O3

448 70 15
                                    

Terhitung dua hari Jungkook berada di mansion Kim tanpa diperbolehkan keluar sama sekali. Hidupnya hanya di kamar dan ruang makan. Sedikit bersyukur karena badannya bisa beristirahat tapi batin dan otaknya sangat tertekan.

Bagaimana caranya keluar dari tempat ini? Bagaimana caranya kabur dari jebakan Kim Taehyung? Itu yang selalu dipikirkan Jungkook.

Setelah sarapan Jungkook langsung dikurung didalam kamarnya. Otaknya berpikir keras, bagaimana caranya? sedangkan kamarnya dijaga satu bodyguard.

Turun dari ranjang, Jungkook menuju balkon. Kepalanya menggeleng gusar, hey, dia berada di lantai tiga. Sekalipun bisa, pasti para bodyguard itu langsung menangkapnya.

Jungkook mengacak rambut kesal. Tidak ada bantuan sama sekali disini. Tidak ada ponsel, tidak ada laptop, tidak ada alat komunikasi apapun di kamarnya.

Kembali masuk ke dalam kamar, menutup pintu balkon. Duduk di single sofa memejamkan matanya. Air matanya kembali mengalir, lelah. Tapi tidak mau menyerah.

Baru beberapa isakan, Jungkook tersentak mengusap air matanya lalu bergegas membongkar laci-laci.

"Nah, dapet!" Senang Jungkook mengambil map kosong.

"Oke, Jungkook, mari kita melakukan akting." Jungkook tersenyum apik.

Membiarkan wajah bengapnya, Jungkook membuka pintu kamarnya yang langsung menarik atensi Yang si bodyguard.

"Anda memerlukan apa Tuan Jeon?" Tanya Jeongin setelah menunduk hormat.

"Apa supir sudah siap?" Tanya Jungkook.

"Supir siapa tuan?"

"Kim Taehyung, dia suruh antar barang ke kantor. Boleh minta supir saja yang antar? Malas bertemu Taehyung."

"Sebentar tuan."

Jungkook menunggu sambil bersandar di bingkai pintu. Membiarkan bodyguard dengan nama Yang Jeongin sibuk dengan walkie talkie.

"Tuan Kim meminta Anda, Tuan Jeon?" Tanya Jeongin.

Jungkook mengangguk dengan wajah malas. "Tapi Saya tidak mau antar. Suruh saja supir."

"Ayo, biarin gue aja." Batin Jungkook.

Jeongin menyimpan walkie talkie miliknya dan berhadapan dengan Jungkook. "Anda bersiap saja Tuan Jeon, supir akan siap dibawah."

"Loh, kenapa Saya? Saya mau supir aja yang antar!" Tegas Jungkook.

"Tidak bisa Tuan Jeon, perintah Tuan Taehyung itu mutlak." Katanya lalu membungkuk hormat menandakan Jungkook untuk segera bersiap.

Jungkook menghela nafas kesal lalu membanting pintu.

"Yes! Berhasil! Gue pikir bakal ribut dulu atau paling enggak telfon Taehyung, tapi enggak. Oke, selamat datang duniaaa!" Senang Jungkook lalu mengambil map kosong itu dan menunggu waktu beberapa menit sebelum dirinya keluar.

"Anda yakin datang ke kantor Tuan Kim dengan ini Tuan Jeon?" Tanya Jeongin setelah melakukan scanning pada diri Jungkook yang masih menggunakan baju rumahan. Meskipun branded tapi, agaknya kurang etis.

"Kenapa? Biar aja Taehyung malu siapa suruh bikin Saya ribet." Jawab Jungkook ketus dan berlalu.

Jungkook sedikit was-was jika bertemu dengan salah satu atau kedua istri Taehyung, tapi cukup bersyukur karena dirinya sudah berada di mobil.

Dan Jungkook berhak bersyukur karena dirinya hanya berdua dengan Jeongin. Semakin mempermudah dirinya untuk kabur.

Jungkook hanya diam melihat keluar jendela, mencari-cari alat untuk kabur. Hingga jalanan yang cukup senggang serta para penjual kaki lima pinggir jalan membuat ide.

JUNGKOOK KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang