03 🔞

12 2 0
                                    

⚠️ ADA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACANYA. ⚠️






Danial berjalan mendekati Hana. Mensejajarkan wajahnya dengan Hana.

Perlahan-lahan wajah Danial mendekat membuat Hana gugup sendiri.

Hana menutup matanya, sesaat kemudian Hana membuka matanya lebar kala merasakan benda kenyal yang menempel pada bibirnya.

Merasa tidak mendapat akses masuk, Danial menggigit bibir bawah Hana yang membuat bibir itu sedikit terbuka.

Hana merasakan sakit pada bagian bibirnya karena ulah Danial. Hana sedikit membuka mulutnya.

Danial tidak ingin membuang waktu, lidah Danial masuk mengabsen deretan gigi rapih gadisnya mengajak lidah gadis itu untuk bermain bersamanya.

Lumatan lembut itu membuat Hana menikmatinya. Secara refleks mengalungkan kedua tangannya di leher Danial.

Tidak tinggal diam, Danial mengangkat Hana menduduki pangkuannya, kembali melumat bibir ranum istrinya itu.

Hana mulai kehabisan oksigen Karna lumatan ini tidak memberinya celah untuk bernafas.

Hana memukul pelan dada bidang Danial. Danial yang mengetahui kalau istrinya butuh oksigen, dengan berat hati melepaskan tautan bibirnya memperlihatkan Saliva yang saling terhubung.

" Hah...hah..hah ". Hana menghirup oksigen dengan rakus tidak bisa mengimbangi permainan Danial.

Deg

Hana merasa sesuatu berdiri di bawah sana.

Gluk

Hana meneguk Salivanya dengan susah payah berusaha tidak bergerak dari posisinya sekarang.

" Honey....aku udah nggak tahan. " Danial memohon dengan nada memelas tidak bisa menahan 'adiknya' yang mulai mengeras di bawah sana.

Hana mengerti dengan keadaan Danial sekarang yang membutuhkan bantuannya.

" B--baiklah, tapi pelan-pelan saja." Sungguh jika ada lubang, Hana ingin bersembunyi sekarang. menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah padam bak kepiting rebus.

Danial mulai melucuti satu persatu baju Hana hingga tertinggal bra dan semvak dengan warna senada yaitu peach.

Lekuk tubuh ideal impian semua gadis kini terpampang jelas di hadapan Danial.

Danial membaringkan tubuh Hana di ranjang, menindihnya dan mulai menggerayangi tubuhnya dari atas ke bawah.

Di mulai dari mencium keningnya turun melumat sedikit bibir ranum itu dan meninggalkan kismark di area leher Hana.

Tangan Danial tidak tinggal diam, tangan nakal itu mulai melepaskan pengait bra yang dikenakan Hana, melemparnya ke sembarang arah.

Entah sejak kapan Danial tidak memakai bajunya memperlihatkan dada bidangnya yang pasti nyaman untuk dibuat sandaran.

Perlahan Danial turun dari leher mengecupi perut Hana yang rata. Tangannya yang nakal melepaskan semvak yang menghalangi pandangannya.

THE DEVIL IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang