"MAMAA.....ANAKMU YANG CANTIK NAN SEXY INI PULANGG YUHUUU...."
Kenzia Arratu Lawrence, yang kerap dipanggil Ratu itu merupakan anak satu-satunya dari keluarga Barley Lawrence dengan sang istri Megan Lawrence. Gadis ajaib dengan segala kegilaannya yang mampu membuat depresot orang-orang yang berada disekitarnya.
"BERISIKK KAMU!! PULANG-PULANG MALAH TERIAKK!!! KECILIN SUARA KAMU ATAU MAMA GUNTING PITA SUARA KAMU!!!" Sahut seseorang dari dapur.
Sungguh benar kata pepatah! Buah tak jauh dari akarnya.
Emak gilaa anakpun sinting. oke skip!
"OMG!! Mom juga teliak kalii ah! Segala mau potong pita suala Latu." Protes gadis yang masih memakai seragam dan menenteng tas yang berada dibahunya.
"Ngomong errr dulu yang bener baru boleh protes." Sahut Mamanya yang sedang meletakkan hasil masakannya diatas meja.
Ratu mendengus kesal. "Tau ah! Latu kesel sama Mama! Udah tau anaknya gak bisa ngomong eellll masih aja diejek telus," Ujarnya sambil berjalan menghentak-hentakan kakinya menuju kamar.
Megan yang melihat tingkah putrinya hanya geleng-geleng. "Dulu padahal pas bikinnya dari malem sampe subuh ahh emm ahh emm, tapi malah jadinya kurang memuaskan. Mungkin harusnya gue ikutin saran Sarti kali ya? Pake gaya bebek terdampar, megal megol gitu."
Udahh dibilang emakk sama anaknya sama-sama gilaa dan sinting gak ada yg waras udahh.
Ratu merebahkan badannya kekasur. Sungguh ia sangat lelah seharian ini. Bagaimana tidak lelah? orang seharian dirinya mengganggu anak kecil sampai-sampai dikira mau menculik bocah dan berakhir dengan aksi kejar-kejaran dengan warga.
"Gilaa capek banget deh gue. Besok-besok nggak lagi deh gue molotin duit bocil. Dapet duit kagak yang ada dikila mau nyulik tu bocah. Mending besok gue cali sugal daddy aja dehh." Ujarnya dengan seraian kecil dibibir ranumnya itu.
"RATUUU!! BURUAN TURUNN!! MAKAN! MAMA MAU KE SUPERMARKET DULU!!!" Teriak Mamanya dari bawah.
"Bisa-bisanya gue punya emak yang sama bal-bal nya kek gue." Gumamnya.
"Gue mandi dulu aja dehh," Lanjutnya sambil berjalan menuju kamar mandi.
15 menit berlalu...
Gadis itu sudah siap dengan piyama doraemon yang melekat ditubuhnya. Anak-anak cacingnya yang dari tadi sudah berdemo membuat gadis itu tak sabar melahap masakan Mama nya.
Tetapi ketika dirinya hendak menuruni tangga, tiba-tiba kaki kirinya tergelincir menyebabkan dirinya terjatuh terguling-guling menuruni tangga.
Darah keluar dari kepalanya saat tak sengaja terbentur sesuatu. Dengan sedikit kesadaran dirinya merangkak menuju meja makan. Setidaknya dirinya harus bisa memakan masakan Mama nya untuk terakhir kalinya.
Merembet ke kursi dan mendudukkan bokongnya diatas kursi. Sebelum kesadarannya direnggut, Ratu mengambil bregedel buatan Mama nya dan langsung melahapnya.
"En-nakk, dinelaka m-makanannya se-enak i-ni gak y-ya?" Ujarnya untuk terakhir kali sebelum kesadarannya benar-benar direnggut.
Sayang sekali. Mungkin itu adalah bregedel terakhir yang akan ia makan. Nyatanya memang itu bregedel buatan mamanya yg terakhir kali ia makan.
Dirinya dinyatakan meninggal pada detik itu juga.
Megan yang baru pulang dari supermarket pun tersulut emosi melihat putrinya yang tertidur diatas meja.
"ASTAGA RATUU!! BANGUN GAK KAMU!! NGAPAIN HA TIDUR DI ATAS MEJA!!?? MAU COSPLAY JADI LINTAH HA?! NEMPLOK SANA SINI LANGSUNG MEREM?!!"
Merasa putrinya tidur dengan nyenyak dan tak memperdulikan teriakannya membuat ibu dari anak sinting itu berencana mengambil air untuk membangunkannya.
Dengan membawa air se ember, Megan perlahan mendekati putrinya. Betapa terkejutnya dirinya melihat darah yang mengalir dari kepala anaknya.
Brakkk
Ember yang ada digenggaman nya terjatuh ke lantai. Badannya lemas dan langsung menghampiri putri semata wayangnya.
"Ra-atu" Panggilnya sambil memegang kepala Putrinya yang terus mengeluarkan darah.
"Sa-sayang bangunn. Kamu gak boleh tinggalin ma-mama hikss..." Lirihnya sambil membalikkan tubuh anaknya.
"Assalamu'alaikum Papa pulang"
"Hiksss hikss Pa-papa hikss"
Barley yang baru pulang mendengar tangis seseorang pun segera menghampirinya.
"Mama kenapa nangis?" Barley membawa istrinya kedekapannya.
"Ra-ratuu hikss"
Barley mematung melihat darah didekat putrinya itu. Dengan cepat, Barley langsung menggendong Ratu ala bridal style menuju mobilnya.
Megan yang masih menangis sesegukan pun mulai mengikuti suaminya dari belakang.
Dengan kecepatan diatas rata-rata, akhirnya mereka telah sampai dirumah sakit. Barley berlari dengan posisi Ratu yang masih berada di gendongannya.
"CEPATT!! PERIKSA ANAK SAYAA!! LAKUKAN APAPUN AGAR ANAK SAYA BISA SELAMAT!!!!"
Barley membaringkan Ratu diatas brankar. Perawat yang mendengar teriakan Barley pun langsung bergegas membawa Ratu untuk segera ditangani oleh dokter.
Barley dan juga Megan hanya bisa menunggu didepan ruangan Ratu.
Barley mendekap istrinya kepelukannya. "Ratu pasti selamat. Mama gak usah khawatir, dia anak yang kuat. Papa yakin Ratu pasti selamat." Ujarnya menyakini dirinya dan juga istrinya.
"Ma-mama takutt hikss....Ma-mama gak mau hikss ke-hilangan Ratu hikss" Ucapnya sambil sesegukan.
Hanya dengan berdoa yang bisa Barley lakukan. Semoga saja Putrinya masih bisa tertolong.
Ceklekk
Barley dan Megan yang melihat pintu ruangan anaknya terbuka langsung menghampiri dokter yang menangani anaknya itu.
"Gimana kondisi anak saya dok?" Tanya Barley tak lupa dengan raut wajahnya yang masih khawatir.
"Maaf, kami sudah berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan putri bapak. Tapi Tuhan berkehendak lain, putri bapak hari ini telah dinyatakan meninggal dunia."
Deg.
Megan pingsan dipelukan Barley. Air mata Barley tanpa diminta keluar kini justru keluar sangat deras. Dirinya tak menyangka bahwa putrinya akan meninggalkannya secepat ini.
"Apa saya boleh melihat anak saya dok?"
"Boleh, silahkan pak. Saya izin permisi dulu." Dokter pergi meninggalkan Barley dan Megan yang masih pingsan.
Setelah kepergian dokter, Barley meletakkan istrinya terlebih dahulu di kursi. Dengan ragu, Barley perlahan membuka pintu ruangan putrinya yang telah tiada.
Wajah pucat, mata tertutup itulah yang pertama kali Barley lihat dari tubuh putrinya. Badannya kaku melihat putri satu-satunya terbaring lemah diatas brankar. Dirinya kini mulai mendekati putrinya yang telah tiada.
"Ratu sayangnya Papa. Apa kamu beneran mau ninggalin Mama dan juga Papa? Ayo bangun sayang, nanti Papa bakal turutin semua kemauan kamu. Katanya dulu kamu pingin punya adik 5 kan? nanti Papa bakal kabulin. Tapi kamu harus bangun dulu ya sayang."
"Ratuu gak kasihan sama Mama? Mama bakalan kesepian gak ada temen debatnya lho. Kan cuma Ratu yang berani debat sama Mama. Papa mah sutatri hehe. Suami takut istri." Barley terkekeh pelan untuk menguatkan dirinya sendiri.
"Tidurnya nyenyak banget ya hm? Sampai Putri papah ini gak mau bangun? Mimpi indah putriku. Kamu akan tetap menjadi Ratu dihati Mama dan juga Papa." Barley mengecup kening putrinya cukup lama.
Air matanya sedari tadi terus mengalir. Barley menarik kain putih untuk kembali menutup wajah putrinya itu. Dirinya kini bergegas untuk mengurus pemakaman putrinya.
_____________________
Part 1 segini dulu kali ya?
Jangan lupa vote dan komen ya manteman?
See u Next Part!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Second Character
FantasyEditing cover by @SnowyEllncy ••• Masuk kedalam cerita novel tak pernah terbayang oleh Ratu. Gadis SMA yang masih labil itu masuk kedalam novel berjudul "Fake a Character." Novel itu sendiri menceritakan tentang Azlea, sang pemeran utama wanita dari...