Ch. 2 NWO

88 12 0
                                    

Entah dari mana gue harus mulai, yah mungkin ini kisah yang nggak SE romantis itu, tapi yang pasti adalah...

Gue ga tau kenapa situasinya jadi kek gini, gue tau klo gue sukak Ama Anggasta, tapi baru 34 menit yang lalu kita pacaran...

"Besok!" Ini yang ngomong Anggasta

"Hah...!!" Ini gue

"Baguslah, bunda juga suka kalo besok."

Anjir, keluarga ini pasti udah ga bener.

◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️◼️

"Angga, Lo bercanda kan?"

"Mana mungkin kita nikah besok, sementara butuh banyak banget persiapan buat nikah."

"Lo itu bego apa gimana sih, ah tauk, anterin gue pulang!"

Ngoceh? Ya jelas itulah gue😎, gimana ga ngoceh coba, ni anak ga bisa diajak bicara.

"Sekarang kita mau kemana?"

"Serius deh, kita mau kemana sekarang."

You know, sekarang kita udah lewat 3 km dari jalan yang kita lewati tadi.

"WOI!!!"

Ya karena gue capek dari tadi jalan, yah gitu minta di gendong🙁👉🏻👈🏻.

"GENDONG GUE..!!!"

"Lo tau ga kita udah jalan jauh banget, dan Lo ga bicara apa-apa dari tadi sampe mulut gue rasanya udah kering."

"..."

"Loh.. kok diam?"

"Gendong gue."

Oke gue udah buka lebar tangan gue kek anak kecil ae, yakali gue malu, rasanya kaki gue udah mau patah.

Akhirnya di gendong juga, lega banget, tapi... Seru juga main perintah ini anak, walopun ga bisa diajak ngomong seenggaknya nurut.

"Gue kasih lo bintang mines deh, soalnya Lo ga romantis."

"..."

"Lo tau nggak, gue ngomong dari tadi kek orang Gilak."

"..."

"Gimana enggak, Lo dari tadi tuh diem Mulu."

"..."

"Lu tau rasanya ngomong ama batu nggak?"

"..."

"Kek gitulah gue kalo bicara ma lu."

"..."

"Betewe ini sampainya kapan dah? Dari tadi jalan nggak sampe²."

"..."

Ah... Akhirnya setelah sekian kehidupan berlalu, bercanda deng. Akhirnya sampe juga ke tujuan, lagian tujuannya cuman kamar, njir dari tadi kita lewat banyak kamar ngapain yang jauh-jauh.

Gue Mandang ke muka Anggasta dalem², jangan-jangan dia milih kamar yang jauh supaya bisa jalan lama bareng gue, yakan?🙁😕.

"Ada apa?"

Nah baru nih anak bicara, an*irlah suaranya candu banget. Tau gini mending ga usah bicara aja, ga tahan nih hati.

"Gue berubah fikiran, mending lu jangan bicara deh, eum... klo bicara sama gue aja jangan sama yang lain."

"🤨?"

"Iss pokoknya klo ngomong sama aku aja, sama bunda sama mama papa aku Sama... Yang aku izinin aja."

"Oke."

Wah ternyata penurut, aku sukak nih. Mueheheheh 😎.

"Btw beneran nih kita bakal nikah besok?."

Anggasta untuk ArsakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang