03 : He's Back

217 32 8
                                    

Jung Jaehyun.

Ketika mendengar nama itu disebut, semua penghuni gedung kantor sebesar tiga per empat dari gedung Burj Khalifa akan merasa segan. Bukan, bukan segan dalam konteks negative. Tapi karena memang dari perawakan seorang Jung Jaehyun yang tinggi dengan tubuh indah dan bagus untuk ukuran orang-orang sibuk sepertinya. Dan juga sifatnya yang sangat sangat sangat baik, loyal, tegas, disiplin, yaa sedikit kaku juga mungkin menjadi salah satu alasan ia disegani.

Seperti sekarang, dengan jas hitam yang ia sampirkan di lengan kirinya sedangkan tangan kanannya sibuk mengangkat telfon dari seseorang di sebrang sana.

"... no, aku ga bisa ke Amerika untuk waktu dekat."

"Ya, mungkin baru dapet cuti setelah lima bulan di kantor baru."

"Oh iya ya?"

"Yaudah gapapa, Rose, tahun baru juga sebentar lagi. Sekiranya beneran longgar aku sempetin ke kamu kok."

"Oke, bye... hm, me too."

Jaehyun langsung mendorong pintu ruangannya sendiri. Betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang Seo Johnny duduk di sofa ruangannya bersama dengan tablet di pangkuan lelaki Chicago itu.

"Oh, shit— What are you doing in my room, dude??" Tanya Jaehyun setelah ia secara reflex mengumpat pada sahabatnya itu.

"Apa? Ya gue ada urusan sama lo lah, makanya gue duduk di sini nungguin lo Jung Jaehyun yang terhormat, eum, Yuta juga lagi on the way."

"Eh, gimana lo sama Rose? Lanjut kah? Atau gimana? Dia tau lo dijodohin kan?"

Jaehyun melirik Johnny dengan jengah. Sahabatnya ini bawel sekali, bertanya tidak satu persatu, Jaehyun jadi malas meladeni si lelaki tinggi itu. "Lanjut lah, gila kali lo. Dia tau kok gue dijodohin, dan she's fine with that. Ga ada masalah."

"How about your parents, Je? Mereka... tau lo masih keep on relationship with Rose?" Lagi, Jaehyun menghela napasnya, "Harusnya sih tau, ya. Tapi kayaknya mereka udah terlalu happy karena gue nurut dijodohin jadi mikirnya gue udah broke up with Rose, padahal engga."

"Trus gimana ke depannya?"

"We'll see aja ga sih? Haha..."

. . .

"Kakak, nanti kalau sudah menikah harus bisa pekerjaan rumah, ya."

Doyoung hanya menanggapi ucapan Oma dengan senyum manisnya, "Iyaa Oma... kakak bisa kok kerjain yang basic basic, tenang aja Oma." Jemari lentiknya memijat kaki sang nenek yang terduduk di single sofa sembari merajut.

"Oma selalu berdoa kakak dapat pasangan yang baik dan sayang sama kakak. Kakak juga harus nurut apa kata suami kakak nanti, ya sayang. Kamu sudah berbakti kok, mau dengerin apa kata ayah sama mama, tinggal menjalankannya aja."

"Oma juga berdoa semoga semua cucu-cucu Oma dilingkupi kebahagiaan."

Terimakasih doanya, Oma. — Doyoung.

"Iyaa Oma iyaa... aamiin, makasih banyak doanya Omaku yang cantiiiik!" Doyoung memeluk lengan Oma dengan sayang.

Oma, cucumu ini sekarang terlalu mix feelings. Tolong doanya.

. . .

"Sore, Oma."

Senyum Oma mengembang ketika pria tampan yang baru datang itu mencium punggung tangannya dengan hormat.

"Sore..."

"Saya Jaehyun, Oma. Calon suaminya cucu Oma." Ujar Jaehyun, tangannya masih menggenggam tangan oma yang tidak lagi mulus dimakan usia. "Tampan ini, ayahmu cari menantu dimana kok bisa yang begini tah, Doy?" Doyoung tidak menjawab apa-apa selain diam memegangi ujung cardigan Omanya.

Jaehyun masih setia dengan senyumnya yang membuat dimple manis itu muncul, "Jemput cucu oma, ya? Langsung pulang kah atau mau mampir kemana dulu sebelum pulang??"

Dua muda-mudi itu saling melirik, tapi Doyoung menjawab lebih dulu, "Langsung pulang dong, Oma. Kan dari sini ke rumah jauh, nanti sampai rumah kemalaman kalau mampir-mampir dulu,"

"Jaehyun juga pasti capek kan ya? Heem, capek pasti oma, dia kan habis pulang kantor langsung disuruh jemput aku ke sini." Lanjut Doyoung, ia tidak memandang Jaehyun sama sekali ketika berbicara.

"Loh? Disuruh tah?" Melihat tanggapan Oma, Jaehyun akan menjawab sesuatu yang Doyoung ketahui adalah sebuah elakkan. "Ah engga kok Oma. Jaehyun emang dikabarin sama Doyoung kalau dia mau dijemput di rumah Oma, bukan di kantor, begitu Oma..."

Sekarang malah Doyoung yang mendapat satu cubitan kecil di lengannya oleh sang Oma, "Kalau tau calonmu capek kenapa minta dijemput, kak?"

Doyoung merengut melirik Jaehyun, kakinya menendang pelan kaki Jaehyun, "Iyaa, maaf, AKU SALAH." Si cantik sedikit menekan kalimat tersebut sampai membuat Jaehyun menunduk yang sepertinya sedang menahan tawanya.

"Yaudah sana pulang, katanya keburu kemalaman. Si bibi udah pulang kok dari super market." Kata Oma. Doyoung mengangguk cepat dan mengambil tas kerjanya, "Oke, kakak pulang ya Oma." Ia mencium tangan sang nenek dan diikuti dengan Jaehyun, "Hati-hati ya nyetir mobilnya di tol."

"Siap, Oma. Pamit dulu yaa."

Jaehyun menyusul Doyoung yang sudah berada di ambang pintu sedang memakai sepatunya.

"Karena gue lagi bingung sekarang, jadi mendingan gue tanya aja kan ya," lelaki tinggi itu menoleh pada Doyoung, "Apa—"

"Kali ini pacar lo lagi ya, yang nyuruh lo inisiatif buat jemput gue apa gimana? Lagipula kayaknya gue ga ada ngasih tau lo buat jemput di rumah Oma gue, malah jadi gue yang kena sama Oma, dari mana juga lo tau rumah Oma disini???"

"Udah?"

"Udah apa?"

"Nanya sama sayanya lah. Mau saya jawab nih."

Doyoung mendelik berjalan menuju mobil Jaehyun dan bersandar di pintu mobilnya, "Tinggal jawab aja, orang aneh." Ia sedikit berbisik di akhir kalimatnya. Takut yang dibicarakan bisa dengar.

"Pertama, jujur memang pacar saya ngingetin saya lagi buat jemput kamu kayak kemarin-kemarin saya jemput kamu. Kedua, kamu ga kasih tau lokasi kamu lagi dimana tapi saya liat dari GPS kamu yang nyala, jadi saya bisa tau kamu ada dimana. Dan terakhir, maaf karena kamu udah kena cubit oma kamu haha."

Dih, jayus banget ini orang satu. — Doyoung.

"Sudah cukup menjawab, Nyonya Kim? Kalau sudah silahkan masuk ke dalam mobil karena kita akan pulang." Cih, Doyoung sangat ingin meroasting Jaehyun sepanjang hari rasanya.

Ketika ia sudah mendudukkan bokongnya pada kursi penumpang di sebelah Jaehyun, netranya membelalak kaget sekaligus berbinar ketika melihat notifikasi pop up di ponselnya.

Taeyong Lee : I have finished my master's edu

Taeyong Lee : Do you miss me? xx

"OH MY GOD!" Pekikkan bahagia itu membuat Doyoung sedikit melompat dari posisi duduknya dan juga Jaehyun yang nampak bingung.

Ada apa sih, sampai heboh seperti itu?

. . .

TBC

Author's speak :

Ada yang balik juga nih...

Wanting You StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang