Sulit rasanya tidak merasakan apa apa saat semuanya terjadi di depan mata, sulit rasanya untuk pergi saat kau sedang merasa sendiri, sulit rasanya tidak bertanya saat semua yang kau rasa kini menjelma ketakutan yang nyata.
Haruskah aku diam seolah-olah aku tak melihat apa yang sedang kau coba lawan?
Haruskah aku tak memikirkan keadaan mu disaat kau sedang kesulitan?
Haruskah bersikap biasa saja saat ku tahu kau sedang tidak baik baik saja?
Haruskah aku melakukan itu semua?
Aku rasa tidak!!
Bahkan jika kau tak ingin di temani aku akan tetap berada disini, bahkan saat kau berkata kau bisa melalui ini semua sendiri, aku tak akan pernah beranjak dari sini.
Kau mungkin bilang tak ada hal yang terjadi, tapi aku tahu kau sedang membodohi diri sendiri, bagaimana bisa aku berdiam diri dan membiarkan itu semua terjadi, sudah aku katakan berkali-kali, Hey bodoh kini kau tak sendiri lagi.
Sadarlah..
Kini aku ada disini, menemanimu melewati semuanya untuk menggapai hal yang kau anggap berarti.
Aku menjelma perahu sampan yang akan membawamu berlayar, aku menjelma sayap malam yang mengantarkan mu menemui sang fajar.
Aku menjelma lisan yang kau gunakan kala berdoa dalam penantian, aku menjelma air yang menghapus kekeringan.
Kau kuasa atas diriku dan kau kuasa atas apa yang ingin kau rasa.
Karena itu, hapus lah air matamu, sudahi lah gelisah mu.
Puan ku, apa yang menjadi takutkan mu adalah hal yang belum dan mungkin tidak akan pernah terjadi.
Berhentilah membuang buang waktumu, berhentilah memendam amarah, karena mempermasalahkan masalah yang bukan masalah adalah masalah.
Puan ku, berbagilah hingga kau menertawakan hal yang kini kau takutkan.
Why.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMBASUH
PoesíaTentang menemukan kemudian berdamai dengan masa lalu dan menyambut yang baru. Tak pernah ada hal yang abadi, bahkan yang matipun akan hidup kembali.
