1

25.8K 1.6K 25
                                    

di sekolah SMA gantara 29 para murid sedang melaksanan pelajaran, tidak dengan satu siswa yang sangat bosan yang selalu memandang arah keluar ia sudah dari tadi menahan rasa laparnya

"Ka"

"Apa?" ia menoleh ke arah orang yang memanggilnya

"Mau bolos ga?" ucapnya dengan di serta cengiranya

"Ayo mau" ia membalas dengan mata berbinar

"Raka, Bima masih mau ngobrol?" tegur Bu irna

"Cuman  bertanya bu, saya belum paham maka saya tanya ke raka"

"Tapi kata bima mau ngajak aka bo-" ucap nya terhenti karna bima membungkap mulut raka yang ingin jujur sedangkan bu irna menatapnya dengan tatapan binggung

"Tidak apa bu"

"Raka mau di ajak kemana?"

"Nanti pulang sekolah bima mau ngajak aka mam es krim bu" mendengarkan itu bu irna hanya menggelangkan kepala dan bima bernapas lega membuat bu irna sedikit curiga

"Mau lari?"

"Berapa puteran bu?"

"20 puteran bima"

"Enggak deh bu, ini juga urusan cowo"

"Emang raka cowo?" Celetuk firman

"AKA COWO YA" teriaknya karna tak terima dengan berkacak pinggang dan siswa lainya menatap dengan gemas

"Sudah sudah raka duduk yang baik ya?" ucap bu irna lembut dan di anggukin oleh raka

"Iya bu guru"

Dih raka aja di lembutin,batin seluruh siswa di kelas

Beberapa jam kemudian akhirnya Bu irna meninggalkan kelas karna jam sudah selesai, sekarang pelajaran Pak Hardi namun ia tak bisa datang bisa di sebut jamkos asek

"Akhirnya jamkos"

"Huum aka mau ke luar dulu mau makan" ucapnya lalu berdiri dan berlari menuju kanti tapi hendak keluar ia menubruk orang tapi ia binggung kenapa dia terpental?bukanya dia yang menabrak

"Ugh maaf kak"

tanpa membalas kata maaf seorng itu lasung berjalan meninggalkan raka yang terdiam

"Ih nda bilang 'iya dimaafin' nda ikhlas ngasih maafnya hueee bimaa" ucapnya lalu berlari ke kelas kembali, dia berlari lalu memeluk bima dengan menangis di pelukan bima, bima sontak kaget dengan raka katanya mau kekantin kenapa kembali?nanti dia akan bertanya kalau bayinya ini sudah berhenti menangis

"Raka kenapa?" tanya bima sembari membalas pelukan raka

"BIMA TAU GAK HUFH tadi aka n-nabrak kaka kelas tarus aka minta maaf  tapi dia bilang ya nda bilang apa apa ke aka dia nda ikhlas maafin aka, aka takut nanti dia mukul aka! bima tkut" jelas raka dengan memeluk bima erat

Bima menghela napas pelan lalu mengusap punggung temanya itu dengan lembut, bima tau raka sangat takut di pukul

"Kalau aka ketemu sama dia lagi bilang ya?biar bima yang bilang jangan pukul aka gitu" ucapnya dan di anggukan oleh raka, lalu bima melonggarkan pelukan nunduk sejajar dengan wajah raka, terlihat wajah raka saat ini mata yang sembab, hidung serta pipinya memerah dengan mengusap lembut pipinya

"Huum bima beliin aka susu  sama roti ya?aka takut"

"Iya, tunggu di kelas" ucap bima lalu meninggalkan raka di kelas, tau respon di kelas?hanya diam karna melihat 2 sejoli berpelukan tele tabis tadi, banyak menatap raka gemas ingin sekali mencubit kedua pipinya itu

"AAAA. KIYOWO BAYINYA BUNDA"ucap ira lalu mencubit pelan pipi raka

"Ish jauh jauh tangan rara bau trasi"

"HAHAHA" pecah tawa satu kelas karna ecekan raka sedangan ira hanya mendengus pelan

°°

seorang remaja kecil mengelilingi setiap sudut sekolah ia mencari sosok pemuda yang ia tabrak tadi, si kecil itu hanya ingin meminta maaf, etah apa yang dipikirkan olehnya sampai mencarinya

"Ish di mana si capek tau" keluh remaja kecil namun mata bulat itu meliar melihat sekelilingnya lalu tersenyum senang melihat apa yang ia cari ketemu

"KAKAK TITAN TUNGGU" teriaknya dengan berlari kearahnya

raka merasa yang di panggil tak menoleh kearahnya dan menghentikan langkahnya raka terpaksa lari sedikit kencang agar sampai.

entah dorongan dari apa raka lasung memelukanya dari belakang sontak pemuda yang di peluk olehnya kaget. raka melingkarkan kedua tanganya di perut seseorang yang ia panggil titan,

"Kakak titan maafin aka ya?"

"kakak titannn"

"hiks kakak titan jawab hiks.. aka dong maafin aka ya?"  ucapkanya dengan segukan karna tak ada jawaban dari pemuda itu

pemuda itu menghelan napas pelan lalu melonggarkan pelukan sembari membalikan badanya menghadap ke arah raka

"maaf?mengapa menangis?"

"eugh?kan tadi aka nabrak kakak titan"

"panggil saya ravindra"pemuda itu melihat sosok kecil yang menggagguk kecil

"kakak titan maafin aka ya ya ya?" ucapnya dengan mendongkan kepala dan menatap ravindra dengan mata berbinar

"iya"

"YEAYE MAKASIH KAK, SAYANG KAKAK" ravin hanya terkekeh kecil melihat raka yang berteriak dan meloncat loncat

"siapa nama mu?

"raka kak" pemuda di depannya hanya mengganguk kecil dan merubah raut wajahnya dengan datar setelah mendengarkan teriakan di lorong kelas

"ADEEE" pemuda yang berlari ke mereka berdua

"abang eral ngapain kesini?"

"nyariin ade ayo makan nnti sakit" ucap gerald dengan mengabaikan pemuda di sampingnya

raka merentangkan kedua tanganya mengkode gerald utuk mengendongnya dengan sigap gerald mengendong raka ala koala dengan mudah

"kak avin aka mam dlu dada" ucapnya dengan melabaikan tangan saat gerald mulai jalan untuk menuju kantin dan meninggalkan ravindra dengan memandang kepergian keduanya

"manis dan menarik,akan ku dapatkan kau bagaimana pun juga" gumamnya pelan dan tersenyum kecil lalu berjalan menuju ruangnya yang khusus untuknya

kembali dengan pemuda kecil itu memakan makanannya dengan lahab dan ada enam  pemuda  yang menemaninya

"aka tadi sama si kulkas di apain?" tanya gerald

"siapa kulkas ger?" tanya adit tak mengerti apa yang di tanyakan oleh gerald

sedangkan yang di tanya hanya menikmati makananya tanpa menoleh dan menjawab pertanyaanya

"ravindra"

"HAH APA?" teriak alvin membuat pengujung kantin menoleh kearahnya

"Uhuk..uhuk"

"raka astaga" ucap bagas yang berada di sampingnya dan lasung mengambil minumannya ke arah raka dan di sambut baik olehnya

"Ugh lega..kalian brisik aka laper nih diem bisa gak?" raka merasa kesal karna acara makanya di ganggu

"lo si ger"

"yang teriak kan lo"

"ya lo ngagetin" sedangkan yang lain hanya melihat keduanya adu bacot dan memakan makananya

"brisik diem atau aka ngambek ni"

ajaib mereka lasung terdiam saat acaman yang raka buat








...
saya menulis dengan karangan saya sendiri
sya buat ini hanya gabut semata
mohon bantuanya saya juga baru menulis karangan cerita
jika suka saya akan lanjut
terimakasih

 RAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang