"Permisi Tuan Moon, mengapa kau mengajakku bertemu lagi??" tanya Nara yang baru saja sampai di sebuah kafe.
Taeil sudah datang lebih dulu dan mengajak Nara untuk menemuinya.
"Aku ingin mengajakmu mengobrol lagi, duduklah.. Aku sudah memesankan mu ice latte" ucap Taeil.
Dengan Malu, Nara pun duduk di hadapan Taeil. Wajahnya terus menunduk malu melihat penampilan Taeil yang terlihat keren dan tampan.
Kancing atas kemeja nya ia buka tanpa memakai dasi sama sekali, juga setelan jas hitam yang masih terpakai di tubuhnya.
"Oh ya, apakah kau kenal dengan Kim Doyoung?" tanya Taeil membuka topik pembicaraan.
"Aku tau, bukankah dia yang menjadi tersangka kasus pembunuhan tunangan mu?" ucap Nara pada Taeil.
"Ya.. Aku kecewa padanya karena dia sudah ku anggap sebagai saudara ku sendiri" ucap Taeil
"Wah.. Mengapa dia bisa melakukan itu padamu?? Ku lihat dia sebelumnya, dia terlihat seperti anak yang baik" ucap Nara.
"Huh.. Ya begitulah.. Sejak kejadian itu, aku tak pernah melihatnya lagi, lagipula aku sudah membencinya" ucap Taeil. Ia melihat ekspresi Nara yang terlihat ikut kesal.
"Tapi, mengapa sampai sekarang dia tidak ditangkap?? Orang yang menjadi tersangka sementara hanya dia dan tak ada orang lain lagi" ucap Nara.
"Entahlah.."
"Aku benar benar turut berduka atas kehilangan tunangan mu.. Jika kau butuh teman cerita lagi, aku bersedia kapan pun kau mau" ucap Nara diselingi senyuman manisnya.
Taeil mengangguk pelan sambil menatap lawan bicara dihadapan nya.
"Kena kau.."
.
.
.
.
."Untuk pemeriksaan ke lima kali nya.. Kami tak menemukan bukti apapun dari Kim Doyoung.. Dan bukti yang banyak kita cari adalah bukti dari tersangka kedua sementara..
..kami juga menemukan bukti video cctv dihari kejadian yang sama.. Cctv yang di ambil dari lorong menuju apartemen nya. Dia berjalan bersama seorang lelaki dengan sebuah pisau yang dipegang oleh tangan kanan nya dan juga tongkat baseball yang di bawa oleh pria itu...
..sementara untuk tersangka pertama, kami sama sekali tak menemukan barang bukti apapun yang berkaitan dengan nya..
..kami juga sudah menemukan lokasi tempat pria yang berada di rekaman cctv bersama dengan tersangka kedua..
..besok, kami akan membawa pria itu kemari menginterogasi mengenai rekaman yang tertangkap cctv dengan orang tersangka kedua..
..Namun, di rekaman tersebut pisau tersebut seolah olah bersih tanpa noda begitupun dengan tongkat baseball nya..
..Saya yakin jika kasus ini dengan cepat akan terungkap dan anda akan tau siapa dalang yang telah membunuh tunangan anda tersebut..."
"Begitu ya.. Baiklah terimakasih.."
.
.
.
.
.
.3 minggu berlalu.. Kasus kematian Yeri masih belum terungkap sampai saat ini.
Nara semakin dekat dengan Taeil dan Nara menganggap jika Taeil mulai menyukainya karena ia dibilang cukup mirip dengan mendiang Yeri.
Setiap harinya Taeil akan memanggil Nara untuk menemuinya baik di luar maupun di dalam kantor saat masih Jam kerja.
Taeil mulai memberikan sedikit perhatian pada Nara meskipun wajahnya sering terlihat datar dan dingin.
Sementara keadaan doyoung semakin memburuk.. Meski Taeil selalu mengirimnya makanan ataupun minuman, jarang sekali Doyoung memakan makanan itu.
Badannya tampak kurus dan wajahnya yang terlihat pucat.. Mata nya memerah dan membengkak menangis setiap harinya..
Entahlah sudah berapa lama ia tak mengganti pakaian nya ini.. Ia tak peduli. Sudah tak ada yang peduli dengan keadaan nya.
Dan sudah beberapa kali pihak berwajib datang ke apartemen nya untuk menyelidik dan terus menyelidiki dirinya.
Namun Hasilnya?? Nihil, tak ada bukti apapun dari seorang Kim Doyoung.
"Tuan, besok siang anda dan Kim Doyoung diminta para penyelidik untuk mendatangi kantor polisi, mereka sudah menemukan siapa pelaku sebenarnya dibalik pembunuhan Yeri" ucap Somi pada Taeil di ruang kerjanya.
"Akhirnya.. Baiklah, terimakasih atas informasinya" Somi mengangguk sopan mendengar ucapan Taeil.
Setelah itu, Somi izin pergi meninggalkan ruangan Taeil untuk lanjut bekerja kembali.
"Sepertinya, aku harus menghubungi Nara untuk meminta nya menemani ku besok, aku butuh teman besok untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya, Nara orang yang paling tepat mendampingi ku" gumam Taeil.
Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi nomor telepon yang bertuliskan Hwang Nara.
"Halo selamat siang Tuan Moon"
"Selamat siang"
"Ada apa tuan menghubungi ku? Apakah Tuan ingin aku pergi ke ruangan mu, Tuan??"
"Tidak perlu, aku hanya ingin mengatakan sesuatu.. Besok saat Jam makan siang, temani aku ke sebuah tempat yang akan ku kunjungi besok, aku butuh teman untuk menemani ku.."
"Ahh baiklah, aku bisa Tuan Moon"
"Terimakasih.. Kalau begitu aku tutup sambungan nya.."
"Baik Tuan, sampai jumpa besok"
"Apakah aku bisa memaafkan pelakunya? Dia sudah sangat keterlaluan.." gumam Taeil sambil memainkan ponsel nya.
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME (ilyoung)[END]✔
Fanfiction"Sudah Ku katakan berkali kali padamu Jika aku bukanlah pembunuhnya" "akhirnya, kau mati di hadapan ku" Siapakah pembunuhnya?? [Short story] warning: BxB(Boyslove), Tidak untuk Homophobic! Taeil Dom! Doyoung Bottom!