Chapter 5

9 2 8
                                    

"Kebanyakan orang lebih kuat tanpa mereka sadari sebelumnya, terkadang mereka hanya tidak yakin kepada dirinya sendiri."

.

.

.

.





Keesokan harinya.........

"By, mau makan nggak?" tawar anya.

"Boleh, tapi mau makan apa dulu?" jawab junkyu.

"Hmmmm..... Ada deh...... Nanti abang bakalan kesini bawain makanan. Tadi udah di telfon juga, tinggal nunggu aja" jelas anya, tak lama kemudian mereka melihat yeonjun yang sudah terbangun dari tidur nya.

"Eh yeonjun, baru bangun?! Gimana kondisi lo sekarang? Udah mendingan belom?" junkyu berjalan menghampiri yeonjun.

"Belom, gue masih tidur" ucap yeonjun.

"Mau ke kamar mandi?" tanya junkyu lagi.

"Nanti" jawab Yeonjun, ia lalu menarik selimut nya dan hendak tidur kembali, tetapi anya lebih dahulu menarik selimut nya hingga yeonjun kembali duduk.

"Apa?!!!"

"Minum obat lo!" yeonjun mengambil obat yang anya berikan lalu meminumnya, dan yeonjun pun kembali tidur.

"Selamat pagi semuaaa!!!!" pintu pun terbuka, masuklah seorang pria yang membawa makanan penuh ditangannya. Pria tersebut adalah jimin.

"Pagi juga, cepet bener abang ipar nyampenya. Sini, adek ipar bantuin!" junkyu mengambil makanan yang dibawa oleh jimin.

"Idih..... Sejak kapan lu nikah ama adek gua." ledek jimin.

"Secepatnya bang" jawab junkyu.

"Sssstttt....... Perut aya dah bunyi" anya mengelus perut nya.

"Hahaha..... Iya lagi disiapin, sabar ya" junkyu memindahkan makanannya ke atas meja. Aya juga membantu menghidangkan makanannya.

"Tu anak udah makan belom?" bisik jimin pada anya.

"Belom, tadi habis makan obat. Trus balik tidur" jawab anya.

"Oooo.... Jam brapa baru boleh makan?" jimin nanya balik.

"Hmmm, Kira-kira jam 8 baru boleh makan" jawab anya.

"Ayo makan, tunggu apalagi? Nanti aja bahas yang lain, sekarang kita makan dulu!" junkyu mengambil beberapa makanan lalu memberikannya kepada anya.

Mereka pun menghabiskan makanan yang jimin bawa tadi. Tanpa ada percakapan satu sama lain sampai makanan mereka habis.

"Bang, boleh gak aya minta tolong?"

"Boleh, nolongin apa?"

"Bantuin mandiin yeonjun, kamu juga bantuin ya!!" junkyu pun mengangguk.

"Tapi abang takut kalo tangan nya kesenggol. Atau enggak salah gosok malah tambah sakit ama dia" jelas jimin.

"Bener, ntar infusnya kecopot gimana? Hayo sapa yang tanggung jawab" tambah junkyu.

"Kalo ga mau bantu bilang..... Biar aya sendiri ngerjainnya" aya hendak berdiri tapi tangannya lebih dulu ditarik oleh mereka berdua.

"Diem, biar abang sama junkyu yang mandiin. Kamu duduk aja, faham!" anya pun mengangguk. Ia pun berdiri dan berjalan menghampiri yeonjun.

"Njun..... Bangun.... Mandi dulu, baru makan." ucap anya sembari menepuk pelan badan yeonjun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will She be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang