O2.

618 90 12
                                    


Jungkook terbangun di dalam kamar super mewah yang menjadi miliknya, katanya. Mengerang merasakan kepalanya yang nyeri, mungkin efek menangis hingga tertidur.

Mencoba duduk bersandar dan membuka matanya dan merasakan pengelihatannya yang sedikit kabur karena mata sembabnya.

Kembali menatap ke sekeliling kamar yang jauh lebih besar bahkan dari kamar sebelumnya saat masih bersama kedua orang tuanya. Kamar yang bagus, namun lebih mirip sangkar baginya.

Matanya kembali menghasilkan bulir-bulir air asin. Kembali menangis mengingat semuanya. Terlampau tidak masuk akal bagi Jungkook.

"Ayah, kenapa?" Jungkook kembali mengucap kata-kata itu.

Menatap pintu dengan pandangan sendu, menampilkan pelayan Moon yang tersenyum hormat.

"Tuan Jeon, Anda sudah ditunggu untuk makan malam bersama."

Jungkook menghela nafas. "Harus?"

"Iya, Tuan. Semua sudah menunggu Tuan Jeon." Kata pelayan Moon.

Jungkook kembali menghela nafas. "Saya mandi dulu."

Berdiri sedikit terhuyung hampir jatuh membuat pelayan Moon refleks membantu menahan tubuh Jungkook.

"Tidak apa, terimakasih. Kau boleh keluar." Kata Jungkook.

Meski ragu, namun pelayan Moon tetap bergerak keluar karena Jungkook juga sebagai majikannya.

Jungkook berkaca di kamar mandi. Menatap wajahnya yang jauh dari kata baik-baik saja. "Astaga, seharian aku belum mandi, hanya tidur."

Selesai mandi, Jungkook memakai pakaian yang ada. Menyemangati diri sendiri sebelum akhirnya keluar kamar.

"Semangat Jeon, kamu bisa kabur kapanpun setelah ini." Katanya dengan yakin.

Membuka pintu kamarnya dan mendapati dua eksistensi yang langsung menunduk hormat padanya. Satu pelayan yang berbeda dan satu bodyguard. Oh, ternyata kamarnya dijaga.

"Mari, tuan." Kata pelayan itu mengantar Jungkook.

Jungkook hanya mengikuti dan saat di tangga, dia bisa melihat Taehyung berserta kedua istrinya tengah makan dengan antengnya.

"Dih, nunggu apanya." Batin Jungkook.

Tidak sadar diri jika dirinya lama sekali.

"Duduk Jeon." Titah Taehyung yang menarik atensi kedua istrinya untuk ikut serta menatap Jungkook.

Yerim menatap kesal pada Jungkook yang tengah dilayani oleh para pelayan. Dirinya harus menahan rasa marah dan jijiknya berada di satu tempat yang sama dengan Jungkook. Hei, kastanya berbeda.

"Kursi Tzuyu emang bisa lo ambil, tapi lo nggak akan bisa mengambil tempat gue." Batin Yerim.

Sedangkan Jungkook hanya diam menunduk memakan makanannya tanpa mau repot-repot menatap ekspresi orang-orang biadap didekatnya.

"Setelah ini ke ruanganku, ada yang harus aku sampaikan ke kalian semua." Kata Taehyung tegas menatap kedua istrinya yang mengangguk dan melirik Jungkook yang masih asik dengan dunianya. "Kau juga, Jeon."

JUNGKOOK KIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang