pasusu II

650 107 16
                                    

"Hai, aku Jongseong."

Jake tersenyum ramah mendapati salah seorang tetangga yang mendatangi rumahnya sambil membawa sekotak cookies juga bocah lelaki digendongannya.

"Hai, saya Jake. mari masuk." ujar Jake menggeser dirinya supaya memberi akses pada Jongseong.

"Gak perlu, saya cuma mau kenalan doang. Omong-omong rumah saya depan kalian." ucap lelaki itu.

Jake melirik sekilas rumah besar bercat putih yang paling mencolok diantara rumah-rumah lain di komplek ini. Pasti anak orang kaya, pantes saja penampilannya beda sekali.

"Oh begitu... salam kenal ya. Saya baru pindah kemarin."

"Iya tau kok."

Kemudian fokus mereka teralihkan tatkala anak digendongan Jongseong mulai merengek. "Anaknya?" tanya Jake.

Sebenarnya hanya basa-basi. Namun Jake tak menyangka ketika pria dihadapannya mengangguk sambil membetulkan gendongannya. Anak ini sepertinya berumur 1 tahun, tapi Jongseong ini seperti sepantaran dengannya.

"Hahaha kaget ya? Kayanya kita seumuran deh. Sunoo datang karena kejebolan." ucap Jongseong.

Jake mengangguk mengerti, pantas saja Jongseong keliatan masih muda.

"Kamu juga?"

"Apa?"

"Jebol duluan?"

Astaga si Jongseong Jongseong ini kalau ngomong gak difilter dulu. Mana ada ia jebol duluan, semasa pacaran Sunghoon selalu menjaganya dan tak neko-neko.

Ia menggeleng sambil tersenyum canggung, "Enggak kok. Emang mutusin buat nikah muda."

Kali ini Jay yang mengangguk macam pajangan mobil. "Keren juga ya, kalian berani."

"Oh iya, ini kue buat kalian anggap aja sebagai salam tetangga baru." Jay menyodorkan kotak yang sedari tadi ia bawa, yang dengan senang hati diterima oleh Jake.

"Terimakasih ya, Jongseong."

"Panggil Jay aja."

"Oh oke, jay?"

"Good. Nah aku balik ya, Sunoo udah rewel kayanya dia laper."

Jake terkekeh mendengarnya, ia melambaikan tangan pada Sunoo kecil yang menatapnya polos.

"Dadah om Jake! ayo dadah-dadah sama om Jake." Jay memaksa tangan kecil Sunoo untuk melambai pada Jake, kemudian pergi memasuki rumahnya.

Ah anak kecil itu menggemaskan sekali. Jika saja Jake kriminal ia bisa merebut Sunoo kemudian tinggal meminta uang tebusan lalu ia pergi ke luar negeri jadi tidak perlu pusing masalah biaya. Astaga Park Jaeyun, sadar!














"Tetangga baru?"

Jake hampir saja tersungkur ke comberan, jika lelaki yang barusan menyapanya itu tidak menangkap lengannya.

"Waduh, hati-hati pak." ucap si lelaki asing ini.

"Makasih."

Jake tersenyum getir, sejujurnya ia malu dengan responnya yang cukup dibilang heboh ini. Tapi kata Sunghoon sih terlalu heboh. Soalnya setiap ada yang ngagetin Jake, lelaki itu pasti akan terjingkrak kaget.

Tadi Jake lagi jalan-jalan asyik di daerah kompleknya, dia mau hapalin dimana aja spot-spot yang sekiranya penting. Kaya warkop, warung, atau warung sayur. Pokoknya yang berbau-bau warung mau Jake jajalin semuanya. Sekalian nyari angin juga sih, sumpek dirumah terus dia sendirian.

pasusu | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang