01

8 3 0
                                    

Sang Surya mulai menampakkan dirinya menandakan hari esok telah tiba.

Gadis dengan manik hazel ini masih bergelut ria dengan selimutnya enggan bangun dari dunia mimpi.

Kring kring kring

Jam diatas meja nakas menunjukkan pukul 06.40, merasa terganggu Hana bangun dan mengumpulkan nyawa, melihat jam dan beranjak ke kamar mandi.

Selesai dengan ritual mandinya, Hana segera bersiap ke kantor sebagaimana mestinya.

Hana memakai baju berlengan panjang yang agak kedodoran sehingga menampakkan bahu mulusnya dengan bawahan rok di atas lutut berwarna hitam.


Membiarkan rambutnya tergerai indah, sedikit mengoles make up tipis di wajahnya, sempurna.!

Tapi tunggu!!

Bercak merah pada lehernya membuat Hana bingung sendiri, dari mana asalnya tanda merah itu ?.

Seketika buluk kuduk Hana berdiri perasaan yang sama dengan kejadian kemarin.

Hana harus membiasakan dirinya dengan kedatangan makhluk tak diundang ini.

Perut Hana dililiti oleh tangan kekar seseorang, bahu sebelah kanan yang seperti menjadi tumpuan dagu seseorang, aroma mint itu lagi.

Hana menutup matanya sambil menetralkan detak jantung yang berdegup kencang dengan deru nafas tak beraturan.

"Kenapa hm~~"

Suara berat seorang pria memenuhi pendengaran Hana sudah diduga bahwa sosok tak kasat mata itu datang kepadanya lagi.

" Bisakah aku melihat wujudmu atau tau siapa namamu ?. Aku tidak mungkin berbicara dengan sosok tak kasat mata dikiranya aku gila apa."

Hana mencoba mengobrol biasa dengan makhluk itu.

"......."

Hening sejenak sebelum suara pria itu kembali menyahuti pertanyaan Hana.

" Danial...namaku Danial "

Baiklah. Hana sudah mengetahui namanya sekarang tinggal wujudnya saja.

" Terus wujudmu ? "

" Bisakah kau menunggu malam, aku akan menampakkan wujudku nanti malam "

" Baiklah akan kutunggu ". Hana menghela nafas malas, didalam hidupnya tidak pernah harus menunggu suasana malam hanya karna penasaran akan sosok pria itu.

" Sampai jumpa nanti malam, my wife ".

Aroma mint menghilang, tangan itu menghilang, sosok itu pergi meninggalkan Hana.

Tidak mau terlambat, Hana segera keluar mengambil tas Selempang dan mengunci pintu apartemennya.

Skip pulang dari kantor.

Jam 22.37

Hana pulang lebih telat kali ini karna mengerjakan beberapa dokumen yang tertumpuk membuat Hana harus ekstra kerja keras.

THE DEVIL IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang