Satu tahun sejak pengeboman Hyo San. Aku mengalami banyak perubahan terutama rasa lapar tak tertahan. Beruntung menemukan kawanan. Disana, melakukan beragam latihan termasuk berburu hewan. Entah harus bersyukur atau menyalahkan tuhan. Sekarang diri tak lagi kesakitan juga selalu bangkit dari kematian. SEMBI hidup dalam keabadian namun merasakan kehampaan terbesar. Kami DIHARAMKAN berpasangan. Pacaran dengan sesama akan menambah keganasan sedangkan menikah bersama manusia menimbulkan efek penyakitan.
Benar-benar MENYESAKKAN!!!
Sekarang yang bisa dikerjakan sebatas menatap dari kejauhan. Ciptaan terindah yang membuatku bertahan. Hari ini dia melewati hari melelahkan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan.
Sial, terdengar suara air menelusuri lekuk tubuh nan menggairahkan. Sesekali surai hitam dibilas agar busa shampoo berjatuhan. Kemudian mengoles sabun beraroma sea salt yang menyegarkan. Aku benci saat semakin tajam indera penglihatan. Mata ini bahkan bisa menembus tembok beberapa lapisan.
Walau dari belakang, raganya sangat menggairahkan. Shitt... Sebentar lagi dia keluar ruangan.
Srekkkkk.....
Bughhh
Disaat kritis, kenapa harus jatuh dari pepohonan???
"YAAAAAAA, Lee Cheong San!!!"
Lalu anjing menyerang serta memberi gigitan. Tidak dapat disalahkan, penjaga tersebut menyerang orang yang mencurigakan
"Chopper, Hentikan!!!"
"Kamu ga papa kan???"
Keturunan akita mengonggong terus terusan sampai si tampan menerangkan
"Lee adalah teman. Ayo minta maaf atas kekeliruan,"
Binatang berbulu coklat mengitari perlahan lalu menjilat bekas luka seolah menunjukkan rasa penyesalan
"Dimaafkan. Anjing Suteka sangat menggemaskan,"
"Ayo bicara didalam trus aku obati sekalian,"
"Kenapa mesti digendong, kuat kok berjalan,"
"Peliharaan agresif akibat tuan gagal membesarkan. Anggap sebagai penebusan, "
"Aukkkk, Aukkkk, Aukkkk!!!"
Chopper menyalak tanda persetujuan. Lucunya ketika masuk berduaan. Sobat setia tetap dihalaman. Ketika menaiki tangga pakaianku dan kulit Su Hyeok bersentuhan. Trus kenapa cuma mengenakan handuk yang dililitkan. Apa apaan🙄🙄🙄🙄🙄🙄
Semoga ga terdengar suara jantung yang sedari tadi tak karuan."Sudah sampai tujuan,"
Krucukkkk, Krucukkkk, krucukkkk
"Segera mengambil makanan,"
"Tapi khaaaannn,"
Cowok atletis itu tidak pernah mendengarkan lalu kembali membawa sebuah sajian
"Silahkan dihabiskan,"
"Kaki rusa. Darimana mendapatkan?"
"Hutan. Pegang, jangan sungkan,"
......
"Astaga, masih saja belepotan,"
Jari lembutnya memungut sisa daging yang menempel di sudut bibir kanan. Perasaan sulit disembunyikan hingga pipi merona kemerahan
"Kamu kepanasan atau ga nyaman?"
"Suhu sembi gampang mengalami naik turun. stop khawatir berlebihan,"
"Kalau begitu, menginaplah demi memastikan,"
"Tengok!!cidera tadi bahkan tak meninggalkan goresan,"
Ganti baju, cepetan,"
DIHHH, PEMAKSAAN!!!"
Mau aku yang pasangkan? "
Bugh
Buat apa acara menindih badan?"
"Biar kamu menuruti permintaan,"
"Janji ga bakal mengeluarkan satupun dengkuran,"
"Amati sendiri dengan tidur sebelahan,"
"Kami pun sudah berganti kaos dan celana pendek beberapa menit kemudian. Saat lampu dimatikan, sempat sempatnya mengatakan,"
"Deketan,"
"Banyak banget kemauan,"
"Awas kalo besok pergi tanpa pamitan,"
"Banjang juga diginiin pas ketemuan,"
"Kenapa membicarakan hal yang belum tentu kejadian?"
"Dan pelukan????"
"Sebagai tanda persahabatan, keberatan???"
Menjawab dengan gelengan. Mungkin terlalu jahat doa yang terucapkan tapi Namra... Bisakah kau memutuskan hubungan?
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Us Never Dead
FanficThey think All of Us are Dead Actually All of Us Never Dead BxB Su Hyeok as Top Cheong San as Bott