lo tau apa yang akan Elite lakuin sama lo!"
Damares memperingatkan.
Jam menunjukan pukul 05:30, ia menyandarkan punggungnya, sedikit melamun. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya setelah ia mengetahui rupa dari ketua Elite itu.
Sona berpikir setelah malam kemarin, semuanya tidak akan baik-baik saja. Hari buruknya akan segera di mulai.
***
Kringgggg....
Terdengar bell masuk berbunyi. Sona mempercepat langkah kakinya menuju kelas. Karena banyak melamun ia sedikit terlambat berangkat ke sekolah.
Untung saat bell itu berbunyi ia sudah berada di lingkungan sekolah.
Sial...
Sona merutuki dirinya yang tiba-tiba saja tersandung tong sampah kosong, di depan kelasnya.
Sona kembali merutuki dirinya, sebab bu Mia sudah berada di dalam kelas bersama seorang cowok yang entah siapa.
"Maaf bu, saya telat." ucap Sona sembari menunduk.
Bu Mia menggelengkan kepala. "Sona sekarang kamu duduk, karena saya mengadakan ulangan. Tapi, setelah bell istirahat berbunyi langsung pergi ke perpustakaan."
"Baik bu." Sona segera masuk dan berjalan ke arah mejanya.
"Na, ganteng ya." ucap Priya-sahabat Sona sembari berbisik di sebelahnya.
Sona terdiam kala matanya lagi-lagi bersirobak dengan cowok itu, ia mengucek beberapa kali matanya untuk memastikan apa yang ia lihat benar adanya.
"Damares." ucapnya lirih.
"Tadi lo bilang apa? Gue nggak denger." tanya Priya menoleh kearahnya.
Sona langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak. Menurut gue biasa aja."
"Baik Mares, sekarang kamu perkenalkan diri kamu pada teman sekelas." perintah bu Mia.
"Perkenalkan nama saya Mares. Saya harap kita bisa berteman dengan baik." ucap Damares.
"Oke, Mares sekarang kamu duduk di kursi kosong di sebelah, Sona."
Setelah mendengar perintah bu Mia, Mares langsung berjalan ke arah tempat duduknya sembari menatap Sona dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARES
Teen FictionSonata Putri, tidak menduga dirinya akan bertemu dengan pemimpin dari Elite malam itu. Geng motor yang sangat di takuti oleh kebanyakan orang. Mendengar namanya saja sudah cukup membuat kaki gemetar. Namun, malam itu untuk pertama kalinya Sona melih...