Happy Reading 🖤
_
_
_
_Pagi ini Ara sudah berada di ruangannya duduk di kursi kebesaran nya dan mulai membuka berkas-berkas yang berada di atas mejanya. Setelah mengecek dan menandatangani beberapa berkas Mirza masuk kedalam ruangan Ara.
"Bos ada meeting" Ucap Mirza mengingatkan
"Iya jam berapa?" Tanya Ara
"Jam 9 bos" Ucap Mirza sambil meletakan satu map yang berisi berkas-berkas untuk meeting nanti.
"Oke saya baca dulu Za" Ucap Ara dan Mirza pun duduk di sofa ruangan Ara
Ara pun membaca berkas yang Mirza berikan tadi untuk mendapatkan poin-poin penting untuk meeting.
Sedangkan di ruangan meeting sudah ada devisi periklanan yang menyiapkan berkas-berkas karena devisi mereka menjadi topik meeting hari ini.
Bu Gabby sebagai manajer devisi periklanan pun memberitahukan kepada Chika, Ashel dan Aldo untuk mencatat poin-poin penting yang di ucapkan oleh CEO nanti.
"Baik Bu" Jawab mereka kompak
"Aku deg-degan banget" Bisik Ashel pada Chika
"Sama aku juga" Bisik Chika
Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi satu persatu jajaran petinggi mulai masuk kedalam ruangan. Saat Chika memperhatikan para petinggi yang masuk tak sengaja matanya menangkap sosok laki-laki tegap yang menatapnya kemarin.
Deg!
Mata mereka bertemu mata tajam sayu itu menatap dirinya Chika pun langsung menundukkan kepalanya. Chika mendongakkan kepalanya karena rapat akan di mulai tapi saat Chika melihat depan ternyata mata tajam sayu itu masih menatap dirinya, Chika langsung mengalihkan pandangannya ke layar proyektor.
Feno selaku wakil manager pun memulai rapat dan mulai menjelaskan proyek proyek yang akan di laksanakan beberapa bulan ke depan. Salah satu proyek mereka adalah pembuatan iklan untuk sebuah brand kartu internet.
Gracio, sang CEO mendengarkan penjelasan Feno dengan baik. Kadang ia menganggukkan kepalanya. Kadang juga mengerutkan dahinya.
Setelah Feno selesai dengan presentasinya. Beberapa petinggi mulai memberikan pertanyaan, kritik maupun saran dari presentasi yang Feno berikan. Aldo, Ashel dan Chika pun mencatat semua hal yang menurut mereka penting. Rapat pun sudah berjalan hampir 2 jam dan belum ada kesimpulan yang tepat.
"Apakah ada saran lain untuk meminimalisir pengeluaran untuk iklan ini?" Tanya Gracio pada devisi periklanan. Para manager dan senior telah memberikan saran atau ide yang bagus tapi Gracio belum puas.
"Anak magang, apakah kalian ada ide?" Tanya Gracio
"B-bagaimana kalau kita memakai model yang tidak terkenal Pak untuk meminimalisir pengeluaran, seperti model amatiran" Saran Aldo gugup
"Kalau tidak bagaimana kita hanya memakai 1 model laki-laki yang cukup terkenal dan untuk model wanitanya kita ambil dari kantor kita Pak dan mengadakan audisi siapa yang ingin berpartisipasi" Ucap Chika
Gracio mengangguk-anggukkan kepalanya dan menengok kanan meminta persetujuan Wakil CEO dan menghadap ke kiri meminta persetujuan para Direktur dan Manager.
![](https://img.wattpad.com/cover/299794301-288-k313666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
RomanceCinta pertama bagi seorang laki-laki kadang menjadi Cinta satu-satunya. Karena melupakan Cinta pertama itu sangat sulit bahkan sudah mencoba untuk melupakan pun tidak semudah membalikan tangan. Apalagi Cinta pertama yang bisa di bilang tragis. Menc...