Pagi harinya, lisa terbangun sekitar jam 04.38, ia merasakan ada tangan kekar yang memeluk nya dengan posesif, lisa menoleh kesamping, dan mendapati sehun yang sedang memeluk nya dengan mata terpejam,
Lisa melihat dengan rinci wajah sehun dari dekat, mulai dari mata, hidung dan trrakhir bibir,
Bibir ituu, bibir yang semalam ia dapat kan, pikiran lisa beralih ke kejadian semalam, yang dimana sehun mencium nya, bohong jika lisa semalam tak ikut menikmati bibir ituu,
"Ahh, bibir nya sangat lembut" ucap lisa dalam hati,
Tak lama setelah itu lisa menggeleng kan pelan kepala nya, lalu melepas pelukan sehun, dan beranjak ke kamar mandi,
Sehun terbangun dari tidur nya, dan melihat ke samping, ia tidak menemukan keberadaan lisa, ia yang panik pun lantas langsung berdiri, tpi setelah mendengar suara germicik air dari kamar mandi, sehun bernafas lega, lalu duduk kembali, di pinggiran kasur,
Tak lama setelah itu, lisa keluar dari kamar mandi, lisa masih membenarkan handuk yang ia lilit kan, yaa lisaa hanya memakai handuk yang hanya menutupi bagian atas dada sampai ke paha nya,
"Hmm, sudah berani seperti itu di depan ku??" ucap sehun dengan seringai kecil,
Lisa terkejut dengan suara itu, ia melamun menghadap ke arah sehun, ia tak menyadari kalo sehun sekarang sudah ada di depan nya,
"Sepertinya, kau mau melakukan nya dengan ku??"
"A-aku, tidak tau k-kau ada di situ, dan a-aku tadi juga berniat membangun kan mu, karna aku tidak punya baju ganti" jelas lisa,
Sehun menyeringai, lalu ia menyambar bibir tebal itu dengan penuh nafsu, tubuh nya ia rapat kan ke tubuh lisa, saat ingin membuka pengait lilitan handuk itu tiba2 saja, ia melepas ciuman nya, lalu berucap,
"Aku sedang ad urusan, dan kau selamat hari ini, untuk baju nya, nanti maid yang akan mengantar kanya ke sini, kau boleh keluar dari kamar, namun jangan selakali2 kau keluar rumah dan mencoba buat kabur" setelah mengucap kan itu, sehun beranjak dari situ,
Tak lama setelah itu, maid datang dan membawakan lisa baju, tak menunggu lama lisa pun segera memakai baju itu,
Di sisi lain, sehun sedang berada di rumah tua itu lagi, bersama chan dan kai,
"Lama amat lo hun" ucap kai,
"Hm, ada urusan bentar tadi" ucap sehun, lalu ia duduk di kursi yang di sediakan disana,
"Mangsa udh di belakang, lo tinggal buat dia mati aja" ucap chan,
"Hm"
Sehun beranjak dari situ, dan menuju kamar belakang,
"Hikss...hikss...hikss" suara tangisan di tempat sehun tuju tadi,
"Ekhmmm" dehem sehun sambil menatap orang itu datar,
"Hikss...hikss... t-tolongg saya" ucap pria paruh baya sekitar umur 45 tahun,
"Cih, lemah"
"APA YANG KAU KATAKAN SIALAN, HIKSS...AKU SEDANG DI CULIK DAN SEHARUSNYA KAU BANTU AKU BUAT PERGI DARI SINI, HIKSS..."
"Jika aku bilang kalau aku yang menculik m-"
"DASAR BRENGSEK, MENGAPA KAU MENCULIK KU HAH!!!"
Buhgg....
"Akrhhhhh, bajingan"
"Gw belum selesai ngomong badebah" ucap sehun, setelah menendang perut orang itu ,
Sehun berjalan ke arah lemari yang ada di samping kanan nya, lalu ia mengeluarkan, alat2 kesayangan nya, dan berjalan lagi ke arah laki2 itu,
"Hmm, kita mulai dari apa yahh" ucap sehun sambil memegang pisau di tangan nya,
