Pagi hari nya, sehun terbangun jam 06.00, ntah lah kenapa ia hari ini semangat sekali, padahal biasanya ia akan bangun sekitar jam 8 atau 9 pagi,
Setelah bangun dan bersih2 tubuh, ia segera turun ke bawah untuk melakukan sarapan pagi nya,
Sampai di meja makan, ia langsung menarik kursi kosong dan duduk,
"Ekhemm, appa ingin ngomong sesuatu ke kamu sehun"
"Apa??" jawab nya cuek, lalu mengambil nasi, serta lauk yang ada di depan nya,
"Kenapa kamu tidak mau meneruskan perusaan appa??, dan malah mengambil pekerjaan sebagai pembunuh bayaran??"
"Aku tidak suka jika harus berhadapan dengan tumpukan kertas itu, dan knpa aku memilih menjadi pembunuh bayaran, yaa karna itu lebih mudah, hanya dengan membunuh nya, aku bisa dapat uang, lagian juga aku melakukannya dengan sedikit bersenang²" jawab nya lalu mengambil sesuap nasi dan di masukan ke mulut,
"Tap-"
"Sudah lah sayang, kau jangan terlalu memaksanya untuk mengurus perusahaan mu, jika ia senang dengan pekerjaan nya itu, yasudah kita hanya bisa mendukung saja, percuma juga kau nasehati panjang lebar, sehun tak akan mendengarkan nya," lanjutnya dalam hati,
Yaa setelah eommanya sehun bicara tadi, heningg sudah, hanya suara dentingan sendok yang terdengar, tak lama setelah itu, sehun berdiri dan keluar tanpa sepatah kata pun,
"Lihat lah anak mu itu, sayang" ucap appanya,
"Dia juga anak mu"
"Haiss, yasudah lah, kau dan sehun sama saja, sama2 menyebalkan" lanjut appa nya hanya mampu di ucapkan di dalam hati,
Skippp
Saat ini sehun sedang berkumpul dengan kai dan chanyeol di gedung tua, tepat nya tempat untuk para mangsanya di bunuh,
"Bagaimana hun, kapan kau akan bunuh gadis itu" tanya chanyeol
"Nanti malam" jawab sehun,
"Dan kau kai, hubungi namja itu, untuk menyuruh gadis itu keluar, tepat pukul 22.00" lanjut sehun,
"Hm" jawab kai,
"Cih elah, gegayaan lo sok cool" ucap chanyeol,
"Bangs*t lo chan, gw nggak sok cool gobl*k, lagi sariawan gw" sarkas kai,
"Hm" jawab chanyeol lalu ia ikut keluar mengikuti sehun dari belakang,
"Bangs*t" umpat kai, lalu ikut branjak keluar,
Di sisi lain, terdapat gadis cantik nan imut, sedang bercanda gurau di kantin sekolah, bersama teman2 nya,
"Liss, gimana kehidupan lo, saat bokap lo nikah lagi??" tanya yeri
"Yaa biasa2 aja sihh" balas lisa
"Anj lah, maksud gw tuh ibu tiri dan kakak tiri lo, merlakuin lo kek gimana gituu" tanyanya lagi,
"Kek gimana maksud nya??"
"Yaaa, lo nggak di perlakuin kek binatang atau di cambukin gitu kan??"
"Nggak, tpi klo gw liat2 tuh, oppa suga kek kurang suka gitu sama gw" ucap lisa
"Tiati liss, biasanya kalo kakak tiri itu, suka merebut apapun yang lo punya, termasuk warisan" timpal rose,
"Hmmm, nggak tau gw, mending berfikir positif aja dulu, mana mungkin oppa suga kek gitu, apa lagi eomma nya baik banget sma gw" ucap lisa
"Cih" decih yeri
"Nggak semua orang yang lo anggap baik dari luar baik juga dari dalam" lanjut nya,
"Hooh, terkadang juga, semua orang butuh topeng untuk menutupi segala sesuatu, ntah itu baik atau buruk nya orang itu" ucap rose,