"6"

1.1K 186 29
                                    

Hinata mendengus, ia beberapa kali mencoba mengerjakan tugas kampusnya tapi masih belum mendapat essay yang pas.

Menggaruk rambutnya prustasi, tiba-tiba hp nya berbunyi.

"Shikamaru...". Gumamnya lalu melihat pesan yang dikirim pria itu.

"Besok ku jemput".

Memutar bola matanya malas, hinata sebenarnya tidak tau sejak kapan hubungan mereka akrab yang jelas sikap shikamaru sangat mencurigakan baginya.

"Tidak usah, aku bisa sendiri". Akhirnya hinata menolak terang-terangan, lagi pula ia tak mau terjebak dengan pria nanas itu.

"Kujemput okay".

"Dia pemaksa sekali". Gumam hinata dengan dengusan kesalnya, menaruh hp nya tanpa minat untuk mengambilnya lagi, akhirnya hinata kembali fokus pada laptopnya.

"Apa kutanya shikamaru saja?". Hinata baru ingat pria pemalas itu kan jenius.

Hinata pun tersenyum ingin menghubungi shikamaru tapi baru saja membuka profil pria itu, lagi-lagi hinata mengurungkannya.

"Bagaimana jika dia besar kepala". Dengusnya kesal, lalu kembali menaruh hanphonenya.

"Ayolah hinata kau bisa mengerjakannya sendiri".

Tok. Tok.

Mendengar ketukan pintu hinata menoleh, di ambang pintu sudah ada sasuke.

"Boleh aku masuk?".

Hinata hanya bisa mengangguk, lagipula rumah ini kan rumah pria itu, masak hinata harus melarang tuan rumah?.

"Kubawakan kue untukmu".

Hinata memandang bingkisan yang pria itu bawa, dengan semangat ia menerimanya dan tersenyum lembut pada pria itu.

"Arigatao nisan".

Sasuke hanya mengangguk, lalu ia menoleh pada layar laptop gadis itu.

"Sepertinya kau kesulitan".

Tanpa menunggu jawaban sasuke langsung mengambil alih laptop hinata, wajah mereka terlalu dekat hingga hinata yakin mungkin debaran jantungnya bisa sasuke dengar.

"Ah...ano aku bisa sendiri".

"Bisa sendiri bagaimana, judulnya saja belum kau buat".

Hinata mendengus, benar juga, pembohong amatir sepertinya mana bisa mengelabuhi sasuke.

Sasuke terlihat serius lalu mulai mengetikkan sesuatu disana, "nah...sekarang kau tinggal perlu mendeskripsikannya, mudah kan?".

Hinata hanya bisa mengangguk pasrah saat layar laptop itu di kembalikan ke arahnya, "arigatao nisan".

Sasuke kembali tersenyum lembut lalu mengacak puncak rambut hinata.

"Kau lucu sekali, jika perlu bantuan bisa memanggilku".

"Ha-hai". Yah hinata rasa dia harus belajar lebih giat lagi agar tak terlalu merepotkan sasuke.

.

Pagi ini benar saja, shikamaru sudah ada di depan rumah sasuke, dan ya sesuatu yang tak pernah hinata harapkan, pria koala itu membawa motor.

"Kau tak perlu repot-repot harusnya".

Tanpa menjawab, shikamaru melemparkan helm pada hinata.

"Naik saja".

Hinata memutar bola matanya malas, mau tak mau ia memakai helmnya dan mulai naik ke atas motor shikamaru.

.

why ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang