pasusu IV

797 101 19
                                    

"JAKE SERAGAM AKU MANA YA??" teriak Sunghoon dari balik kamar.

Hari ini Jake udah mulai masuk kerja, Sunghoon juga masuk kerja. Tapi tugas Jake yang dua hari kebelakang cuma ngurusin Sunghoon sekarang jadi double sekaligus ngurusin dirinya sendiri.

Udah rapi, udah cakep, tapi tetep harus masak buat sarapan mereka. Dan lebih parah si Sunghoon ini segala ada acara nyari seragam.

"COBA DILEMARI BAWAH." seru Jake sambil masih masak nasi goreng.

Sunghoon membuka lemari bawah, gak ada. "GAK ADA JAKE."

Pusinggg masih pagi udah pada teriak teriakan.

Sebenernya salah Jake juga sih, dia belum ngatur semua pakaiannya. Ya tapi kan Jake juga sibuk buat persiapan dia masuk kerja.

"JAKEEEE!" seru Sunghoon lagi.

Jake menghela nafas, mematikan kompornya kemudian menghampiri Sunghoon yang kini berdiam diri. Rasanya mau Jake ketok palanya make panci.

"Disana udah?" tanya Jake melihat lemarinya.

"Udah aku buka, sampe kardus-kardus juga aku bukain Jake."
Jawab Sunghoon.

Lelaki yang lebih mungil itu mengecek kembali lemari putihnya, siapa tau ada yang Sunghoon lewat.

Benar saja, ia menghela nafas lagi begitu menemukan seragam pns suaminya, "Ini apa?" tanya Jake retoris.

Sunghoon meringis, "Tadi gak ada disitu."

"Gak ada disitu darimana? Makanya kamu tuh disiapin dari semalem Sunghoon! Biar gak terburu-buru paginya." omel Jake.

Sunghoon mengambil seragamnya dari tangan Jake, kemudian langsung dipakai karena ia berburu dengan waktu. Mencium kening suaminya kemudian berkata, "Maaf sayang, janji gak gitu lagi."

Lalu setelahnya ia pergi ke meja makan diikuti Jake yang ngintilin.

"Nanti pulang mau aku jemput gak?" tanya Sunghoon.

Jake menggeleng, "Gak usah, aku kan bawa motor."

"Hah? Kok kamu bawa motor? Gak bareng aku aja?"

"Bisa telat kalau bareng kamu, apalagi kantor kita gak searah."

"Ya tapi kalau kamu kenapa-napa di jalan gimana?"

Jake mendengus, menutup kotak bekal yang ia siapkan untuk Sunghoon kemudian duduk didepannya. "Lebay banget, aku udah gede tau."

"Tetep aja, mending kamu pake mobil aku aja." usul Sunghoon.

"Terus kamu?"

"Aku pake motor."

"Enggak ah, lagian emang kamu bisa naik motor?"

Sunghoon mendelik, "Wah sembarangan. Gak tau ya kalau aku ni mark marquez."

Jake terkekeh lalu lanjut menyelesaikan sarapannya. Meskipun sedikit tapi kata Sunghoon apapun yang terjadi dia mesti sarapan, biar gak letoy di kantor.

"Kamu jadi mobil aja ya? aku khawatir kalau kamu naik motor."

Jake tak bisa tak tersenyum ketika merasa pipinya menjalar merah. Sunghoon ini selalu saja khawatir padanya. Pokoknya hal sekecil apapun yang menyangkut Jake bisa buat Sunghoon kepikiran 1001 malam.

"Yaudah kalau gitu, aku naik mobil." ujar Jake yang dibalas senyum simpul dari Sunghoon.




























Nyampe kantor, Jake langsung disambut oleh beberapa temannya. Ada yang mengucapkan selamat atas pernikahannya, ada juga yang langsung bertanya tentang anak; yang pastinya cuma dijawab "Doain aja ya." sama Jake.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pasusu | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang