LANGKAH YANG TERHENTI

15 2 0
                                    


Matahari enggan bersembunyi di balik awan, cahayanya menerangi sudut sudut jalan, bias cahayanya masih saja terpancar.
Dua pasang mata cokelat masih lekat melihat lalu lalang kendaraan dan antrean panjang para pejalan dan pedagang.
Dari pelupuk matamu hujan turun dengan derasnya.
Langkahmu menjelma lantunan tanpa irama.
Pelukanmu laksamana hutan lebat membuat siapapun yang ada disana rela menetap hingga akhir hayat.
Suaramu bagaikan symponi yang memberi harmoni beriringan dengan perputaran bumi.
Mendengar namamu adalah mantra terdahsyat yang mampu membutku hidup kembali walau kini aku sudah menjelma mayat.
Puan ku....
Kau bak bunga mekar di tengah rumput ilalang , bak tembikar yang tak retak walau tetap terbakar.
Puan ku..
Sudahilah tangisanmu, berhentilah menguras air matamu, bangun dan tersenyumlah, karena dunia ini tak akan berhenti berputar hanya karena kau sedang gusar.
Sampai kapan kau kan terus larut dalam kesedihan?
Sampai kapan kau akan terus membendung awan mendung?
Teruntukmu Puan ku, sampai kapan kau akan terus berkabung?

Why.

MEMBASUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang