02

6 2 0
                                    

07.40

Seorang gadis sedang berkutat dengan komputer dan beberapa dokumen yang berserakan.

" Han. " Teman Hana [ Sasha ] memanggilnya. Menarik 1 kursi dan duduk di samping Hana.

" Ya kenapa, sa. " Jawabnya tanpa berpaling dan melihat lawan bicaranya.

" Kamu udah nikah ya? "

Sontak Hana menoleh menatap Sasha, sedikit panik karna jika Sasha tau bahwa suaminya adalah makhluk tak kasat mata pasti dia tidak percaya.

Bisa-bisa Hana yang dituding gila.

" G--gak, siapa bilang. Aku masih single kok " bohong Hana.

" Trus itu tanda cupang di leher Lo apa?. " Sasha menunjuk leher Hana, benar saja ada tanda cupang di sana.

Buru-buru Hana berlari ke kamar mandi melihat apa yang dikatakan Sasha tadi.

Berdiri didepan wastafel menatap lehernya dengan beberapa cupang yang menghiasinya.

" Danial setan gila, kok bisa sih dia buat cupang di leher aku mana terang banget lagi. Ish awas nanti tu setan gak aku kasih jatah." Hana merutuki Danial yang dengan lancangnya membuat cupang di lehernya.

Hana menutupi tanda cupang itu dengan beberapa polesan make up, merasa sudah tidak terlihat lagi Hana keluar hendak melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

" Hai ".

" Astaga demi anak kodok depan rumah. Za, kamu ngagetin aku tau nggak ". Hana mengelus dadanya sehabis dikagetkan oleh Reza.

" Heheh ya maap ". Reza nyengir kuda menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Untung gak serangan jantung aku, za. Kamu mau aku mati ya. "

" Ya nggak lah Han, udah ah balik yok kasian Sasha nungguin".

" Iya ayo ".

Hana berjalan mengekori Reza didepannya.

" Kok di belakang aku dingin ya, padahal lagi panas-panasnya. Au ah bodo ". Tanpa disadari Hana sosok pria berbadan tinggi menatap dingin punggungnya yang makin menjauh.

Sosok itu menghilang entah pergi kemana dengan perasaan kesal dan marah bercampur menjadi satu.

" Han dari mana aja kamu, lama banget sih". Sasha mengomeli Hana yang pergi ke toilet cukup lama membuatnya jengah.

" Ya maaf, soalnya ni si Reza make acara ngagetin aku. " Hana menyalahkan Reza yang membuatnya lama.

" Lah kok aku si Han?. " Beo Reza tak terima di tuduh.

" Ya iyalah kamu, masa setan ". Hana memutar matanya malas, kembali duduk dan mengerjakan pekerjaannya.

" Udah-udah. Eh ntar pulang kerja kita ke cafe yang baru itu yuk. " Sasha mengajak Reza dan Hana untuk makan malam di cafetaria yang baru dibuka.

" Emng udah buka ya? Kapan ?" Reza bertanya pasalnya tidak ada yang memberitakan padanya.

" Udah seminggu yang lalu buka, Za. Kudet banget sih kamu. " Sasha mengejek Reza yang slalu ketinggalan berita hot di kantornya.

" Ih, paan sih, aku nggak kudet cuman terlambat tau aja, sa. "

" Ya itu sama aja tolol "

" Nggak sama, sa. "

" Sama itu Reza. Emak Lo nggak kasih tau ya. "

" Emak aku kan udah meninggal. Sa ".

"......." Hening sesaat.

THE DEVIL IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang