"Chan..." Panggil Mark, menatap sang pemilik yang sedang tertidur pulas. "C-Chan..." Panggil nya lagi, namun Haechan malah mendengkur dengan keras, membuat Mark terpaksa berteriak kecil. "C-chan-!! Perut Mark sakit-!!" Teriak nya, berhasil membuat Haechan terbangun dari tidur nyenyak nya.
"A-apa?! Ada apa?!" Panik Haechan mendengar teriakan sang baby Hybrid. "P-perut Mark sakit..." Ujar sang Hybrid, menunduk karena merasa bersalah dan juga kesakitan.
"Kau...huft...kau habis makan apa?? Kenapa bisa sakit??" Tanya Haechan, sembari mendudukkan tubuhnya di tepi kasur. Mark menggelengkan kepalanya, "gak makan yang aneh-aneh...cuman susu..." Jawab Mark. Matanya sudah berkaca-kaca, menahan sakit di perutnya itu.
Haechan menghela nafasnya, menggendong Mark, lalu memangku Hybrid kesayangan nya itu. Tangan nya sibuk mengelus lembut rambut Mark, sedangkan tangan yang satunya digunakan untuk mengelus perut Mark. "Jangan menangis, nanti pasti rasa sakit nya hilang..." Jelas Haechan, menenangkan Mark.
Tiba-tiba saja, bel rumah berbunyi, membuat Haechan dan Mark menatap pintu kamar yang terbuka. "Aku liat dulu siapa." Ujar Haechan, menggendong Mark, masih mengelus punggung sang Hybrid. Berjalan menuju pintu rumah nya, menatap dua orang yang sedang menenteng plastik makanan.
"Ah kalian...aku pikir siapa..." Yeah, mereka adalah Jaemin dan Chenle, ini merupakan rutinitas sehari-hari mereka, membawa makanan masing-masing dan sarapan bersama di rumah Haechan. "Wah, Mark sudah besar ya??" Tanya Chenle, sambil mengelus rambut Jisung yang kebetulan berada di sebelahnya, sedangkan Renjun tertidur di pundaknya.
"Yeah, dia cepat sekali tumbuhnya
..." Jawab Haechan, sambil mempersilahkan mereka untuk masuk ke rumahnya. "Maaf berantakan, aku baru saja bangun tidur." Ujar Haechan, sambil duduk di sofa. Tidak lupa memangku Mark yang sedari tadi memeluk nya dengan erat."Tenanglah~ ini bukan kali pertama rumahmu berantakan~" Ujar Jaemin, dengan maksud bercanda. Memutar matanya malas, Haechan melihat anjing Samoyed milik Jaemin, a.k.a Lee Jeno, sibuk memperhatikan Mark yang sedang bermain dengan jari Haechan.
Haechan tiba-tiba teringat, bahwa Jeno akhir-akhir ini mendapatkan terapi khusus karena trauma nya dahulu. Terakhir kali Jeno melihat Mark saat Mark berumur 5 bulan. Saat umur nya masih 5 bulan, tubuh Mark sangatlah kecil, bisa di bandingkan dengan anak berumur 10 tahun.
Tapi sekarang, Mark merupakan Hybrid termuda dan terbesar di dalam lingkaran pertemanan milik Haechan. "Jeno ingat dengan Mark??" Tanya Haechan, mengelus rambut Jeno. Jeno tampak berpikir, setelah beberapa saat, dia menganggukkan kepalanya.
"Nah~ dia ini Mark, adik kecil mu Jen~" Jelas Haechan, membuat Jeno kaget. Adik?? Itulah yang dipikirkan oleh Jeno. Jeno naik ke sofa, menatap intens Mark. Mark mengeratkan pelukannya, takut dengan perilaku Jeno. Haechan menepuk punggung Mark, memberi tahu kepada Mark bahwa Jeno bukan seseorang yang jahat. "Hei-hei Jeno, jangan buat Mark takut..." Ujar Jaemin, hendak menarik mundur sang Samoyed, namun di hentikan oleh Haechan.
"Gak apa-apa Jae, lepas aja, dia mau tau adeknya gimana..." Jelas Haechan, mengambil tangan Jeno dan menaruh tangannya di kepala Mark. Spontan, Jeno menggerakkan tangannya untuk mengelus rambut Mark. Nampak mata Jeno lebih bersinar daripada sebelumnya. Tangan nya dengan pelan mengelus rambut Mark, takut jika dia melukai kepala dari Hybrid harimau putih tersebut.
Namun, Mark malah menikmati kelembutan dari tangan Jeno, bahkan kepalanya dia gerakkan mendekat dengan tubuh Jeno, membuat mata Jeno tambah bersinar. Senyuman manis nan senang, membuat Haechan dan Jaemin menatap mereka berdua dengan tatapan menggemaskan. Telinga Mark bergerak senang, bahkan ekor putihnya tak mau berhenti bergerak. Chenle dengan sengaja memfoto kejadian itu, agar bisa di masukkan ke dalam album foto nya.
Jisung dan Renjun pun mendekat, menatap Hybrid termuda itu. Nampaknya, mereka juga penasaran dengan Mark. "Astaga~ ini malah fokus ke Mark semua, ayo-ayo-!! Sarapan-!!" Ujar Chenle, sambil berjalan ke dapur, hendak menyiapkan makanan yang sudah dibeli. Renjun mengikuti Chenle dari belakang, hendak membantu Chenle dalam menata meja.
Renjun merupakan Hybrid tertua, umurnya adalah 3 tahun. Chenle menemukan Renjun di sebuah kedai kecil yang sudah usang. Renjun nampak ketakutan saat Chenle mendekatinya. Namun, selama 3 tahun ini, dia di rawat oleh Chenle dengan sepenuh hati.
Dia pernah cemburu dengan Jisung, melihat dia selalu mendapat perhatian lebih dari Chenle. Tapi, mengetahui bahwa Jisung adalah kucing liar yang dibuang oleh pemiliknya karena cacat, membuat Renjun sayang dengan Jisung.
Mereka makan bersama, sambil berbicara tentang sekolah. Sedangkan para Hybrid sibuk bermain, tenang saja, mereka sudah makan duluan. Jisung sedang sibuk bermain dengan bola rajut nya, Jeno dengan Mark yang masih mengelus satu sama lain, dan Renjun yang tertidur di sofa tersebut.
|• Chapter 01 : done •|
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hybrid (Switch Position)
FantasyHanya keseharian baby Hybrid dengan sang pemilik