00. Prolog

366 86 48
                                    

Aku akan ubah alur ceritanya, kecuali nama dan tambahan karakter.

*****

"SAVANAA! BALIKIN TUMBLER GUE ANJING!!" teriak Algares sambil terus berlari mengejar Adiknya yang membawa botol tumbler miliknya.

Savana-Nama gadis itu. Terus berlari menghindar Algares atau di sapa Ares sambil memegang botol tumbler milik cowok itu.

"GAK MAUU! HAHA! MASA UDAH GEDE MASIH NYUSU!" ledek Vana tertawa ngakak.

Ares menggeram kesal. "Wey! Savana Loveza Alondra! Balikin ihhh!" ujarnya kesal menahan amarah.

Savana berhenti berlari. "Aku bilang gak mau ya gak mau! Wlee!" balasnya sambil menjulurkan lidahnya.

"HUWAA! IHH! BUNDA! SAVANA NAKAL!" teriak Ares memanggil Ibundanya, Amara.

"Aduhh! Kalian ini! Masih pagi, udah ribut aja! Kenapa sih?!" sahut Amara-ibunya dari arah dapur.

Ares dan Vana sama-sama menoleh ke arah Amara.

"Itu! Vana ngambil tumbler milik Abang!" adunya sambil menunjuk ke tumbler yang di pegang oleh Savana.

"Vana! Kasih aja! Tar Abang kamu nangis lagi!" ujar Amara.

"Iya deh iya. Ini!" Savana pun memberikan tumbler itu ke Ares dengan raut wajah murung, dan Ares pun menerimanya.

"Awas aja lo! Gue kasih lo makan singa!" ancam Ares melotot galak ke Savana.

"Huwaa! Ish! Bunda! Abang Aress nyebelin!"

"Udah-udah. Kalian siap-siap gih! Kan mau sekolah."

"Iya Bunda," ujar Algares dan Savana barengan.

Lalu kembali ke kamar masing-masing untuk bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dan mereka satu sekolah cuma beda kelas saja.

Algares kelas XII-IPS 1 dan Savana kelas X-IPA 3.

*****

Bersambung

Gimana? Di lanjut atau tidak?

Ini hanya permulaan aja ya

See you next part hehe hihi~

ALGARES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang