hari hari berlalu dan tentu saja jaehyuk sekarang benar-benar sembuh dari luka tusuk dari seorang yeoja yang berani menusuknya dikantin tiga minggu yang lalu
tiada hari tanpa pertengkaran antara suami istri siapa lagi kalau bukan jeongwoo dan jaehyuk yang selalu bertengkar dengan hal sepele
bahkan tanpa mereka sadari sebuah rasa telah menghujani diri mereka sendiri, tapi ya karena ego mereka sama-sama tinggi jadi tidak ada yang ingin mengaku'i perasaan terlebih dahulu
jadinya yahh begini, terkadang jeongwoo akan cemburu dan marah saat jaehyuk berdekatan dengan orang lain apa lagi senyum yang seharusnya hanya milik ya kini mengembang dan terukir diwajah cantik sang istri
bukan jeongwoo saja tapi jaehyuk juga merasa hal yang sama terkadang ia akan marah dengan cara melototi sang suami dari kejauhan dan akan mogok bicara saat pulang kerumah, ia kesal dan cemburu melihat sang suami dekat dengan orang lain apa lagi harus melihatnya sedang merangkul sang lawan bicara sungguh jaehyuk ingin sekali mengambil gangang sapu dan memukul kepala jeongwoo sampai pingsan saat itu juga
teman-teman mereka juga sudah tau akan perasaan masing-masing sang ketua tapi masih enggan untuk saling mengaku padahal mereka ingin sekali melihat sang ketua tidak melakukan perang dingin setiap hari, lagi pula mereka bukan musuh ataupun teman sekelas melainkan pasangan suami istri yang beberapa minggu lalu menikah dihadapan mereka.
"kapan mereka akan mengaku?" ucap yedam yang tengah duduk dikursi kantin yang kini tengah duduk bersama teman-temannya yang lain
"mungkin saat umur mereka menginjak 45 tahun." mashiho yang berada didepan yedam.
"ahkk----aduh sakit hyunsuk." aduh mashiho dengan mengelus kepalanya yang sakit akibat geplakan dari hyunsuk yang bukan main sakitnya
"makanya kalau ngomong jangan ngasal." ujarnya kesal
"ck gue kan cuma bercanda."
"canda lo enggak lucu."
"udah-udah kok malah kalian yang berantem ini kita lagi ngomongin pasangan suami istri yang tengah gelut ditengah kantin tuh." ucap yedam melerai mashiho dan hyunsuk dan mengerakan dagunya menunjuk kearah ketua mereka yang tengah saling menatap tajam dengan melontarkan kata-kata tak suka
"gue enggak suka elo deket ama dia jae." ujar uwo kesal dengan tatapan tajam yang tak pernah ia palingkan dari wajah sang istri yang juga tengah melotot marah
"harusnya gue yang bilang itu ke-elo, gue enggak suka elo dempet-dempetan ama tuh yae-jin, kesel gue liatnya." ujar jaehyuk tak kalah tinggi suaranya membuat penghuni kantin melihat kearah mereka
mereka tidak peduli dengan tatapan aneh yang dilontarkan penghuni kantin saat ini yang penting adalah masalah mereka saat ini
"ok gue enggak bakal deket ama dia, jadi elo juga enggak boleh deket ama tuh yui yui itu gue enggak suka jae, ngerti enggak sih elo." ujar uwo mengacak surai hitamnya dan beralih menarik kedua tangan jaehyuk dan ia ngengam dengan erat namun tak menyakiti
"ok, tapi awas kalo gue liat elo deket ama tuh orang lagi gue enggak akan maafin elo ngerti." ujar jaehyuk dengan tatapan yang sedikit berbinar dikedua bola matanya
jeongwoo dan jaehyuk berjalan menuju meja yang sudah disediakan oleh teman-temannya.
tentu saja dengan menyelesaikan masalah yang mereka buat sendiri
"kalian kayak orang suami istri ketauan selingkuh." ucap junghyuk
jeongwoo dan jaehyuk tidak menanggapi ucapan junghyuk mereka asik memakan makanan yang memang telah disiapkan oleh teman-temannya sejak tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
berawal dari jeruk, musuh, perjodohan yang konyol (jeongjae)(woojae)
Romance"YAK, DASAR IDOT BERANI SEKALI LO NGAMBIL JERUK SPESIAL GUE". seru seorang yang tengah berlari dengan nafas yang terengah-engah menuju jeongwoo yang masih menatap acuh tak acuh dan terus saja mengunyah dan menyuapkan jeruk nan manis itu. "apa?" tany...